1. Mission

2 0 0
                                    

Kesenangan? Apa itu kesenangan, yang Fael tau kesenangan hanya membuat jiwa seseorang melayang dengan darah darah berceceran, serta bagian bagian tubuh yang terpotong rapih hingga nyaris dapat di lihat sebagai potongan daging hewan. Hidup Fael tak lebih hanya di isi dengan membunuh dan membunuh, tapi Fael suka karena dengan ini uangnya banyak.

Dorr

Suara tembakan menggema di seluruh ruangan, burung burung yang tengah hingga di pepohonan di sekitar gedung pung terbang ke sana kemari. Darah merembes mengotori lantai yang semula putih bersih kini berubah menjadi genangan darah, si pelaku penembakan tersenyum bangga dengan usahanya yang cukup memuaskan baginya.

"Oh no mati? Aish...lemah sekali, badan saja besar tapi baru di tembak sudah mati!!"

Tap

Tap

Brak

"FAEL!!"

Merasa namanya terpanggil, ia dengan cepat menyembunyikan pistol kesayangannya di belakang tubuhnya, dengan tak berdosa...ia menjawab panggilan tersebut dengan tampang polos yang ia miliki

"Hum? Iyaa kenapa Gio?" Jawab Fael sedikit mendongak kala seorang 'Gio' yang memanggilnya dengan sedikit berlari ke hadapannya

"Kamu gak papa kan El? Kamu terluka tidak? Aish, harusnya misi ini kita selesaikan berdua..jangan kamu sendiri, dia cukup kejam El....kau buat aku panik saja" Ucap Gio sembari memutar mutar kan badan Fael

"Apasih, liat tuh...itu yang di bilang kejam? Sekali tembak aja dah mokad, apalah" Gio melihat arah jari lentik Fael ke pada seseorang yang tengah tengkurap dengan darah di sekitarnya

Gio membulatkan matanya tak kala melihat seseorang yang tak berdaya yang Gio ketahui merupakan pemimpin Mafia yang cukup kejam, mafia itu memiliki sifat yang tanpa pikir panjang dengan mudah membasmi siapa saja yang mengganggunya

Namun, Mafia tersebut  dengan mudah di bunuh oleh temannya yang imut kiyut ini? Gio sedikit Shok sisanya Shik shak Shok

"Woww impressive, Good, Good" Ucap Gio yang tak berpaling dari mayat itu dengan menunjukkan kedua jempol nya

"Ih Gio kamu terlalu berlebihan deh, ayoklah pulang, cepat pulang cepat dapet duit kita....uuuuuu duitttttt El is coming" Gio yang melihat itu hanya menggeleng geleng kan kepalanya melihat tingkah laku Fael dan kemudian ia menyusul Fael yang sudah tak berada dalam pandangannya

Dalam perjalanan yang menenangkan ini Fael terus saja mengoceh dan menceritakan bagaimana ia bisa membuat mafia kejam itu mati, namun, jujur saja Gio jengah mendengarkan cerita Fael, bukan karena Gio malas mendengarkan cerita temannya itu...tapi saat Fael menceritakan kejadian itu dengan sungguh cepat seperti orang ngerap

"Hmm, yee"

"Apaaa sihh Yo, gue tuh dari tadi cerita kok lu malah jawab hmm, ye doang sih...bete ah betmud gueh" kesal Fael dengan tangan melipat di dada dan enggan melihat Gio

"Aduh El, bukan gitu..kamu aja yang cerita nya kek orang ngerap"

"Terus salah ku gitu?" Gio cengo dan memasang muka yang ingin meng rorrr si Fael, tapi untung saja Fael tak melihatnya, jika iya mungkin saja Gio akan tinggal nama saat itu juga

|

Tak terasa perjalanan yang menjengkelkan bagi Gio kini telah berakhir, kini dua makhluk Adam ini berjalan beriringan menuju tempat yang di tuju, setelah sampai...tanpa sopan santun Fael menendang pintu hingga terbuka

"WOEEE DUITT ELL IS COMING, cefatt El orang sibuk gak ada waktu banyak, cefatt duitttttt nya manaa" Tak berdosa Fael menaruh salah satu kakinya ke atas kursi dan menjulurkan tangannya mengisyaratkan untuk di berikan uang langsung

Orang itu atau bos dari Fael dan Gio tak kaget dengan tingkah laku Fael yang Jahanam, tanpa pikir panjang pria itu memberikan uang merah ke pada Fel, namun, bukannya seneng si Fael malah bombastis

"Ape nih, yang bener aja? 100 RB???? Gak cukup buat ngisi perut guehh ini"  Kesal Fael yang udah di kasih duit malah ngelunjak

"Bukan gitu bocah, tu duit memang buat lu jajan, duit asli usaha lu dah di TF noh, makanya periksa dulu sebelum nyerocos aja" Si bos hanya menggeleng geleng kan kepalanya, kok bisa dia dulu nerima bocah gila gini

"Heheh, makasehh" ucap Fael dengan cengiran bodohnya

"Kamu juga sudah ya Gio" ucap bos itu yang di acungkan jempol oleh Gio

"Okee El mau pigi dulu-"

Hendak melangkah pergi, si bos dengan cepat mengetuk meja dengan kencang untuk mengisyaratkan untuk tenang dan tak berkutik kemana mana

"Ekhem sorry, sebelum pergi saya ingin kalian menyelesaikan satu orang ini, jika kalian berhasil...duit yang besar akan kalian dapatkan, gimana? Tergiur?"

"Woaaa duit? Besar? Duit yang banyak maksudnya? Oke setuju" tanpa pikir panjang Fael menyetujui misi tersebut, si bos sempat tercengang kala Fael langsung menyetujuinya dengan gampang sebelum mengetahui biodata 'orang itu' terlebih dahulu

"Tapi...kali ini misinya sedikit berbeda, apa yang buat berbeda? Misi kali ini kita akan melakukan dengan satu orang yang berkorban untuk mendekati mangsa, setelahnya kau bunuh dia, gimana?"

"Kenapa perlu seperti itu bos?" Tanya Gio kala taktik misi yang di lakukan sedikit berbeda dengan sebelumnya

"Ini memang cukup mengorbankan nyawa, namun, dengan membunuh 'orang ini' dendam kita akan terselesaikan, jika kita menggunakan salah satu dari kalian untuk berkorban mendekati 'dia' itu sangat mempermudahkan kita dalam penyelesaian misi kita" Jelas bos dengan serius

"Maaf sebelumnya, maksudnya dari 'dendam kita' itu apa bos?" Tanya Gio lagi, memang sebelumnya dari Fael dan Gio bekerja di sini, mereka sama sekali tidak pernah tau tentang dendam pekerjaan nya ini

"Dendam itu bermula pada 5 tahun yang lalu, di mana 'orang itu' memusnahkan orang yang tak bersalah dan bahkan dia lah yang telah membunuh pemimpin kita"

"Aishh, kalian terlalu serius...sini serakah aja sama Fael, biar Fael yang urus" sombong Fael yang menyodorkan dirinya sendiri

"Jangan terlalu yakin Fael, misi kita ini adalah orang yang tak mudah di musnahkan, sudah banyak sekali kelompok kelompok yang ingin membunuhnya tapi semuanya nihil. Dia adalah Altez Lennox yang memiliki perusahaan ilegal bernama Black Nox" Tegas si bos "Saya cukup banyak berharap pada misi ini, selain membunuh dia, orang yang tak bersalah pun akan lebih hidup tenang " lanjutnya

"Baiklah serahkan kepada Fael" setelah berucap tersebut, ia langsung keluar dari ruangan itu dengan di ikuti oleh Gio.

"Haha, liat lah Lennox kau akan kalah kali ini, dan aku akan menjadi pemimpin Black Nox hahah, aish...punya anak buah bodoh itu seru juga" Ia mengangkat kakinya ke atas meja dengan wine yang ia putar putar

"Ohh kau cukup licik juga ya Adrian, anak sepolos mereka kamu bodohi"

"Tak apa lah kak, yang terpenting sekarang Black Nox harus kita dapatkan"





























WOEEE
Aku buat cerita lagi nih, moga suka ya, untuk visual kalian bisa lah hayal sendiri
Moga suka ya

Okkk Jan lupa tinggalin jejak

See you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accidental Love~BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang