Happy Reading
.
.
.
.
..
.
.Tetesan air mata. Amarah yang meledak, keringat dingin. Semuanya bercampur aduk pada situasi kali ini. Apakah ini akhir dari kejayaan ahli beladiri Kung-Fu? Katakan padaku
Adel duduk termenung diatas kasur putih yang menopang tubuhnya. Ia baru sadar setelah beberapa jam dirawat cukup serius oleh para ahli medis, namun. Ia sudah harus menyaksikan kekacauan diluar saat ia baru terbangun. Wajahnya pucat, hatinya kacau dan badannya lemas, seakan-akan ia kehilangan seluruh kemampuannya untuk bertarung
Diluar. Mereka semua tengah berjuang seperti apa yang ia lihat beberapa tahun lalu. Api itu mulai berkobar memakan rumput hijau selepas hujan reda. Darah mulai bercucuran dari badan kawan-kawanya. Suara tangisan mulai ia dengar dengan begitu jelas. "Aku akan selalu membiarkan dirimu aman terlebih dahulu, Del! Janjiku berlaku seumur hidup!"
Ujar Jinan kala itu sembari menghantarkan ransel sekolahnya yang tertinggal di perguruan Bintang biru. Namun, apakah waktu itu Adel menyangka? Bahwa Jinan akan menjadi monster yang membuat dirinya terluka parah?Shani. Gita. Manusia lembut, hangat dan perhatian itu. Apakah ia menyangka bahwa mereka akan dibunuh begitu saja? Oniel, apakah ia mengira bahwa ia akan bertemu lagi dengannya? "Pekerja keras hanya untuk sang talenta pemberian Tuhan, dan sang talenta pemberian Tuhan, hanya untuk yang terpilih"
Guru Chen kala itu berbisik di telinganya. Namun, Adel yang kala itu masih gegabah belum mengerti apa-apa, tapi untuk sekarang, ia sudah lebih memahami nya dengan baikAdel menghantam ranjang tepat ia duduk hingga ambruk. Ia menghantamkan puluhan kali hingga tangannya memerah dan lecet parah. Matanya memanas, penglihatannya mulai kacau karena air mata yang terbendung rapih. Ia memukul kepalanya dengan keras. "Aku menyesal, aku menyesal memilih selamat. Mengapa aku tak ikut kalian? Aku benci takdirku"
Di sela-sela tangisnya, sebuah tangan dengan halus menyentuh rambut milik Adel. Adel lantas menoleh kebelakang"Kau adalah muridku yang terpilih, kau adalah manusia kuat yang terkadang ceroboh"
Tangan itu, milik seseorang yang berharga bagi Adel. Lelaki dengan cahaya putih dibelakangnya itu tersenyum, sementara Adel menangis deras tak bersuara. Ini terlalu sakit baginya, ia sudah gila karena melihat orang yang telah tiada berada di hadapan nya saat ini. Lelaki itu berjongkok, ia menempel kan dahinya dengan dahi Adel. Layaknya kakak dan adik yang mempercayai satu sama lain. "Aku hancur tanpamu, guru, a-aku.. "
Tangisan Adel mulai bersuara jelas ditelinga lelaki yang ja sebut guruLelaki kelahiran Tionghoa itu menepuk punggung Adel dengan senyuman lebar. "Saat pertama kali aku menemukan mu, aku selalu berharap kau akan menjadi hebat, dan itu benar-benar terjadi, meskipun semuanya malah menjadi seperti ini. Namun, aku tetap bangga, karena kau berubah menjadi jauh, jauh, jauh sekali lebih baik meski tanpa kehadiran Jinan, Gita, Shani, dan diriku ini. Bahkan kau bisa menerima Oniel kembali setelah apa yang ia lakukan. Anak hebat!"
Adel menggeleng berkali-kali, perkataan gurunya ini terlalu menyakitkan. Tangisnya pecah sejadi-jadinya, tak ada jeda sedikitpun untuk ia bisa mengusap air matanya sendiri"Anak hebat ku telah berkembang lebih baik! Kau tumbuh menjadi ahli beladiri yang hebat. Aku... " Chen Zhang tersenyum, ia mengusap air mata Adel dengan tangannya yang bercahaya. "Aku menyayangi mu sebagaimana ketiga kakak seperguruan mu melakukannya"
Cahaya putih itu memudar, lalu terbang menuju langit dengan begitu cepat. Sementara Adel masih ingin mendengarkan suara Chen lebih lamaAdel berlari keluar sama seperti yang lain. Ia mulai merasa bahwa dirinya hanya akan menjadi pengecut bila tak berani menampakan diri di depan semuanya. "AKULAH YANG KAU CARI!
AKU, AKU ADALAH ZHENG ZIWAN!"
Dengan lantang, gadis jangkung itu meneriakan nama lainnya dihadapan semua orang tanpa rasa ketakutan sedikitpun. Oniel dan Aran melotot begitu melihat Adel berlari ke arah keluar seperti seorang prajurit berkuda putih
KAMU SEDANG MEMBACA
Kungfu Hero (Adeljkt48)
ActionTamat! 70% bahasa baku! Seorang anak yatim piatu yang tanpa sengaja ditemukan oleh Chen Zhang. ahli bela diri kungfu. Awalnya Chen Zhang mengira bahwa anak yatim piatu ini hanya anak kecil bertampang polos yang membutuhkan belas kasihan orang lain...