Antara Aku, Kamu dan Mas Tentara

mengunjungi RS

Di hari libur, keluarga wiratmadja ini akan mengunjungi RS. Laras sudah membuat janji temu dengan Devi, sang dokter kandungan.

Setelah pertempuran panasnya beberapa hari ini, ia harap harap cemas, apakah ia akan terlambat datang bulan atau tidak. Dan ternyata ia datang bulan. Dan hari ini, setelah beres datang bulan, ia akan memasang alat kontrasepsi supaya lebih aman. Apalagi teddy akan berencana membawa laras untuk berlibur ke Singapura hanya berdua saja.

Semenjak teddy buka puasa di manado waktu itu, setiap malam ia sering meminta jatah kepada istrinya. Meskipun laras sudah memintanya untuk membuang diluar, teddy dengan mulut manisnya selalu beralasan lupa dan membuang didalam. Laki-laki ini sangat berharap laras bisa hamil lagi.
Tapi nyatanya apa yang terjadi tidak sesuai harapan teddy, laras tidak hamil dan menstruasi seperti biasa.

"Sayang,, padahal pake kond*m kan juga bisa, ngapain kamu harus pasang alat kontrasepsi sih"

Laras mendesah malas

"Yang betul kamu mas, tuh dilemari masih utuh dua box, baru sekali pake aja udah bilang nggak enak, trus di lepas lagi"

"Emang nggak enak sayang, tapi kan mas masih bisa buang diluar? "

"Buang diluar gimana? Awalnya aja kamu manis manis, buang diluar, begitu udah di masuk, bilangnya' lagi enak sayang, bentar sayang, lupa sayang, terlanjur sayang', alesan" Ucap laras menirukan suaminya

Teddy tersenyum

"Ya sudah, nanti kamu pilih sendiri ya, yang mana yang menurut kamu baik, yang minim efek samping nya" Ucap teddy dengan suara yang teduh.

Sebelum mereka menuju ke RS, mereka menitipkan lova terlebih dahulu ke kediaman mama hanna. Karena tidak mungkin lova akan dibawa ke RS.

Sesampainya di RS, Devi langsung menjelaskan plus minus dari beberapa macam alat kontrasepsi. Bahkan dokter ini juga menjelaskan beberapa kontrasepsi untuk pria.
Seketika teddy terkejut karena baru mengetahui hal ini.

Teddy meringis ngeri sambil menggenggam tangan laras "maaf mbak, bukannya saya egois, tapi laras bersedia kok untuk kontrasepsi"

Devi dan laras tersenyum tipis "udah mbak, biar aku aja, mas teddy itu emang tentara, tapi kalau untuk urusan seperti ini, dia cemen"

"Sayang, nggak boleh ngomong gitu"teddy nampak tidak Terima

" Udah mas, kamu tunggu disini aja"

Laras berdiri dan diikuti dokter. Laras memilih alat kontrasepsi iud yang minim efek samping. Tapi teddy sempat mewanti wanti, kalau sampai juniornya cedera, ia harus segera melepasnya.

Sore hari setelah dari rumah sakit, mereka kembali menuju ke rumah mama Hanna untuk menjemput lova disana. Mereka langsung membawa lova yang saat itu sedang tidur.

"Kenapa nggak nginep aja sih laras? Anak kamu masih tidur itu? Kasihan" Ucap Hanna

"Laras gendongnya pelan pelan kok ma" Ucap laras sambil menggendong lova

"Lova nggak rewel kan ma? "

Hanna menggeleng "nggak, dia itu aktif banget, lagi seneng merangkak, makanya pintu depan tadi mama kunci, takut kalau mama lengah dia keluar"

Teddy tersenyum dan mencium rambut putrinya.
"Mama nggak ke Bandung? "

"Lusa mama nyusul papa, karena mama masih ada arisan disini"

Laras mengangguk "ya sudah kalau gitu, laras balik dulu ya ma, makasih udah jagain lova seharian"

"Iya sayang, mama seneng loh bisa jagain lova, kalau kalian lagi keluar kota, trus mama di jakarta, titipin aja lova sama mama ya, mama nggak keberatan"