26 baikan?

7.3K 371 3
                                    

setelah kepulangan mama liza Kalingga langsung menghampiri gevano yang sedang bermain dengan baby Kean, baby Kean juga tersenyum seperti mengerti apa yang gevano katakan.

"sayang"

"baby kean nanti kalau sudah besar jangan seperti Daddy kamu ya, dia nakal"

Kalingga yang mendengar percakapan gevano menggelakan matanya, memang dia nakal bagaimana coba. perasaan dia hanya bobol gevano sebelum menikah saja.

Kalingga mempoutkan bibirnya, "sayang kenapa seperti itu?" gevano memutar bola matanya malas. malas menanggapi drama dari suaminya.

di samping Kalingga naren sudah senyum senyum sendiri karena melihat ekspresi Daddy-nya, malang sekali nasib Daddy-nya itu.

Kalingga membisikan sesuatu kepada naren, naren menggeleng menatap Daddy-nya.

"ayolah nanti Daddy kasih apa saja yang naren mau"

"yang benar dad?" ucap naren memicingkan matanya, Kalingga memutar bola matanya lalu berdehem.

"oke"

naren mulai mendekati buna vano lalu tersenyum senyum sendiri menatap wajah bunanya, gevano menatap naren bingung.

"kenapa?"

"hehe buna cantik, mau tidak memaafkan Daddy? kasihan tahu bun lihat wajah Daddy seperti orang hilang" ucap naren sambil menunjuk Kalingga, gevano mengikuti arah yang di tunjukan naren.

benar saja wajah Kalingga sangat memelas, bibir yang melengkung ke bawah dan jangan lupakan wajah yang di buat semelas mungkin. drama.

gevano memutar bola matanya malas, palingan itu hanya akting saja nanti kalau sudah di maafkan pasti berulah lagi.

"sudah biarkan saja Daddy mu itu, lebih baik naren tidur bersama buna"

naren tampak ragu untuk menjawab, dia juga merasa kasihan dengan daddy-nya ya walaupun dia suka ribut dengan daddy-nya tapi karena itu juga membuat naren senang.

mengingat sebelum kedatangan buna vano di rumah ini sifat Kalingga sangat acuh dan jarang bercanda dengannya membuat dia merasa sedih.

"tapi buna naren kasihan melihat Daddy seperti itu, naren tidur di kamar naren saja"

"loh kenapa? tidak apa apa sayang di sini saja bersama buna"

"tidak perlu bun naren juga ada tugas sekolah yang harus di kerjakan, kalau begitu naren kembali ke kamar ya, bye bye"

chup

setelah mengecup pipi buna vano naren langsung pergi keluar dari kamar.

Kalingga masih diam di tempat sambil menunduk dalam, dia tidak suka kalau di cuekin seperti ini.

gevano yang merasa iba dengan suaminya menghela napas lalu menggerakkan tangannya menyuruh Kalingga untuk mendekat dan berbaring di sampingnya.

Kalingga tersenyum sumringai lalu dirinya berjalan mendekat dan membaringkan tubuhnya pelan di samping gevano, karena baby Kean sudah tertidur dia tidak mau acara mesra nya di ganggu.

Kalingga langsung memeluk tubuh gevano, "jangan mengabaikan aku lagi sayang aku tidak suka"

"iya, makanya kalau tidak ingin di abaikan jangan berulah. ngerti?" Kalingga mengangguk paham, "mengerti buna, Daddy minta maaf"

"iya maafin buna juga karena sudah mengabaikan Daddy dari pagi sampai malam" ucap gevano sambil mengelus kepala Kalingga.

"iya sekarang kita baikan ya"

𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang