Sorry for typo....
Happy Reading
Sesuai dengan perkataannya tadi. Saat ini Gawin sedang mencari keberadaan Khaotang. Ia berjalan mengelilingi sekolahan dan menanyakan hampir kepada semua orang yang ia temui. Hingga saat ia berjalan menuju lapangan parkir ia menemukan Khaotang sedang bersama dengan Book.
"HEI, KHAOTANG!!!" panggil Gawin sambil berlari menghampiri Khaotang dan Book.
Khaotang yang merasa ada yang memanggilnya segera membalikkan tubuhnya dan ia merasa terkejut saat tahu yang memanggilnya itu adalah Gawin.
"Duh, kenapa dia ada di sini. Jangan-jangan dia sudah membaca surat kuasa dan dia akan menuntutku." batin Khaotang panik sampai-sampai tubuhnya berkeringat dingin dan wajahnya tiba-tiba memucat. Ia pun berpikir untuk kabur saja. Namun tangannya berhasil ditahan oleh Book yang berada di sampingnya.
"Jangan kabur. Lo harus tanggungjawab sama dia." titah Book sambil menatap tajam ke arah Khaotang.
(Ya, Book sudah tahu pasal kejadian Khaotang yang mengerjai Gawin waktu itu. Ia sempat merasa kecewa pada sahabatnya ini. Tapi, ia juga tidak bisa berbuat banyak hanya bisa menyuruh sahabatnya untuk meminta maaf dan bertanggungjawab atas apa yang sudah ia lakukan pada Gawin)
"Tapi..." ucap Khaotang gugup.
Tak lama Gawin sudah berada di hadapan keduanya. Ia sedang mengatur napasnya sambil membungkuk dan kedua tangannya berada di kedua lututnya.
"Haaa... Haaa... Tu-tunggu Khao haaa... Aku ingin... berbicara padamu.." ungkap Gawin sambil mengatur napasnya.
"Ayo kita berbicara di cafe di seberang sana?" tunjuk Gawin pada cafe yang berada di depan sekolahnya.
"Hmm... Baiklah." putus Khaotang.
"Yaudah. Kalian selesai masalah kalian gw balik duluan ya, bye..." ucap Book yang pergi meninggalkan Gawin dan Khaotang.
Saat ini mereka sudah berada di cafe dan sedang duduk saling berhadapan hanya terpisahkan oleh sebuah meja bundar. Sudah hampir sepuluh menit mereka berdua berdiam diri tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut keduanya. Sampai-sampai pelayan yang membawakan minuman pesanan mereka sudah datang.
"Silakan menikmati!" ucap si pelayan sambil pergi meninggalkan keduanya.
"Khao/Gawin." ucap keduanya bersamaan.
"Kau duluan Gawin." ujar Khaotang.
"Tidak, kamu saja dulu." sahut Gawin.
"Yasudah..." putus Khaotang sambil menghirup napas dalam dan menghembuskannya.
"Eung.. Gawin aku minta maaf. Aku bukannya tidak ingin meminta maaf secara langsung padamu. Tapi aku hanya malu jika aku bertemu denganmu. Aku juga akan menerima segala hukuman apapun dan jika kau ingin menuntut diriku silakan saja. Karena aku memang pantas menerimanya. Dan sekali lagi aku benar-benar minta maaf Gawin. Aku sangat menyesal telah melakukan hal itu. Aku merasa dihantui perasaan bersalah Gawin... Hiks..." ucap Khaotang sambil menundukan wajahnya dan menangis tersedu.
"Kamu jangan menangis Khao. Aku mengerti perasaanmu. Aku juga tidak akan menuntutku atau pun melaporkan masalah ini. Karena aku pikir ini semua bukanlah sesuatu yang terlalu besar. Dan kamu juga tidak perlu menyalahkan dirimu seperti ini. Karena ini semua bukan semata-mata kesalahanmu sepenuhnya. Aku juga ingin meminta maaf padamu Khao. Selama ini aku tidak akan merebut sahabatmu atau pun First darimu. Aku dan First hanya sahabat saja First sama seperti kamu dan Book. Lagian aku juga mempunyai seorang kekasih. Jadi kamu harus berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Karena aku sudah memaafkan dirimu. Oh iya bagaimana kalau kita menjadi teman saja?" ungkap Gawin panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher (BL) JossGawin (END)
RomanceDisaat cintaku bertepuk sebelah tangan pada temanku, aku malah jatuh pada pesona guru baru di sekolahku..