Part 7

37 5 0
                                    

Lama ngga nulis
Males bangettt soalnya
Tp semoga ga males lagi mulai sekarang
Happy Reading❤️



Rumah Asha, 18.37 WIB

Asha baru saja merebahkan tubuhnya di ranjang queen size miliknya. Ia mengambil ponsel yang berada di slim bag nya. Betapa terkejutnya Asha saat membuka aplikasi WhatsApp, banyak sekali telfon dari sang bos, Saga.

"Hah? Kenapa nih bos telfon banyak bangettt. Aduh marah ngga ya dia. Hp pake acara ke silent lagi."

SI PALING URGENT (bos)

Maaf pak, hp saya tadi
mode silent.
Saya baru otw pulang
Ada yang bisa di bantu pak?

Centang 2, namun belum di read. Asha bergegas untuk membersihkan diri setelah seharian bekerja. Setelah 15 menit mandi, ia melangkahkan kaki menuju ponsel yang tergeletak di ranjang.

Read

Pesan Asha hanya di read. Tanpa niatan sang bos membalasnya.

"Marah beneran ini orang. Duh, telfon balik ngga ya?."

"Yaudah telfon deh."

Ia menekan tombol call di pojok kanan aplikasi WhatsApp. Sudah beberapa detik panggilan, tak ada jawaban di seberang sana. Entah memang tak mau menjawab atau sedang tidak memegang ponsel sang bos.

Saking kesalnya, Asha melempar ponselnya. Ia menggerutu tidak karuan.

"Mau bos galak ini apa si? Ditelfon balik ngga di angkat. Awas aja besok sampe nyinggung masalah ini. Gue jadiin perkedel beneran deh."

.
.
.
.

PERWIRA GROUP07.50 WIB

Asha telah sampai di ruangannya. Ia segera membuka laptop dan menyusun apa saja yang akan menjadi pekerjaannya pagi ini. Dengan mood yang dibuat ceria, ingat yang dibuat ceria.

Tap tap tap
Suara langkah kaki terdengar di telinga Asha, ia mendongak menemukan Saga yang datang sambil menenteng tas khas orang kantoran.

"Selamat pagi pak Saga." Sapa Asha dengan ramah, serta jangan lupakan senyum 5 jari yang ia buat buat.

"Hmmm." Gumam Saga tanpa berniat menjawab.

"Untuk yang semalam, saya minta maaf pak. Say.."

"Peringatan pertama dan terakhir buat kamu. Kamu harus stand by 24 jam, kalau kalau saya butuh bantuan kamu. Caka ngga ngasih tau kamu, kalau tugas kamu ngga cuma di kantor?" Ucap Saga panjang lebar dengan wajah datarnya.

"Maksud pak Saga?"

"Kamu jadi sekretaris sekaligus aspri saya."

"Pak, tapi di perjanjian awal saya di mutasi ke bagian sekretaris tanpa embel embel jadi aspri. Kenapa tiba tiba jadi rangkap dua jobdesk saya?" Protes Asha hati hati. Bisa bahaya kalau sampai ia mengeluarkan kata kata mutiaranya.

"Terserah apa kata kamu. Yang penting saya sudah ingatkan dan beritahu. Bawakan laporan hasil meeting kemarin keruangan saya." Jawab Saga sambil melangkah menuju keruangannya.

"Sialan. Gue di jebak apa gimana sih ini. Gue harus tanya sama mas Caka. Enak aja gue jadi aspri bos juga. Berani bayar berapa dia." Gumam Asha.

Hallo mas Caka, mas gw mau tanya.
Emang gw sekretaris merangkap aspri?

"..."

Ya ngga bisa gitu dong mas.
Masa gw kerja 24 jam si.
Gamau ah, mau balik ke devisi gue dulu

Seperti Kisah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang