-----
Suara tawa dan obrolan riang terdengar mengisi udara sore di halaman belakang rumah Aurellia. Aroma daging yang dipanggang menyebar, membaur dengan suasana hangat senja. Luke dan Tyler tampak sibuk mengatur sound system di sudut halaman, memastikan semuanya siap sebelum pesta benar-benar dimulai. Di sisi lain, Aurellia sedang mengatur panggangan dengan cekatan, sambil sesekali mengarahkan teman-temannya.
"Ash, bawa sini tuh sosisnya," seru Aurellia dari dekat panggangan. Asher, yang sedang duduk di bangku teras, berdiri dan dengan santai membawa sepiring sosis ke arahnya.
"Udah siap, Chef Aurel?" Asher bertanya sambil tersenyum kecil.
Aurellia tertawa pelan. "Jelas dong. Lu tinggal tunggu dan liat gimana gue bikin barbeque terenak yang pernah lu rasain."
Di sisi lain, Isabella tampak sibuk mendengarkan Luke bercerita tentang petualangannya selama dua minggu terakhir, sambil mengenakan topi ayam yang Luke berikan. Sesekali, dia tertawa terbahak-bahak, menikmati kebodohan cerita Luke.
Tyler, yang sudah selesai dengan sound system-nya, bergabung dengan mereka, membawa segelas soda dingin. "Eh, tunggu sampai kalian denger lagu yang gue setel nanti. Ini bakal bikin kita joget sampe pagi."
Stefy mulai bergoyang, diikuti oleh Isabella dan Luke yang segera meramaikan suasana pesta dengan tawa dan gerakan mereka.
"Dagingnya udah matang nih, siapa yang mau?" teriak Aurellia sambil mengangkat panggangan.
"AKU KAK, AKUUU!" seru Isabella dengan antusias. Dia langsung berlari ke arah Aurellia, hampir tersandung karena terburu-buru, lalu tanpa ragu merebut sumpit dari tangan Aurellia.
Tak lama kemudian, Stefy, Luke, dan Tyler bergabung, semua berebut potongan daging yang baru saja dipanggang, menikmati aroma dan rasanya yang lezat. Hanya Asher yang tampak makan lebih sedikit dibandingkan yang lain.
Melihat itu, Luke menyenggol tangan Asher, mencoba menarik perhatiannya. "Tumben banget, makannya dikit. Lagi diet, lu?"
Asher menoleh ke arah Luke sambil tersenyum tipis. "Nggak, gue udah kenyang aja," jawabnya dengan nada santai, mencoba mengalihkan perhatian.
Luke menatap Asher curiga, alisnya terangkat sedikit. "Serius? Biasanya lu paling doyan daging."
"Serius, kali ini beneran udah kenyang," kata Asher sambil meneguk minumannya pelan.
Tyler yang mendengar percakapan itu, ikut melirik ke arah Asher sambil menyuapkan daging lagi ke mulutnya. "Kenyang atau ada yang dipikirin, bro?"
Asher hanya menggeleng sambil tersenyum, menegaskan bahwa memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan. "Nggak ada apa-apa, santai aja."
"Oh iya, tadi Pak Callum chat gue, nanyain lu. Terus gue kasih tau, katanya sih dia mau nyusul ke sini," ujar Luke sambil meraih soda yang ada di meja terdekat.
Asher langsung menatap Luke dengan sorot mata tajam. "Dih, lu ngapain ngasih tau?!"
Luke hanya mengangkat bahu, sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Gimana dong, gaji gue gak mau dipotong," katanya sambil tersenyum lebar, jelas bercanda.
Asher menghela napas, menutupi rasa kesalnya. "Serius deh, lu emang cari gara-gara."
Asher merasa kesal dan sedikit pusing membayangkan jika Callum benar-benar datang. Dia tahu betul, Callum tidak suka dengan Aurellia, dan suasana bisa jadi tegang jika mereka bertemu.
"Gue mau ambil soda di bawah, ada yang mau nitip?" tanya Asher, menatap kelima temannya sambil berusaha mengalihkan pikiran.
"Bawa semuanya aja, Ash. Terus itu di kulkas kalau gak salah ada soju dua botol, ambil aja. Mabok aja kita," ujar Aurellia dengan senyum nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught in boss's grip (BL, END)
Teen FictionAsher Roth adalah seorang omega pria yang bekerja di sebuah perusahaan ternama. Hidupnya berjalan baik-baik saja hingga suatu hari, ia tiba-tiba mengalami heat, dan situasi tersebut diketahui oleh bosnya, Callum. Tanpa sepengetahuan Asher, Callum ma...