4# Bukan untuk kembali

8 0 0
                                    

Di stasiun Bogor Garang menunggu kedatangan kang Gani karena mau menemaninya ke acara pernikahan temannya , hampir 15 menit menunggu muncul sosoknya dengan aura yang sangat menyala . Pakaian pilihan Garang memang tidak salah di pakai sama kang Gani saat turun dari angkutan umum dia langsung memanggil namanya di saat menengok seakan terhipnotis dengan ketampanan yang jarang di lihat selama ini  tambah maskulin dengan tatanan rambut yang sangat rapi ke belakang memakai minyak rambut .

" a.. a.. kenapa bengong ...?? " Tanya kang Gani yang sudah berada di depan Garang berdiri .

" Ohh.. gak ..... Tambah ganteng saja kamu kang sekarang ... " Jawab Garang yang agak malu jawabnya sambil mengajaknya untuk berjalan , kang Gani malah kesenangan  saat di puji sama Garang .

Acara pernikahan itu cukup rame sekali karena beberapa mobil terparkir sampai di pinggir jalan dan gedung yang di sewa cukup luas bisa menampung hingga 10 ribu orang , di pintu masuk terlihat teman kerjanya Garang ada Roki , Norman , Lisa dan Amira selain itu ada mantan Garang yaitu bernama Izak bareng Ardo . Tatapan seorang mantan seakan tidak suka melihat Garang mengandeng cowok lain

" Aduh bahaya ni pasti ada peperangan mereka " kata Roki melihat Izak mulai menghampiri Garang .

" Roki bantuin tuh takut jadi rame , kasihan Garang " kata Amira yang melihatnya dari jauh ketakutan.

Suasana terasa mencekam karena sikap dingin Izak yang mulai kepanasan melihat cowok baru yang di gandeng Garang ke pernikahan teman mereka .

" Siapa dia ? Kita kan belum ada kata putus kenapa ajak orang " kata Izak yang melototin kang Gani dengan tajam di samping .

" Kan aku yang ajak putus , karena kamu selingkuh . Gak usah deketin aku lagi lu sudah hancurin keharmonisan keluargaku . Dia pacar aku " kata Garang dengan tegasnya ngucapin itu di depan Izak sampai dia merasa sedih saat di putusin untuk kedua kalinya sama Garang yang sudah terlanjur kecewa dan mengirim foto ciumannya kepada keluarga Garang .

Garang langsung memegang tangan kang Gani untuk masuk ke dalam gedung untuk memberikan selamat kepada pengantinnya sambil berjalan tidak lagi peduli dengan Izak yang bersedih di tolak kembali , hanya bisa terdiam melihat merasa menyesal berselingkuh di belakang Garang selama ini . Teman satu kerjaan Garang ikut masuk untuk menemui Garang di dalam gedung .

" Sekarang punya baru nih ya " kata Amira candain Garang karena tersipu malu

"Apaan sih aku sama kang Gani cuma temanam aja " kata Garang dengan wajah yang agak malu .

" Beneran juga gapapa ya kang , lagian kalian cocok ketimbang kamu sama bajingan itu Izak " kata Roki yang paham betul sifat dan karakter Garang selama ini .

Di pernikahan Farel sama Dea seakan membuat Garang merasa lebih senang karena bisa kumpul bareng temannya dan ngenalin kang Gani ke temannya . Habis pulang dari acara nikah Garang mengajak kang Gani ke suatu tempat dimana ibunya berada selama ini . Di sudut tempat hanya bisa menatap seseorang yang selama ini membesarkan lagi berjuang melawan kerasnya hidup dengan daya juang tinggi . Menjadi seorang buruh di restoran merasakan batin seorang anak tersiksa karena tidak bisa berbuat apa apa .

" a , saran aku mending temui ibunya beri dia semangat atau apa yang bisa ibumu tersenyum dia terlihat penuh kesedihan coba hampiri saja " kata kang Gani yang menyarankan agar mendekatkan diri ke ibunya . Dengan tekad yang bulat mencoba Garang untuk menemui ibunya apa yang di kata kang Gani .

"Bu ..  " kata Garang di belakangnya sambil menahan tangis , tiba tiba ibu itu menolehnya .

" Ya Allah .. Garang  anakku ... !! , akhirnya aku bisa ketemu kamu nak   , kabarmu gimana sekarang ? Ibu kangen sama kamu " kata ibunya dengan sangat bahagia bisa ketemu kembali dengan anak kesayangannya .

" Aku baik saja Bu , Bu gimana sehat kan ? Ini luka apa Bu pasti yang lakuin bapak ya jawab Bu " teriak Garang nangis lalu di peluk ibunya .

Dalam pelukan itu ibunya bercerita selama ini ibu merasa kesepian gak ada Garang di rumah terasa hancur . Ibu bukan gak peduli saat tahu Garang  seorang gay tapi kecewa makanya hanya diam saja masih gak percaya . Tapi sekarang tidak memikirkan hal itu karena Garang tidak salah selama ini banyak membantu keluarga saat bersama . Lalu saat lagi cerita Garang menyuruh kang Gani mendekat untuk di kenalin sama ibunya .

" Bu , ini kang Gani teman baik Garang di tempat kontrakan " kata Garang ngenalin

" Gani Bu "

" Ya , aku ibunya Garang tolong jagain dia ya kang " kata Ibunya garang dengan sangat senang melihat pemuda tampan di dekat Garang.

Dari kejauhan ada bapaknya Garang datang mau menjemput ibunya untuk balik karena waktunya pulang kerja , saat itu Garang tidak takut jika kena marah olehnya karena tidak bersalah . Wajahnya penuh amarah seakan tidak memperdulikan jika Garang adalah anaknya .

" Dasar anak homo ..!!! Ngapain kamu kesini bawa cowok lagi  .., jangan pernah temui ibumu lagi .... " Kata bapaknya dengan kasar mendorong Garang untuk menjauh dari ibunya

" Ingat ya ... !!! Kau tidak bisa kembali untuk ke rumah karena bukan anakku lagi ... !!! " Teriak bapaknya cukup keras di situ .

"Terserah bapak mau omong apa ... !!! Aku juga gak akan kembali ke rumah , melihat bapak sama ka Johan yang doyan mabuk , judi mainin cewek ..  satu hal lagi aku hanya peduli dengan ibu , aku balik dulu Bu . " Kata Garang sambil ajak kang Gani untuk pulang dengan wajah penuh kesedihan merasa gak tega lihat ibunya yang penuh tekanan dan luka di badannya juga ada di tangan .

"Anak ingusan aja songong ..  " kata bapaknya sambil menuntun istrinya untuk pulang .

Wajah kebingungan sangat terlihat di wajah kang Gani saat berada di dalam kereta mau omong sesuatu tapi gak enak hati posisi Garang lagi bersedih duduk di sampingnya dengan wajah penuh kekosongan menatap ke depan .  Ingin mencoba menghiburnya namun tidak enak takut salah dan gak pas momentumnya . Sampai akhirnya di depan rumah kontrakan garang tiba tiba muncul terucap oleh kang Gani .

" Jujur a aku sangat kaget dengan orang orang di dekat aa selama ini dan baru pertama kali dengar kalau aa ini suka cowok tapi aku bingung juga selama ini merasa nyaman jika berada di dekat aa kadang cemburu dengan mas Wawan apa aku benaran suka  sama cowok atau karena perasaanku " kata kang Gani berhenti langkahnya . Mendengar itu garang berhenti melangkah dan memberi jawabannya sambil coba mendekati kang Gani yang berdiri .

Ciuman itu mendarat ke bibir kang Gani untuk pertama kalinya dari Garang seakan itu tanda cinta darinya . Kang Gani cuma diam melongo saat dapat ciuman pertama dari seorang cowok .

"Itu jawaban dariku kang selama ini ," kata Garang lalu berjalan masuk ke dalam rumah .  Sambil menutup pintu dengan detak jantungnya yang cukup kencang merasa puas melakukan getaran cinta selama ini .

Kang Gani masih bengong terus berjalan menuju arah pulang untuk menyadarkan diri saat di cium oleh Garang yang terasa tulus memberi ciuaman itu kepadanya . Seakan akan ciuman itu selalu menganggu dalam pikirannya gak akan pernah hilang terus menerus . Di kemudian hari Garang mulai tidak enak karena sudah memberi ciuman itu dengan penuh cinta kepada kang Gani saat pulang kondangan sampai 3 hari ini belum ketemu lagi wujudnya dan Garang merasa menyesal sudah melakukan ciuman itu takutnya membuat kang Gani kecewa karena kedekatannya menimbulkan perasaan cinta bukan sekedar teman biasa .

Me n 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang