CHAPTER 9

7 2 0
                                    

Minimal berikan vote sebagai dukungan kalian ketika sedang menikmati karya orang!

selamat membaca syng...

selamat membaca syng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

Hari perlombaan telah tiba. Kelia sudah mengenakan seragam putih abu nya, bersiap-siap menuju ke gedung hotel di ibu kota Jakarta.

Dengan tangan yang dingin gadis itu mengambil kursi didekat seorang lelaki yang kebetulan merupakan teman lelaki dia yang berasal dari Jakarta dan bersekolah Swasta disana.

"Lah? Revan?" ucap Kelia ternganga.

"Hehe hai!" Balas Revan cengegesan.

"Gua gapernah tau lu suka IPA" Ucap Revan.

"Gua emana suka IPA dari dulu kali!"

Setelah perbincangan itu perlombaan pun dimulai, Kelia membuka macbook nya dan segera mengerjakan.

"Jelaskan proses pengeditan gen menggunakan CRISPR-Cas9 dan diskusikan potensi aplikasinya serta implikasi etisnya dalam bidang seperti rekayasa genetik manusia, pertanian, dan kedokteran."

"Halah ez ini mah." pikir kelia.

Disisi lain ada lelaki yang rela kabur dari hotel tempat dia dan keluarga tinggal. siapakah ituuu, yap benar. ITU HEINRY!!. Terlihat muka Henry pucat pasi.

"INI KALAU CEWEK GUA PANIK GIMANA YA COK, DIA KAN KALAU PANIK MUAL. KASIAN BANGET ANJIR!"

Heinry mengeluarkan HP nya dan mulai menelpon teman temannya.

"WEHH CEWEK W LOMBA. DOAIN MENANG GAK LO SEMUA?" Teriak lelaki itu heboh saat telpin mulai tersambung.

Teman-temannya yang mendengar ketua mereka gila itupun membalas

"aman bos, udah kita ucapin di doa-doa kita setiap sholat."

"SHOLAT TAHAJUD WOI, DEMI CEWEK GUAA."

"AMAN!" Ucap ke 6 angota serentak.

Akhirnya perlombaan selesai, Heinry yang awalnya 5L lelah lemah letih lesu love you, overthinking takut bila Kelia tiba-tiba nangis hanya karna tidak bisa menjawab soal akhirnya berdiri bangkit dari kursinya.

"AKHIRNYA SELESAI YA ALLAH, aduh cewekku mana ya..." Selayaknya anak hilang Heinry nyari kemana mana letak Kelia yang pendek itu.

Sementara itu Kelia yang keluar bersama Revan melihat Heinry. Matanya melotot lebar.

Siapa yang tidak kaget melihat bocah SMP ke hotel sendirian tanpa pendamping sama sekali? aneh..

Kelia berjalan cepat kearah Heinry dan menepuk pundaknya dengan sedikit jinjitan.

"Ngapain lu disini?" Ucap Kelia dengan nada terkejut.

Wajah Heinry pun mencerah dan Heinry tersenyum lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENDLESS PAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang