Part 1

132 13 0
                                    

Happy Reading





Seorang pemuda sedang duduk dengan santainya di tepi pantai menikmati angin yang berhembus, dan suara desiran ombak yang terdengar indah di telinga nya

"Apakah di dalam sana jauh lebih tenang?." Lirih nya dengan tubuh yang sedikit gemetar

"Hai kakak cantik. Kenapa sendirian saja di sini?" ucap seseorang yang membuat pemuda itu tersadar dari lamunannya

"Haii adek manis. Tidak apa, kakak suka sendirian hehehe. Oh ya kamu sendiri kenapa di sini? Di mana orang tuamu? Apakah kamu tersesat?." Tanya pemuda itu dengan lembut

"Tidak, orang tuaku ada di sana. Tadi aku sedang bermain bola sendirian, terus bola nya mengelinding sampai sini jadi aku ambil dan tidak sengaja melihat ada kakak cantik di sini. Makanya aku samperin" jawab Bocah itu dengan polos

"Makasih ya sudah samperin kakak, sebaiknya kamu kembali ke tempatmu , pasti saat ini mereka sedang mencemaskanmu" ucap Pemuda itu dengan tersenyum

"Wajah kakak cantik kenapa kok penuh luka seperti itu?. Apakah itu sakit kakak?." Tanya bocah itu polos dengan khawatir

"Oh ini, bukan apa-apa kok . Adek baik nanti kalau sudah dewasa harus jadi anak yang baik ya, harus nurut omongan orang tua. Jangan mudah dekatin orang asing, kamu tidak takut dekat dengan kakak? Kan kakak orang asing, tidak takut kalau kakak culik kamu?. Sebaiknya kamu kembali ke sana. Kakak juga ingin kembali ke rumah"

"Siap kakak cantik . Aku tidak takut dekat dengan kakak, karna aku tau kakak cantik tidak mungkin melukaiku. Oh ya nama kakak cantik siapa? Namaku Fourth Nattawin romsaithong." ucap Fourth memperkenalkan diri

"Nama kakak..." ucap Pete terhenti saat mendengar beberapa orang memanggil nama bocah di hadapannya ini

"Adekkkkk kamu di mana??"

"Adekkkkk , jawab Papo kamu di mana dekkk. Phi gimana ini , adek hilang tidak tau di mana..hiks..hiks.."

"Tuhkan, kakak bilang juga apa pasti orang tuamu mencarimu, sebaiknya kamu kembali ke sana. Kalau gitu kakak pamit ya. Byee byee adek manis" pamit Peat meninggalkan Fourth

.

"Adekkk astaga kenapa kamu di sini sayang, Papo menghawatirkan dirimu. Apakah kamu ada yang terluka sayang?" ucap Apo yang panik mengecek tubuh anak bungsunya itu

"Adek baik-baik saja papo. Maaf buat Papo khawatir. Tadi adek lagi ngobrol dengan kakak cantik di sini"

"Kakak cantik? Adek lain kali jangan bicara dengan orang asing ya. Gimana kalau orang itu nyakiti adek. Papo tidak bisa membayangkannya"

"Tidak kok Papo , kakak cantik itu orang baik. Dia kelihatan sangat sedih sekali, makanya adek samperin dan ngobrol sebentar sama dia. Papo tau gak, tadi wajah kakak cantik memar semua dan ada lukanya. Kasihan deh." ucap Fourth menjelaskan kondisi kakak cantik itu pada kedua orang tuanya

"Ya sudah , sekarang kita kembali ya. Hari sudah mulai malam, tidak baik angin malam untukmu" ucap Mile mengajak pulang

.

Kediaman keluarga romsaithong

"Astaga adek , kamu dari mana saja. Kami semua mengkhawatirkanmu"

"Maafin adek ya abang buat kalian semua khawatir"ucap Fourth dengan raut sedih

"Lain kali adek jangan pergi jauh dari pengawasan Daddy dan Papo ya, Abang tidak ingin terjadi sesuatu pada adek."

"Iya Abang meen , adek minta maaf. Tadi adek keasyikan ngobrol dengan kakak cantik"

Eccedentesiast || FortPeat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang