PROLOG

79 42 1
                                    

          Semoga suka sama ceritanya

                        Tandai typo ⚠️

                  Selamat membaca❤️

                                   ***

Seorang pemuda bersama salah satu sahabatnya tengah berdiri menatap gedung-gedung tinggi dari atas Rooftop sekolah mereka. Di temani dengan satu batang rokok dimasing-masing jari tangan keduanya. Kemudiam dengan perlahan menyesap dan menghembuskan asap rokok tersebut.

Setelah itu mereka sama-sama membuang putung rokok yang sudah habis itu ke lantai. Kemudian menginjaknya, lalu berjalan menuju sofa yang sudah usang itu dan duduk di sana.

"Lo beneran nggak mau ngejar dia?" tanya Gavio membuka percakapan.

"Apa gue bisa dapetin dia?" tanya balik Atlas sembari mendongak ke atas langit yang terlihat lebih terik pagi ini.

Atlas Aiden Erlangga, laki-laki dengan postur tubuh tinggi dan wajah rupawan sebagai pelengkapnya. Laki-laki dengan sifat cuek, tidak banyak bicara dan susah diatur.

Atlas merupakan ketua geng bernama DEVOZ. Geng yang sangat terkenal dan disegani seantero SMA Antariksa bahkan sekolah-sekolah lain di Jakarta.

Gavio kemudian menghela napas. "Kalau lo belum coba, gimana lo bisa tau apa lo bisa dapetin dia atau enggak Las."

"Tapi apa dia mau sama cowo kaya gue," ujar Atlas.

"Kita nggak bakal tau kalau lo belum coba buat deketin."

"Tapi Gav," ujar Atlas yang masih terlihat ragu.

Gavio kemudian menepuk pundak sahabatnya itu. "Coba dulu, masa seorang Atlas Aiden Erlangga nyerah padahal belum mulai," ejek Gavio dengan kekehan kecil.

Gavio Bumi Ragaswara, laki-laki dengan postur tubuh tinggi, sorot tajam dan wajah yang tampan. Gavio dikenal dengan sosok yang dingin, cool, kaku dan royal pada teman-temannya. Ia merupakan wakil ketua dari geng Devoz dan sepupu dari Atlas.

"Ck, gue lagi nggak bercanda Gav," decak Atlas menatap tajam Gavio yang duduk di sebelahnya.

"Iya, iya," ujar Gavio. Ia hanya menggelengkan kepala dengan tingkah sahabatnya itu. "Terserah lo sih, tapi kalau menurut gue deketin aja Las. Keburu diambil nanti sama yang lain," saran Gavio.

"Hm," balas singkat Atlas. "Cabut," titah Atlas yang sudah beranjak berdiri.

Gavio hanya mengangguk dan keduanya mulai berjalan beriringan keluar dari Rooftop. Atlas yang memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana seragamnya. Gavio yang bersedekap dada, kemudiam ikut memasukkan satu tangannya kedalam saku celana seragamnya juga.

Inilah kedua inti geng Devoz dengan sifat yang terlihat sedikit mirip. Namun, tidak sama.

                                 ***

Gimana prolognya?

Penasaran dengan kelanjutannya?

Tunggu di chapter selanjutnya yah

Jangan lupa Vote dan Coment

See you

ATLANA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang