BAB 9

226 41 4
                                    

Mobil polisi dan ambulans mulai berdatangan memasuki konoha internasional school.

Para murid bahkan guru mulai memenuhi tempat dimana seorang siswi yang melakukan bunuh diri tersebut.

Para polisi sudah mulai melakukan tugas mereka dengan mengamankan lokasi mayat siswi itu berada.

Sakura yang berada tak jauh dari lokasi mayat tersebut mulai berjalan menghampiri shikamaru yang kebetulan berada di lokasi tersebut.

"yo shikamaru-nii"sapa sakura pada shikamaru yang sibuk berbicara dengan bawahannya.

"apa yang kau lakukan di sini sakura"tanya shikamaru sambil menatap penampilan sakura dari atas hingga bawah.

"aku mengajar di sini, aku seorang guru"bisik sakura di telinga shikamaru.

"umurmu bahkan belum cukup untuk mengajar, siapa yang mengizinkan dirimu mengajar di sini"ucap shikamaru sambil melipat ke dua tangannya.

"kalau kau ingin menceramahiku, sana bicaralah pada bibi tsunade"dengan wajah cemberutnya sakura mengarahkan dagunya ke arah bibinya yang sedang berbicara dengan kabuto dokter forensik.

"sial, keluarga ini membuatku gila saja"umpat shikamaru sambil berdecak kesal.

"kau termasuk di dalamnya Nara shikamaru atau mau ku sebut Senju shikamaru"ucap pelan sakura mendekat ke arah shikamaru.

"cih, jangan sebut marga itu sakura"dengan kesal shikamaru menatap tajam ke arah sakura

sakura hanya mengangkat bahunya acuh sambil memalingkan wajahnya dan melihat ke arah mayat tersebut.

Sedangkan sasuke yang sedang berada di kelasnya, menatap dingin ke arah sakura dan shikamaru di bawah sana.

Tak sengaja mata sakura, melihat lee yang sedang bersembunyi di balik pohon sakura yang berada tak jauh dari lokasi mereka.

Lee melihat sembunyi-sembunyi dengan ketakutan dan gelisah ke arah mayat siswi tersebut.

Sakura yang menyadari keberadaan lee hanya bisa mengkerutkan keningnya mencoba menyelidiki dan memahami apa maksud dari tindakan mencurigakan tersebut.

Satu kesimpulan yang sakura tahu bahwa lee pasti mengenal baik korban tersebut.

Tsunade dan kabuto berjalan menghampiri sakura dan shikamaru.

"hola sakura-chan, lama tak bertemu"sapa kabuto murid dari paman gilanya orochimaru.

"hai kabuto-nii"sapa balik sakura pada kabuto.

"lama tak bertemu, sudah 7 tahun kau tak ke laboratorium pamanmu sensei orochimaru"dengan senyumnya kabuto mengangkat gagang kaca matanya yang melorot sambil berbasa basi dengan sakura.

"sudahlah kabuto, nostalgia kalian nanti saja. Sekarang kita bahasa korban itu dulu"sela tsunade sambil menatap bosan ke arah kabuto.

"hahaha, dasar wanita tua. Tidak bisa melihat orang yang sedang berbasa basi dulu"ejek kabuto pada tsunade.

"kalau aku tak ingat ini sekolah, sudah ku rabek mulutmu memakain tangan ini"ancam tsunade sangat kesal atas ucapan kabuto.

Sakura hanya bisa menghela nafasnya melihat pertikaian yang terjadi antara bibinya dan murid pamannya itu.

Akhirnya sakura pun melangkah meninggalkan ketiga orang tersebut. Dirinya akan mencari tahu nanti saja soal korban itu, entah kenapa sakura cukup penasaran dengan kematiannya.

Sekarang dirinya harus memikirkan sosok pria yang sakura sadari, sejak tadi menatap dirinya dengan dingin dan tajam dari kelas 12 A uchiha sasuke.

Kekasihnya yang cukup overprotektif padanya selain kakak kandungnya sasori yang mempunyai sifat seperti sasuke.

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang