Bab 5

970 11 0
                                    

Apakah rata rata pria paruh baya mengerti bagaimana merayu wanita seperti Pak Sulaiman ini?,bahkan suamiku tidak berkata selamat malam saat kami menikah,Pak Sulaiman yang baru kukenal saja bisa bikin buat aku baper,ahh rasanya aku kangen melihat wajah kumis Pak Sulaiman.Apalagi tonjolan besar milik Pak Sulaiman,eh malah aku kepikiran kesana.

Aku menggeleng pelan mengusir pikiran kotorku,lantas aku menuju kekamar tidur karena aku mengantuk.Didalam kamar aku mengganti bajuku dengan baju tidur,aku mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidur,aku mulai memejamkan mata,mengingat chat dengan Pak Sulaiman membuat aku tidak memikirkan suamiku yang masih diluar sampai aku tertidur aku tidak mengingat suamiku.

Pagi hari....

Jam setengah 5 aku bangun,melihat kesamping yang ternyata suamiku sudah ada dikamar dan masih tertidur,aku tidak tahu kapan dia datang kemarin malam,yang pasti aku risau takut suamiku keluar malam untuk berbuat yang tidak tidak.Aku melenggang pergi dari kasur,menuju kamar mandi membasuh wajah,setelah membasuh wajah kemudian aku menuju keluar kembali berbelanja bahan masakan.Diluar kembali aku berbincang berbincang dengan ibu ibu tetanggaku.Gosip,gosip,gosip.

"Mang berapa jadinya ini" tanyaku kepada penjual sayur.

"2O ribu semuanya mbak"

"Ini mang" ucapku menyodorkan uang pas.

"Saya duluan ibu ibu" ucapku pamit kepada ibu ibu.

"Iya neng"

Sampai dirumah aku melewati kamar kami dan terlihat suamiku masih tertidur pulas,aku kembali melanjutkan langkahku menuju dapur,didapur aku membersihkan sayur,buah,dan daging yang aku beli tadi.Singkat cerita aku selesai masak dan kembali menuju kamar untuk membangunkan suamiku.

"Mas mas bangun udah pagi"

"Hmmmm..iyaaa"

Indra bangun dan menguceknya matanya,ia merenggakan tangannya,aku lantas menyuruhnya mandi,setelah Indra pergi aku merapikan tempat tidur,dan mempersiapkan baju dinasnya. Setelah selesai aku kembali kedapur dan membersihkan alat alat masakku.

"Habis makek baju,makan dulu mas" ucapku yang melihat suamiku selesai mandi.

"Iya"

Aku menghela nafas,inilah rumah tanggaku yang sangat kacau,suamiku yang cuek dan dingin,belakangan ini Indra sangat cuek ke aku.Sebenarnya aku capek dalam fase ini,tapi aku yakin tuhan aku memberikan jalan untuk keluar dari fase ini.Setelah suamiku datang kami langsung makan,sembari makan aku mengobrol dan jawaban suamiku sangat singkat.

"Mas,aku capek kayak gini"

"Capek?,AKU YANG LEBIH CAPEK RATNA!"

Aku kaget mendengar Indra membentakku,aku menatapnya dengan tatapan takut,aku menunduk.

"Udah aku kerja dulu"

Indra langsung pergi meninggalkan ku dengan air mataku yang sudah jatuh,aku sering mendengar bentakannya,entah kenapa baru kali ini aku menangis mendengar bentakannya.Apakah aku tetap memegang perkataan Pak Sulaiman?,entalah.

Aku menghapus air mataku,dan merapikan piring piring dengan mata sembab aku membersihkannya.Selesai membersihkan aku berjalan duduk disofa termenung mengingat bentakan suamiku.

'Tuhan beri hamba jalan untuk menghadapi ini

LENDIR PUTIH SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang