Harapan 🕊 { 26 }

340 32 9
                                    

Alzena mengeliat kemudian perlahan membuka matanya

Setelah sholat shubuh tadi, ia dan suaminya kembali tertidur dan sekarang jam sudah menunjukkan jam enam pagi

Alzena duduk kemudian menatap suami adan putranya yang tertidur pulas

Alzena mengecup kening sang putra, kemudian ia turun dari kasur mendekati suaminya

Alzena berjongkok kemudian mengusap pucuk kepala raihan

" Doain adek yah.. " Ucap alzena kemudian ia mengecup kening raihan lama

Setelah itu alzena langsung turun untuk mengambil barang yang semalam ia pesan

Setelah itu langsung kembali naik ke atas dan masuk kedalam kamar mandi

-

-

-

Alzena memejamkan matanya dan menyatukan kedua tanganya

Ia sedang menunggu sesuatu yang ia harapkan sesuai mimpinya

Setelah merasa cukup waktunya alzena mengambil keempat alat itu dan melihat hasilnya

Air matanya luruh saat ia melihat hasilnya

Dimana ada dua garis merah yang terlihat jelas

Tiba-tiba kakinya merasa lemas alzena berjongkok di lantai kamar mandi

Ia terus menangis, enam tahun penantian, akhirnya ia bisa memberikan suaminya keturunan dari rahim nya sendiri

Alzena kembali membuka tanganya dan melihat hasilnya

Tanganya bergetar memegang keempat alat tespack itu

Alzena menghapus air matanya kemudian ia berdiri

Alzena keluar dari kamar mandi

Alzena duduk di ranjang di samping raihan

Alzena menyentuh tangan raihan dan membangunkan raihan

"'Abang.. " Ucap alzena dengan suara menahan tangis

Raihan terusik kemudian membuka matanya

Ia langsung terduduk kaget saat melihat alzena yang meneteskan air matanya

" Ehh kenapa.. " Tanya raihan panik

Alzena malah semakin terisak
Raihan makin panik dan langsung menarik alzena ke dalam pelukan nya

" Kenapa sayang.. Ada yang kerasa lagi?? " Tanya raihan

Alzena melepaskan pelukan nya kemudian merogoh saku nya dan mengambil keempat alat tespack itu

Alzena menyerahkan nya pada raihan

Raihan mengerutkan keningnya dengan tangan yang menerima nya

Raihan melotot tak Percaya, ia tahu arti dari dua garis merah itu

Raihan menatap alzena

" Bener sayang?? "'Tanya raihan semangat

Alzena mengangguk dengan air mata yang terus mengalir

Raihan langsung memeluk alzena

" Alhamdulillah ya allah.. Ya allah sehatkan istri hamba ini ya allah.. Dia adalah perempuan baik dengan penuh kesabarannya menanti ini semua.. " Ucap raihan dalam pelukannya

Alzena membalas pelukan raihan, isakan keduanya terdengar menyayat hati

Raihan melepaskan pelukan nya dan menciumi seluruh wajah alzena dengan gemas

HARAPAN 🕊 [ TREASURE ]  [ BABY MONSTER ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang