VII: Alienasi

1.1K 193 58
                                    

Happu reading:)

'*•.¸ ¸.•*'

VII: Alienasi

12 Oktober 2024

'*•.¸ ¸.•*'

“Oke, Pupsy. Uh-hum. Oke. Bye-bye.”

Di dalam taksi pada perjalanan pulang menuju apartemen, Isaac menutup panggilan dari Taehyung yang menghubunginya karena ingin mengucapkan selamat ulang tahun.

Pagi tadi, mereka pulang dari Tokyo dan meluncur kembali ke Seoul setelah liburan singkat yang menyenangkan. Jennie bersandar di bangku taksi dengan mata terpejam, berusaha istirahat karena dia sangat lelah setelah semua kegiatan yang mereka lakukan bersama. Sesampainya di apartemen nanti, Jennie berharap bisa istirahat sebentar, tetapi dengan anak super aktif seperti Isaac, tampaknya mustahil.

I’m so tired, I can’t even open my eyes, ucapnya dalam hati.

Baterai Jennie hanya tersisa lima persen saja. Jika tidak diisi daya secepatnya dia bisa pingsan.

Are you okay?” tanya Lisa, menyentuh kepalanya dari atas kursi.

Yes,” jawab Jennie lemas.

You don’t sound okay.”

Jennie tidak menjawab, baterainya sudah berkurang sepersen. Lisa yang duduk di pinggir jadi khawatir.

“Aku bisa tinggal sebentar nanti buat jagain Izzy supaya kamu bisa istirahat.”

“Hmm.”

Mereka akhirnya sampai di apartemen, tiga koper dan beberapa kantung belanjaan dibawa keluar oleh Jennie dan Lisa. Isaac membawa kopernya sendiri yang mungil serta ditempel stiker-stiker lucu.

“Lisa mau main, ya?”

“Iya. Boleh, ‘kan?”

“Uh-hum.” Isaac lebih dari senang, dia sangat senang!

Sesampainya di atas, ketiganya keluar secara bergantian dari elevator dan Jennie membuka pintu apartemen, membiarkan Lisa masuk.

“Yey! Sampe rumah.” Isaac melompat-lompat penuh semangat.

Jennie benar-benar tidak paham dari mana anak-anak mendapat energi sebanyak itu.

“Kamu bisa bebersih di kamar tamu dulu. Izzy, tunjukin kamarnya ke Lisa, ya? Mumsy mau ngeluarin pakaian kotor kita.”

“Siap, bos. Ayo, Lisa.” Isaac menggandeng Lisa menuju kamar tamu, meninggalkan Jennie sendirian.

Wanita itu melangkah ke kamarnya sendiri dengan langkah diseret, dia sudah sangat lemas dan matanya sangat lengket. Sesampainya di kamar, hal pertama yang dilakukan adalah menaruh pakaian kotor ke keranjang untuk dicuci nanti. Kedua, melepas pakaian tebal di badan. Ketiga, ke kamar mandi: buang air kecil dan cuci muka.

Ketika melihat pantulan wajah kusutnya di cermin, mata Jennie terpaku pada beberapa bercak merah di lehernya. Kilas balik terhadap apa yang dilakukannya bersama Lisa semalam pun memenuhi kepalanya, membuat wajah Jennie memerah padam dalam waktu singkat.

Ya ampun.

Apakah ini mimpi? Ia akhirnya mendapat orgasme dari hasil perbuatan orang asli, bukan sex toys-nya itu lagi.

The Sexy Hot Single Mother ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang