2

1.9K 228 9
                                    

_OBSESI_

Matahari telah menampakkan diri. Marsha yang masih di atas kasur kini menggeliat bangun dari tidurnya. Dia mengerjabkan mata yang masih terasa berat. Kepalanya mendadak pusing di saat dirinya hendak duduk. Marsha meringis memegangi kepalanya.

"Duh pusing banget," keluh Marsha. Matanya memperhatikan keliling dan baru teringat dia tak berada di rumahnya sendiri melainkan di rumah orang tuanya. Dia juga mengingat kalau semalam saat dia tiba langsung disambut jeweran dari sang Mama karena mendapati dirinya mabuk.

Klunting~ klunting~

Ponsel Marsha yang terdapat di atas nakas berdering mendapati panggilan masuk. Marsha mengambilnya dan tertera nama Ashel di sana. Marsha pun mulai mengangkatnya.

"Halo Shel."

"Marsha akhirnya lo angkat telpon gue juga! Gue udah sepuluh kali nelpon elo, tapi ga elo angkat sama sekali!"

Marsha menjauhkan ponsel dari telinganya saat Ashel mencerocos seperti bajai. "Gue baru bangun Shel," jelas Marsha.

"Tuhkan kesiangan. Apa gue bilang kemarin, kalau lo mabuk pasti bangunnya telat. Sekarang lo siap-siap, kita ada pemotretan jam sembilan. Gue udah otw ke rumah lo."

"Gue naik mobil sendiri aja deh Shel."

"Enggak! Gue tau kalau lo naik mobil sendiri pasti lo dateng molor! Gue udah mau sampe ke rumah lo. BURUAN MANDI!"

TUT!

Marsha dengan sengaja mematikab telpon karena terlalu malas mendengar omelan dari teman sekaligus managernya itu. "Berisik banget heran. Gini nih kalau dulu Mamanya Ashel ngidam pengen makan bajai pas hamil Ashel. Hasil anaknya jadi cerewet banget kan," kata Marsha.

Marsha kini beranjak dari kasur menuju kamar mandi. Dia harus segera bersiap sebelum Ashel sampai menjemputnya. Dia tak mau mendengar lagi suara Ashel yang begitu cerewet dan membuat telinga panas.

Dugh!

Pintu mobil tertutup dan Ashel berjalan memasuki rumah orang tua Marsha. Dia menekan bel rumah dan pembantu rumah dengan segera membukakan pintu. "Silahkan masuk Nona, saya akan memanggilkan Nona Marsha," kata pembantu itu.

"Terima kasih Bi," jawab Ashel. Dia duduk menunggu di ruang tamu, hingga Mama Marsha keluar dan mendapatinya menunggu sendiri.

"Ashel mau jemput Marsha ya?"

"Iya Ma, pagi ini ada pemotretan," jawab Ashel. Sudah biasa bagi dirinya memanggil Mama Marsha dengan sebutan Mama. Karena memang sudah cukup dekat dari keduanya.

"Kamu sudah sarapan belum? Kalau belum sarapan dulu gih di dapur," kata Mama Marsha dengan ramah. Ia sudah cukup mengenal Ashel sebagai teman Marsha sejak masa sekolah hingga sekarang.

"Sudah tadi di rumah," jawab Ashel.

"Marsha sudah siap belum Bi? Lama banget, pasti kesiangan bangun," tanya Mama Marsha pada pembantunya yang baru kembali memanggil Marsha.

"Sudah nyonya, Nona Marsha akan turun sebentar lagi," jawab Bibi pembantu.

"Baguslah. Shel, Mama tinggal dulu ya. Mama juga ada acara arisan ibu-ibu, ga enak kalau telat. Nanti kalau Marsha cariin bilang aja kalau Mama udah berangkat," pamit Mama Marsha.

"Oke Ma, hati-hati di jalan," kata Ashel dan Mama Marsha mengangguk menanggapi.

Tak lama menunggu akhirnya seseorang yang dinanti-nanti muncul juga, Marsha sudah siap dan Ashel segera mengajaknya untuk berangkat. Dia tak mau kalau sampai telat dan menambah pekerjaan nantinya. Akhirnya mereka dengan segera pergi ke tempat pemotretan.

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang