Rosaline meletakkan setangkai mawar putih diatas pusara Acalapati. Semua orang yang hadir saat ini kompak berpakaian serba hitam.
Jenna adalah orang yang pertama kali dikabari oleh keluarga pramatya tentang kematian Acalapati. Mereka berterima kasih dan mengatakan bahwa Acalapati meninggal dalam keadaan damai dan tersenyum.
Saat Acalapati mengalami masa kritis semua keluarga berkumpul termasuk Wony yang langsung terbang dari Swiss untuk mendampingi di detik-detik terakhirnya. Bahkan Rosa diminta oleh Jenna untuk ikut datang menjenguk karena mungkin Acalapati ingin bertemu dengan semua anggota keluarganya.
Rosa melihat mata cantik Wony jadi membengkak karena menangis semalaman. Tapi gadis itu sepertinya menjadi lebih sehat. Ia lega mendengar cerita dari kedua orang tua Wony bahwa pengobatannya di Swiss berjalan lancar.
Jenna sendiri tampak hadir berdiri dibelakang bersama para tamu dan kolega keluarga Pramatya lainnya. Tentu saja ia didampingi oleh Djatmiko yang baru beberapa hari yang lalu resmi menjadi suaminya. Mereka belum sempat berbulan madu karena kabar duka yang mendadak ini.
Ray datang dan berbisik ke telinga Rosaline mengabarkan bahwa sebentar lagi keluarga Hadiprana akan tiba.
"Apa kamu mau bertemu Joel?" Tanya Ray namun Rosa menggeleng.
"Papa akan suruh sopir menyiapkan mobil." Ucap Ray lagi.
"Terima kasih Pa."
Rosaline menunduk dan mengucapkan doa sejenak. Lalu berpamitan pada semua anggota keluarga Pramatya dan meminta maaf karena tak bisa berlama-lama. Tentu semua orang bisa memaklumi.
Mobil sedan hitam miliknya melaju lambat namun ternyata berpapasan dengan mobil milik keluarga Joel. Ia bisa melihat Joel duduk di belakang kemudi dengan jas hitamnya. Dia kelihatan sehat dan baik-baik saja. Rosaline bisa melihatnya dengan jelas meski Joel memandang kearah lain.
Belum saatnya.. Rosaline masih harus bersabar sedikit lagi.
————————————//-//——————————-
Satu setengah bulan kemudian
"Mama bakal sering dateng kesana."
"Gak usah maksain, aku tau mama sibuk. Yang penting Mama ambil cuti sebelum aku lahiran." Rosa memeluk Jenna sebentar.
"Om, habis ini boleh puas-puasin ajak Mama bulan madu." Ucap Rosa beralih pada Djatmiko.
"Oya salam buat Nathan, sudah hampir waktunya kan? semoga si kembar lahir dengan sehat dan selamat." Lanjut Rosa lagi, ia betul-betul cerewet hari ini.
Ray beralih pada Gianna dan Raphael. Kakek Wiryawan tidak bisa datang karena mendampingi Joel melakukan kunjungan bisnis. Itu memang sudah diatur karena Rosa ingin mencegah Wiryawan mengirimkan pesawat pribadi untuknya, takutnya Joel bisa-bisa malah curiga dengan sikap kakeknya yang berlebihan.
Gianna lalu mengelus perut Rosa yang belum terlalu besar, tapi sudah terlihat menonjol.
"Jaga diri dan jaga cucu Oma baik-baik ya."
"I will."
"Kami disini akan menjaga Joel baik-baik." Ucap Raphael tegas.
"Kamu harus ingat kalau kamu adalah satu-satunya wanita yang akan jadi menantu di keluarga Hadiprana. Jadi cepat pulang ya." Lanjut Gianna.
"Iya Mi, oh maksudku Mom." Rosa mengoreksi panggilannya dan memeluk Gianna sama seperti yang ia lakukan untuk Jenna.
"Lalu Papa Ray.. ayo sini, Apa papa gak mau ngucapin salam perpisahan buat bayi ini?" Rosa menunjuk perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lust and Love
FanficNamaku Rosaline. Sama seperti tokoh yang ditulis oleh William Shakespeare, mungkin aku tidak ditakdirkan untukmu. Rosaline adalah tokoh figuran yang terlupakan bahkan namanya nyaris tak pernah disebut sebagai cinta pertama Romeo, karena seluruh duni...