28 berantakan

6.7K 348 9
                                    

pukul 6 pagi Kalingga sudah bangun terlebih dahulu lalu beranjak dari ranjang menuju ke kamar mandi, sebelum itu dia sempatkan diri untuk mengecup bibir gevano.

setelah 30 menit di dalam kamar mandi akhirnya Kalingga keluar dengan handuk yang melilit di area pinggangnya.

dia berjalan ke arah lemari lalu mengambil kemeja putih dan jaz berwarna hitam.

"dimana dasi nya? perasaan aku taruh di lemari bersama dengan baju"

Kalingga mencari dasi di laci lemari dan di lemari tapi tidak ada juga, dia mengeluarkan semua barang yang ada di lemari membuat seisi kamar menjadi berantakan dibuatnya.

gevano yang mendengar suara grasak grusuk terbangun lalu mengucek matanya guna melihat dengan jelas.

"Kalingga?! apa yang kau lakukan!"

Kalingga menatap gevano lalu tersenyum ganteng, "dasi sayang, dimana?"

"ck. di laci coba cari!"

"tidak ada sayang"

gevano beranjak walau sedikit susah karena bagian bawahnya terasa perih, dia mulai mencari di laci benar juga tidak ada, dia beralih mencari di lemari dan..

"ini apa?"

Kalingga menggelakan matanya, bagaimana bisa ada? perasaan tadi tidak ada.

"t-tadi tidak ada"

"makanya di cari yang benar!"

gevano menyerahkan dasi itu dengan kasar kepada Kalingga.

"sayang kamu tidak ingin mandi?" ucap Kalingga menatap ke arah bawah.

gevano mengikuti arah pandang mata Kalingga, sialan malu sekali. dia baru sadar kalau dia tidak memakai apapun.

gevano langsung menutup area privasinya dengan tangan, "apa yang kau lihat!"

"haha sayang kamu lucu sekali"

"aku memang lucu! sudahlah aku ingin mandi"

gevano langsung lari ke kamar mandi melupakan rasa sakitnya, daripada rasa sakit rasa malunya lebih besar.

padahal kalingga juga sudah melihat semuanya.

Kalingga dan naren sedang duduk di meja makan menunggu gevano turun.

"buna kemana sih dad?"

"mandi"

naren hanya mengangguk saja lalu tidak lama gevano turun dengan sedikit tertatih tatih.

dia duduk di sebelah naren lalu mulai mengambil piring dan mulai menyendokkan nasi untuk suami dan anaknya.

"buna oke?"

"hm? memang buna kenapa?"

"tidak apa naren hanya bertanya, buna seperti terlihat tidak baik baik saja"

gevano terkekeh geli, ternyata naren cukup peka dengan keadaan sekelilingnya, "buna baik sayang, ya sudah lebih baik kalian makan"

"sayang"

"kenapa?"

"nanti makan siang aku ingin kamu mengantarkan makanan untukku"

"ke kantormu?" Kalingga mengangguk, "iya nanti kamu kesana di antar dengan sopir, ya?"

"baiklah, ya sudah cepat makan nanti bisa telat"

kalinggga mulai memakan sarapannya dengan Hidmat.

selesai sarapan Kalingga berangkat ke kantor sebelum berangkat dia tidak lupa mengecup kecing gevano, naren sudah berangkat di antar oleh sopir.

𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang