Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa di vote!!
.
.
.
.
.~~~~~~~
"Apa chakramu sudah kembali?.
Sakura sudah tidak bisa menghitung berapa kali Deidara menanyakan hal itu sejak Sakura mengobatinya beberapa jam yang lalu, setelah Sakura mengatakan pada Deidara jika dia kehabisan chakra dan Deidara tak perlu merasa takut mati karena lukanya.
Sakura memilih menjaga jarak dengan duduk diam diatas tanah gua yang cukup jauh dari Deidara, memeluk lututnya sendiri berusaha untuk tetap hangat.
Awalnya Deidara mengeluh dan terus mengomel bilang jika Sakura tidak menepati janjinya, tapi akhirnya dia berhenti setelah Sakura abaikan secara terus menerus dan bersantai di ujung sana.
Sakura berpikir jika Deidara diam karena pusing akibat banyak kehilangan darah, dan sekarang mereka berdua dalam situasi yang canggung, terkadang diselingi Deidara yang bertanya apakah chakranya sudah kembali, untuk pertanyaan kesekian Sakura menjawab, tapi tidak untuk sekarang, dan itu pilihan terbaik.
"Hei aku bertanya padamu!".
Sakura memejamkan matanya frustasi, dia tidak bisa mengabaikan Deidara sepenuhnya.
"Belum, itu butuh waktu, kau harus tau" balas Sakura.
"Tapi Chakraku mulai pulih, hm" elaknya.
"Bagus, silahkan sembuhkan sendiri" acuh Sakura.
Sebenarnya chakranya sebagian sudah kembali, tapi Sakura memilih untuk mengedarkan nya keseluruh tubuh guna melawan rasa dingin. Matahari sudah terbenam dan suhu udara semakin menurun, Sakura juga tidak bisa membiarkan tanpa chakra disaat dia berada didalam gua yang dingin bersama seorang musuh tanpa adanya sekutu.
"Jika kau tak membereskan ini semua, ini akan meninggalkan bekas luka yang cukup parah, hm".
Mengesankan, pikir Sakura saat Deidara menatap dirinya tidak ada simpatik, dia baru saja dipindahkan disuatu tempat yang entah dimana dan dia masih memikirkan bekas luka dikulitnya yang berharga? konyol.
Orang gila apa yang dimasukan ketua Akatsuki kedalam organisasinya? seekor hiu humanoid, seorang jenius yang membunuh klannya, anak durhaka melawan neneknya sendiri dengan boneka orang tuanya, orang dengan agama menyimpang, orang menyerupai tanaman, Pria dengan banyak jantung dan bulu? dan mereka semua memang benar benar gila.
Dan orang didepan nya termasuk orang gila yang memiliki banyak mulut ditubuhnya, sekilas dia terlihat seperti Naruto.
Mata Sakura menyipit, Naruto, seseorang yang mungkin khawatir tentang bekas luka permanen yang dia dapat ketika dirinya kembali ke konoha.
Pulang, sesuatu yang tidak ingin dipikirkan oleh Sakura, bukan karena dirinya tidak ingin kembali kedesanya, dia sangat ingin bahkan, tapi kenyataan Sakura tidak tau dirinya berada dimana menamparnya begitu keras.
Tubuh Sakura yang kembali menggigil menyadarkan lamunan nya, Sakura meringkuk lebih erat, menggosok lengan nya sambil kembali menyalurkan chakra keseluruh tubuhnya.
Sakura mencuri pandangan kearah Deidara, pria itu tidak memiliki masalah terhadap cuaca yang dingin. Setelah Sakura menyembuhkan lukanya, Deidara kembali memakai jubah Akatsuki walaupun terlihat rusak dan robek dimana mana serta banyak bekas luka.
Tapi itu lebih baik daripada celana pendek hitam dan baju tanpa lengan miliknya.
Sakura menduga bahwa Deidara melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere I Have Never Travelled, Gladly Beyond
Fiksi PenggemarDEISAKU Naruto selalu membual sepanjang hari bahwa jutsu barunya lah yang terbaik, Sakura dan situasi barunya membuat semuanya berbeda