Happy Reading
.
.
.÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Kehidupan tertata adalah bonus dari kerja keras. Namun bagaimana jika nasib kejayaan yang dirasakan selama 27 tahun hidup Bianca adalah bonus dari hal lain.
"Bianca berhak tahu tentang orang tua Citra yang sebenarnya !" suara Garin meninggi seolah menegaskan bahwa keputusan William bertentangan dengan pendapatnya.
Wajah William merah padam. Suasana diantara suami istri itu tak bersahabat sejak sang suami mengungkap bahwa mereka memiliki hubungan dengan masa lalu Citra.
"Demi Tuhan, Garin. Aku mohon padamu jangan mengungkap kebenaran bahwa orang tua Citra meninggal karena kelalaian proyek perusahaan 10 tahun yang lalu," tuturnya.
Garin menggeleng tak percaya. Sama seperti William, ia dilanda kegelisahan dan rasa bersalah yang mendalam. Keduanya tidak dapat berfikir dengan jernih dan mengerti pendapat satu sama lain.
"Sudah aku katakan untuk tidak bermain main dalam biaya proyek itu. Tapi apa ? Semuanya kian rumit hingga saat ini. Dan-"
"Dan semua akan baik baik saja jika kamu tutup mulut, sayang. Aku mohon, menantu kita sudah mengalami banyak penderitaan karena kita." William tak henti hentinya memberi pengertian pada istrinya.
Tanpa mereka sangka, kehadiran Bianca menghentikan perdebatan mereka.
"Apa maksudnya ini ?"
Bianca berdiri dengan kerutan di keningnya. Pulang dari honeymoon tak disambut hangat, melainkan kejutan yang tak mengenakkan hati.
"Apa maksud daddy, Citra sudah mengalami banyak penderitaan karena kita ?" bingung Bianca.
Bianca beranjak dari pintu menuju tempat berdirinya William. Tatapannya tajam menuntut penjelasan dari perkataan yang ia dengar barusan.
William menatap Bianca dengan tatapan sendu. Ia tak menyangka jika putrinya akan mendengar berita tersebut.
"Nak, tidak ada apa apa. Kamu hanya salah dengar. Istirahatlah, perjalananmu pasti melelahkan." ucap William menghindari topik.
Secuil keraguan tercipta di hatinya terhadap sang ayah. Orang yang memberinya kejayaan dan kekayaan terlihat menyimpan sebuah rahasia besar dibalik semua fasilitas yang ia nikmati.
"Bianca bertanya apa maksudnya !" nada tegas Bianca terdengar begitu menyayat telinga William dan Garin.
Bahkan Garin hanya mampu memejamkan mata menghadapi momen sakral ini. Dimana putri sulungnya yang keras kepala dihadapkan dengan William yang kaku bak kanebo kering.
"Daddy, jawab pertanyaan Bianca ! Aku telah mengotori tanganku sendiri hanya untuk melakukan sandiwara agar Citra mencintaiku dengan tulus. Jangan mengkhianati kepercayaanku, Dad !" cecar Bianca menahan amarah.
William menunduk dalam. Ia tak dapat menatap putri sulungnya dengan tegas. Ia kian merasa bersalah atas apa yang telah ia perbuat.
"Aku menuruti semua arahan, Daddy. Aku menikah dengan Citra hanya demi janjiku pada Daddy. Aku membuat sandiwara selama honeymoon agar seolah olah aku mencintainya. Aku melakukan semua yang Daddy katakan, aku tidak pernah menanyakan untuk apa."
Tak ada yang lebih terkejut di ruangan ini selain Garin. Ia tak menyangka jika suaminya telah bergerak terlalu jauh untuk mendorong Bianca menebus rasa bersalahnya terhadap Citra.
"Namun saat ini aku menuntut jawabannya, Dad ! Jawab aku, untuk apa semua ini ?" cecar Bianca.
"Untuk menebus kesalahan Daddy dimasa lalu. Karena kelalaian Daddy, proyek yang dikerjakan oleh ayah Citra mengalami kerobohan hingga merenggut nyawanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife (GXG)
Romance⚠️Love Story GXG⚠️ Bianca William Sean Citra Azalea ❗Homophobic jauh jauh❗ Sinopsis: Siapa yang menyangka bahwa alur kehidupan Citra berjalan sangat indah dibalik kesengsaraannya sebelum masuk ke bangku perkuliahan. Kehidupannya berubah 180° setelah...