XVII

32 8 4
                                    

Di pagi hari yang cerah, seperti biasa. Changbin sudah berada di ruangan kerjanya, kaisar muda itu tengah fokus membaca laporan yang Chan berikan dari pertemuan kemarin.

"Perjamuan perayaan penobatan. " Gumam Changbin dengan suara pelan.

Ketika bangsawan mewariskan gelar mereka, bangsawan yang kecil pun akan mengadakan perjamuan besar-besaran,. Dan mengundang bangsawan lain yang akrab atau berada di sekitar mereka.

Dari luar memang terlihat seperti perayaan biasa, tetapi sebenarnya, itu adalah pernyataan bahwa 'Sekarang, aku adalah pemilik wilayah ini. Lihat baik-baik.' .

Perayaan seperti itu. Tentu saja tidak bisa di lewatkan oleh seorang Kaisar, setelah menjadi pemilik dari sebuah negara.

"Para petinggi Kekaisaran, sangat menantikan perjamuan perayaan penobatan anda, Yang mulia. Anda harus merayakan perjamuan perayaan penobatan anda, dan mengundang tamu-tamu penting dari luar negri untuk memperlihatkan kekuasan anda, Yang mulia. "  Ucap Chan yang kini berdiri di hadapannya, dengan seorang perempuan paruh baya yang menyandang status kepala pelayan.

Changbin memutar pena yang berada di tangannya, matanya gak luput dari selembar kertas yang di berikan oleh Chan.

"Benar juga. " Gumam Changbin yang menyetujui perkataan Chan.

"Tetapi, ada satu masalah, Yang mulia. " Ucap kepala pelayan yang sedaritadi diam.

"Masalah apa? Masalah anggaran? " Tanya Changbin kepada Kepala pelayan.

"Bukan itu... Biasanya perayaan seperti ini diserahkan kepada pasangan Kaisar. "

"Aah."

Changbin terdiam beberapa saat, tak mungkin baginya untuk mengerjakan sendiri. Seorang Kaisar memiliki tugas yang banyak, belum lagi masalah yang belakangan ini.

Semua perjamuan harus di siapkan dengan baik sampai ke bagian-bagian terkecil, ini adalah tugas yang rumit.

Apalagi perayaan penobatan adalah acara bagi seorang Kaisar untuk pertama kali mengundang tamu-tamu penting dari luar negri, dan menerima penilaian tamu tersebut.

Acara ini harus diurus dengaan baik tanpa ada satupun kesalahan, Changbin juga tidak bisa meminta bantuan ibunya karena wanita itu sudah memasuki Kuil, begitu pun dengan kakaknya. Ia juga tidak mempunyai saudara tiri yang akrab dengannya. Andai saja Soobin tidak melakukan kudeta, mungkin ia bisa meminta bantuan pemuda itu. Huh, mengingat tragedi itu membuat darah Changbin mendidih. Hanya ada satu jalan untuk menangani masalah ini.

"Bagaimana kalau menyerahkan masalah ini, kepada salah satu selir. " Ucap Changbin.

Kepala pelayan tersenyum dengan lebar setelah mendengar ucapannya. "Sebenernya, saya juga sedang memikirkan cara itu. "

"Berarti sudah di putuskan. " Ucap Changbin sambil menatap si kepala pelayan.

"Jadi, anda akan menyerahkan acara ini kepada siapa? " Tanya kepala pelayan.

"Hmm, siapa ya? " Gumam Changbin dengan berpikir keras.

Kalau di lihat dari status, mungkin Jisung atau Jeongin lebih cocok karena mereka berasal dari keluarga bangsawan besar.

Tetapi Wooyoung, Seungmin dan Beomgyu yang merupakan seorang pangeran dari Kerajaan asing mungkin akan melakukan tugas dengan sangat baik, berkat pendidikan seorang pengeran yang tidak mudah. Tetapi bisa saja mereka akan merasa kesulitan, karena bisa saja para bawahan tidak mengikuti perintah mereka.

Selain itu, karena biasanya perjamuan seperti ini diadakan oleh pasangan Kaisar, siapapun yang mengurus acara ini akan dinilai dari berbagai sisi.

Dan jika menyerahkan acara ini kepada Prajurit bayaran dan Pedang, mungkin akan mengundang konflik.

Bin HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang