16. Ramai Karena Dia ིྀ ˚.∘

276 37 45
                                    







Setelah minggu kemarin absen karena menginap di rumah mertua, akhirnya sekarang Taehyung kembali lagi berkumpul bersama teman-temannya di tempat biasa.

Namun Taehyung tidak melihat mereka di meja yang biasa tempat mereka kumpul. Ia mengedarkan pandangannya ke arah lautan manusia di depan sana. Pria itu baru menyadari bahwa club sangat ramai tidak seperti biasanya. Meski begitu, ia tidak kesulitan menemukan keberadaan teman-temannya di tengah keramaian itu.

Berjalan mendatangi mereka, membelah lautan manusia itu, lalu ketika sudah dekat, ia menepuk pundak Theo yang membelakangi nya. "Kok cuma berdua? Ben dan Dion mana?" Tanya Taehyung dengan suara keras di telinga pria itu. 

Lalu Theo jawab dengan berteriak juga. "Dion lagi pantau karyawan barunya yang baru masuk kerja hari ini. Kalo Ben ada di sana."

Taehyung mengikuti arah pandangan Theo.  Terlihat jelas dari tempatnya berdiri, temannya itu sedang asik berjoget di barisan paling depan dekat dengan orang yang memainkan musik rekaman.

Pemandangan seperti itu, tidak asing lagi buat Taehyung. Ia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil terus memperhatikan orang-orang di sana.

"Liat gak El?" Tanya Johan.

Taehyung melirik sekilas. "Liat. Itu dia yang paling depan." Dari punggungnya saja ia sudah hafal.

Johan tersenyum tipis lalu menyikut Theo. Mereka beradu tatap sebelum akhirnya tertawa membuat atensi Taehyung kembali ke arah mereka.

"Kenapa?" Tanya Taehyung bingung.

"Gak, lucu aja. Masa lo gak liat," jawab Johan.

"Liat siapa si? Ben kan?" Ia semakin dibuat bingung.

Johan terkekeh. "Bukan."

Tiba-tiba Theo manarik Taehyung lalu merangkul bahunya. Setelah itu jari telunjuknya terangkat untuk menunjuk seorang wanita yang merupakan DJ. "Itu Dara, mantan lo."

Mata Taehyung membesar. Ia terkejut. Pasalnya penampilan wanita itu berubah 180 derajat. Pakaian yang ketat juga pendek, tatto di mana-mana, dan wajahnya yang terlihat tua. Mungkin pengaruh dari cara wanita itu berhias.

"Serius?" Tanya nya tak percaya.

Johan mengangguk. "Itulah kenapa ada Ben di sana, dia lagi usaha deketin Dara. Makanya gue sama Theo daritadi liatin dari sini."

"Udah berapa hari ini? Belum juga tembus tembok pertahanan Dara. Padahal Ben yang bawa dia ke sini, dan akhirnya dapat kerjaan di sini. Tapi gue salut si, Ben ngedeketin nya pelan-pelan. Gak brutal kayak Johan," ujar Theo.

"Lah gue mah ganteng. Pede buat deketin cewe secara brutal," sahut Johan.

"Najis." Cibir Theo.

"Gue yang lebih ganteng aja gak gitu bro," timpal Taehyung.

"Mampus. Skakmat," ujar Theo.

"Diem El. Lo gak diajak. Buat yang bujang-bujang aja," balas Johan.

Taehyung tertawa. "Udahlah biarin aja Ben dengan caranya sendiri."

Setelah itu ia balik badan sambil berkata, "Ayo balik ke meja."

Mereka pun mengikuti langkah Taehyung. Lalu ketika hampir sampai, mereka bertiga melihat Satria duduk di sana dengan wajah gusar.

"Kenapa lo?" Tanya Theo usai mendaratkan bokongnya di samping pria itu.

Taehyung juga Johan pun bertanya-tanya. Karena sebelumnya, Satria mengabari di group kalau ia tidak ke club malam ini. Pulang kerja langsung ke rumah, mau istirahat, karena besok harus fitting baju pengantin lagi dan mengurus beberapa persoalan lainnya.

He Lied To Me | TAENNIEɞ࿐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang