Bagian 52

1.5K 203 28
                                        

Callie membawa gabriel masuk kedalam ruangan milik Gabriel. Ia langsung mengunci pintu dan kini menatap mematikan kearah gabriel.
Gabriel yang ditatap seperti itu hanya memasang wajah polosnya, namun sebenarnya jantung nya sangat berdetak cepat karna takut callie marah.

'Apa maksudnya ladenin cewek gatel kaya gitu?' ucap callie sambil menatap gabriel sinis

'Ak-aku ga ladenin dia lebih ko. Aku cuma ladenin mereka kaya pelanggan pada umumnya' ucap gabriel takut takut

'Ga ladenin lebih?. Trus maksudnya apa ngasih ngasih nomer kamu ke mereka?' ucap callie

'En-engga ada yang ngasih nomer telp ke mereka. Mereka minta nomerku tapi ga aku izinin, trus mereka minta Igku' jawab gabriel

'Minta ig? Abis itu dman, trus tukeran nomer tlp di dm' ucap callie yg seperti nya sudah sangat paham dengan modus wanita tadi

'Aku ga kepikiran sampe sana loh kel' ucap gabriel

'Ya kamu ga kepikiran, Tapi mereka pasti mikir kaya gitu. Udh ketebak cara main mereka'

Callie melangkahkan kakinya mendekat kearah gabriel masih dengan tatapan mematikannya.
Entah kenapa gabriel malah memundurkan langkahnya dan berakhir tubuhnya mentok dengan meja kerjanya.

'Gausah macem macem dibelakang aku' Sambung callie dengan nada yang terdengar datar dan berhasil membuat gabriel bergidik ngeri

'Aku ga macem macem' Ucap gabriel pelan namun dapat terdengar oleh callie yang memang jarak mereka sangat dekat, bahkan gabriel dapat merasakan deru nafas callie

'Aku gatau dibelakang aku kamu gimana gabriel abigail' bisik callie dan langsung mengecup sekilas pipi kanan gabriel

Gabriel diam sesaat. entah apa yang menbuatnya diam, entah karna kecupan callie atau karna bisikkan callie.
Callie kini menatap gabriel kembali, ia menatap wajah gabriel yang seperti terkejut. Callie mengangkat sudut bibirnya untuk tersenyum tipis.




























Ditempat lain. Terlihat seorang wanita tengah duduk dikursi cafe yang ia kunjungi.
Ia terlihat gelisah sambil melihat ke kanan dan kekiri seperti mencari seseorang.

Kini pandangannya menatap kearah orang yang sedari tadi ia tunggu.
Pria itu kini duduk dihadapan wanita itu sambil tersenyum lebar

'Lama banget sih lo' ucap wanita itu dengan wajah kesalnya

'Ya maaf ka, tadi aku isi bensin dulu' ucap pria itu masih tetap tersenyum

'Gue udh lama banget nunggu lo disini, tuh liat udh 2 cup es abis cuma buat nungguin lo' wanita itu benar benar kesal sekali, pria itu sangat tidak tepat waktu bahkan membuat dirinya menunggu 1 jam lebih.

'Yaudh sih pesen lagi aja. Hari ini aku yang teraktir' ucap pria itu, namun tidak ada jawab dari wanita itu.

Bahkan waktu itu sudah melipat tangannya didada dan sudah membuat muka kearah lain.

'Jadi ka indira ngapain ngajak aku ketemu hari ini?. Apa ka indira udh punya keputusan?' ucap arman

Ya mereka berdua adalah arman dan indira. Indira tiba tiba saja menelp arman untuk mengajaknya bertemu di cafe dekat kosan milik indira.

Indira yang mendengar ucapan arman kembali menatap arman yang berada didepannya.

'Gue mau bahas soal gabriel' ucap indira

Arman mengangguk paham. Ia sudah tau pasti pembahasan mereka tidak jauh dari gabriel.

'Jadi??' ucap Arman sambil menatap indira menunggu indira menjelaskan semuanya

Closer [Cella] (SEDANG PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang