"Ayo buka mulutnya sayang"
Yoongi menurut, membuka mulut kecilnya membiarkan sang papa memeriksa gigi gusinya. Ia tidak tahu akan diapakan, yang jelas mulutnya di senter dan ada alat dengan ujung bundar.
"Wah, daging gusinya bengkak. Apa sakit?"
Yoongi mengangguk, mata nya berkedip polos menatap apa yang dilakukan papanya. Sedangkan kedua lengannya saling meremat di atas perut.
"Apa yoonie makan manis kemarin?"
Lagi-lagi si manis mengangguk, yang membuat seokjin menghela nafas pelan. Ia melepaskan masker di wajahnya, lalu menyuruh si mungil untuk bangun.
"Lain kali, kurangi makanan manis. Dan jangan lupa untuk selalu sikat gigi sebelum tidur, arrachi?"
Bibir yoongi terpout, tapi tetap menganggukan kepalanya. Mata kucingnya melirik pada namjoon, yang sama sekali tak berbicara padanya. Pria dewasa itu masih marah sepertinya.
Seokjin yang sadar akan hal itu hanya bisa menghela nafas, tak bisa berbuat apa-apa. Ia yakin namjoon mendiami si manis hanya untuk memberinya pelajaran.
"Yoonie..."
"Iya?" jawab si manis pelan, mulutnya tak terlalu terbuka karena sakit giginya. Bahkan kedua pipi itu semakin bulat karena bengkak
"Sekarang minum obat ya, biar gigimu cepat sembuh"
Yoongi menurut, membuka mulutnya padahal seokjin belum menuangkan obat. Pria berbahu lebar itu hanya tersenyum gemas, segera saja menuangkan obat syrup dan menyuapkannya pada mulut si manis.
"Pahit" renggutnya
Seokjin segera memberi yoongi minum, mengusap dagunya yang terkena lelehan air lalu mengelus dadanya perlahan.
"Tidak apa-apa pahit, yang penting sembuh"
Si mungil mengangguk, kembali menatap sang daddy yang masih diam di sofa sana. Ia ingin bergabung, tapi terlalu takut karena melihat raut wajah dingin pria dewasa itu.
"Apa yoonie ada masalah dengan daddy?"
"Hum, daddy marah karena yoongie makan coklat semuanya" jawabnya lirih, kepalanya tertunduk lesu dengan jemari yang dimainkan.
"Apa yoongie sudah minta maaf?"
"Sudah, tapi daddy diam terus tidak mau bicara lagi pada yoongie"
Seokjin menghela nafas panjang, menoleh pada namjoon yang sedang bermain dengan dongdong "Nanti biar papa yang memberikan daddy badungmu itu pelajaran, biar papa putar telinganya sampai putus"
"Tidak boleh seperti itu papa, itu tidak baik. Yoongie tidak ingin daddy kesakitan"
"Biarkan dia kesakitan karena berani mendiami anak manisku ini" ucap seokjin, menarik si manis ke dalam pelukannya.
Sedangkan yang dipeluk hanya diam, mendusal manja pada dada bidang sang papa, mengabaikan atensi tajam yang sekarang menghunus padanya. Dengan kesal ia melangkah, membawa dongdong yang tertidur ke kamarnya, dan kembali membawa tas kerjanya.
"Kau mau kemana joon?"
"Kerja" singkatnya, dan berlalu dari sana tanpa menghiraukan raut wajah sedih si manis dan teriakan seokjin yang menggema.
Seokjin menghela nafas pelan, jika seperti ini ia harus bagaimana? hari ini ada 3 jadwal operasi yang mengharuskannya pergi ke rumah sakit, tapi jika ia pergi...lalu bagaimana dengan si manis?
"Yoonie ikut papa ke rumah sakit ya?"
"Tidak mau, yoongie disini saja" tolaknya
"Tapi disini tidak ada siapa-siapa sayang, papa takut terjadi sesuatu padamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY S2 ( NAMGI )
FanfictionDiharapkan baca Daddy S1 nya! Ikuti perjalanan sang daddy dengan yoongie disini~ This Namgi Dom!Namjoon Sub!Yoongi Start : 18-01-2024 Final : -