Assalamualaikum readers
Gimana ceritanya sebelumnya??
Kita lanjut di bab ini ya
Tapi kayaknya ceritanya mau sampe sini deh ><
Makin kesini readers nya ngilang
..>>Selamat membaca
-
-
-Sekitar 2 jam mereka semua menunggu di luar ruang operasi. Aletha belum juga di kabarkan membaik. Seraya menunggu kenan merasa sakit lagi pada bahunya yang tadi sempat di pukil balok oleh beberapa mafia itu.
'awsss'gumam Kenan yang hanya ia yang tau
"Ya Allah apa yang terjadi kenapa ini semua terjadi sama Aletha??"tanya Kiran lirih dengan memeluk Alaska suaminya yang selalu menjadi tempat ternyaman untuk ia jadikan sandaran
"Dim,,kenapa aletha bisa seperti ini?"tanya Erwan merasa dongkol dengan apa yang sudah terjadi pada aletha dan tempat kejadian di gedung
Dimas menatap dengan mata yang memerah menahan tangis kemudian menggeleng
"Why?? Kenapa kamu gak tau apa yang terjadi?"tanya lastri yang ikut serta
"Dimas pingsan saat kejadian kak"jawab Dikta
"Bentar,,Dimas tangan kamu kenapa?"tanya Nura saat menyadari tangan kanan Dimas yang di bungkus beberapa robekan gaun pengantin yang dikenakan aletha
"Ahk iya,dim obati dulu nanti infeksi"saran dikta
Dimas pun beranjak di paksa oleh nura untuk segera di obati meskipun dimas menolak karena ingin menunggu aletha sadar tapi Nura membujuk nya sebisa mungkin
"Ayo dim,,obati dulu lukanya"saran Nura
"Gak mah,aku mau nunggu aletha aja"
"Kak Dimas,,kalo Aletha sadar terus liat kakak terluka yang ada dia sakit lagi"ujar kia
"Iya kak,obati dulu"timpal Mia
"Bener kata kia dim,kalo Aletha bangun terus liat lo luka yang ada Aletha sakit lagi"timpak Hera ikut memberi saran
Akhirnya Dimas mengangguk pasrah dan Nura langsung membawanya ke salah satu ruangan untuk mengobati luka Dimas.
Sementara itu kenan terlihat beberapa kali meringis kesakitan saat menyentuh bahu nya. Dan hal itu tak luput dari pandangan Dikta
Dikta menghampiri Kenan kemudian berbisik
"Kayaknya lo juga sakit,,obati dulu gih"saran Dikta membuat kenan menolak"Gue gapapa cuma pegel aja"alasan kenan padahal nyatanya pasti bahunya memar bahkan mungkin membiru
"Alasan lo udah sana obati dulu bahu Lo pasti memar tuh"
"Yaudah si gue gapapa"
"Om,Tante,,suruh kenan obati bahunya dong,,kasian kayaknya sakit banget tuh"ujar Dikta membuat kenan menoleh dan melotot dan hal itu tak luput dari pandangan mereka semua
"Kenapa Ken?"tanya Alaska yang sudah melepas pelukan nya ketika mendengar Dimas akan di obati.
Tangis mulai mereda sekarang."Gapapa om"
"alasan om,,tadi bahunya di pukul keras sama balok kayu terus besi nah jadi pasti ada bekasnya tuh"ujar Dikta membuat kenan merasa kesal
'oh ayolah dik,serius anjir gue gapapa astaga,,Lo bener-bener ya'batin Kenan memarahi Dikta yang membicarakan nasibnya tadi saat di gedung
"Ken,,ayo obati dulu"ajak Alaska
"Tapi om,,serius ini gapapa"
Dikta pun memukul bahu Kenan lumayan keras hingga kenan replek memarahinya