"Sayang," panggil Liona sambil berjalan pelan menyusuri jalan.
Di sekelilingnya,bunga-bunga berwarna-warni bermekaran, mengeluarkan aroma manis yang bercampur dengan udara sejuk
di atas, bintang-bintang bersinar terang menghiasi langit malam,"Iya, kenapa, sayang?" jawab Fedriczx dengan sabar, mengikuti Liona dari belakang. Pandangannya tak lepas dari gadis yang berjalan tanpa alas kaki itu.
Liona hanya memakai dress biru langit yang panjangnya sampai di bawah lutut, dan jas milik Fedriczx yang menutupi pundaknnya agar dia tidak kedinginan.Liona sengaja tidak memakai sepatu karena keinginan nya gadis itu,tidak bisa di ganggu gugat.
Sesekali,gadis itu melompat kecil, menikmati keindahan malam ini. "Kamu lihat deh,"katanya sambil menunjuk langit,matanya berbinar -binar."Lucu kan bintangnya?"tanya Liona pada pacarnya itu.
Fedriczx tersenyum,matanya tak berpaling dari Liona."Lucu,sayang," jawabnya lembut, "tapi..lebih lucu pacar aku"ucap nya sembari tersenyum.
Mendengar itu Liona berhenti sejenak hatinya berdebar,perkataan itu membuat pipinya memerah menahan salting.Liona akan mengalihkan pembicaraan nya kalo di teruskan jantung dan hatinya bisa copot.
"Aku mau nanya?" ucap Liona sambil berbalik badan, menghadap Fedriczx yang berjalan di belakangnya.
"mau nanya apa sayang?"tanya Fedriczx dengan nada lembut.
“Kenapa bintang itu bersinar?” tanya nya, jari telunjuknya menunjuk ke arah langit yang dipenuhi bintang -bintang berkilauan.
Lelaki itu memandangi gadisnya
lalu berkata dengan suara penuh kelembutan"Mereka bersinar Untuk mengirimkan pesan dari alam semesta,bahwa di tengah kegelapan, selalu ada harapan yang bersinar."
ucapnya.Dia menatap langit yang berkilauan, rasanya setiap bintang mencermin kan perasaannya kepada Fedriczx. "Jadi, mereka seperti harapan yang nggak pernah padam di malam yang gelap?" tanyanya, senyumnya merekah seolah bintang-bintang itu juga tersenyum padanya.
"Iya sayang,"balas Fedriczx, langkahnya semakin mendekat hingga mereka hanya berjarak beberapa inci. "Dan malam ini, aku ingin setiap bintang menjadi saksi atas cintaku padamu,cinta yang bersinar lebih terang dari bintang manapun di langit."jelasnya mengelus pipi Liona lembut.
Liona merasa jantungnya berdegup kencang,pipinya memerah"Aku juga mau kita seperti bintang-bintang itu, selamanya bersinar bersama,meski dalam kegelapan sekalipun,"balasnya lembut, matanya bersinar penuh harapan.
"Pintar banget pacar aku,"ucap Fedriczx mengelus rambut Liona, membuat rambut nya berantakan gadis itu langsung memasang wajah cemberut.
"Rambut aku berantakan!"kata
Liona memperbaiki rambut nya
yang berantakan.balsan Fedriczx hanya terkekeh,gadis nya memang sangat lucu ketika marah."Tapi..."perkataan Liona terpotong ketika dia mencium pipi Fedriczx secara tiba-tiba dan langsung berlari,lelaki yang di cium pipinya tersenyum kali ini dia sangat salting.
"Makasih sayang"pekik Liona berlari kecil.Tiba-tiba,Langkahnya terhenti. "Aduh!" serunya, meringis sambil memegang kakinya yang baru saja menginjak batu kecil.
Fedriczx segera berlari ke arah Liona dengan wajah penuh kekhawatiran. Tanpa ragu, dia berjongkok di depan gadisnya, memperhatikan kaki Liona yang kini mulai memerah."Aku kan udah bilang, pakai sepatu, sayang!" ucapnya dengan nada cemas.
Ia memegang kaki Liona dengan hati-hati. "Kalau kakinya sakit, gimana?" Dia menatap Liona dengan penuh perhatian, khawatir kalau gadis itu terluka.
Liona cemberut, lalu tersenyum manis. "Iya, iya, bawel," katanya dengan nada manja, tapi dalam hatinya dia merasa hangat oleh perhatian Fedriczx.
Fedriczx mendesah pelan sambil mengambil tangan Liona, membantu nya berdiri. "Bukan bawel, aku cuma nggak mau kamu sakit,sayang!" kata nya sambil tersenyum lembut. Lalu tanpa berkata-kata lagi, dia berlutut di depan Liona dan menepuk punggungnya.
"Naik sini, aku gendong," ucapnya pada Liona,"ayo,naik sayang" tambahnya,sesekali kepalanya menoleh memastikan gadisnya
naik ke punggung Fedriczx.Liona tertawa kecil."Nggak usah, sayang," jawabnya dengan lembut seraya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Aku bisa jalan sendiri."tambahnya, seketika ide muncul di benaknya.
Tiba-tiba, hujan turun dengan deras, dan Liona segera berlari meninggal kan Fedriczx di belakang. "Kejar aku kalau bisa!" pekiknya dengan tawa yang ceria, sementara air hujan membasahi rambut dan bajunya.
Di belakang, Fedriczx hanya bisa tersenyum sembari menggigit bibirnya gemas,usai melihat kelincahan Liona.
Tanpa ragu, ia mulai mengejar gadis itu, langkahnya cepat Dengan setiap langkah, ia merasa semakin dekat, bertekad untuk tidak membiarkan Liona terlalu jauh darinya, sambil menyadari bahwa kebersamaan mereka di tengah hujan ini adalah momen yang takkan terlupakan.
Di tengah kejar-kejaran itu Liona tidak sadar menyebrang jalan,karena asik berlari di kejauhan terlihat lampu truk yang menyinari di tengah hujan, Fedriczx melihat itu langsung berlari kencang menyelamatkan gadisnya.
"SAYANG AWAS!!"
To be continued
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
FEDRICZX
Teen Fiction[Don't copyright other people's stories] Dia Ketua Mafia Dia Psycopat Dia Tunangan Liona Dia pintar Dia kejam Dia cemburuan Dia Bucin akut Dia Romantis banget Fedriczx Vegas Aldenio ialah ketua mafia berjiwa Psycopat,dia baru berumur 17 tahun sudah...