2. Room.

2.7K 480 37
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Jake sebenarnya masih cukup speechless karena seorang Putra Mahkota yang terkenal sangat dingin terhadap orang-orang memilih untuk berakhir menginap di salah satu kamar yang ada di istana Kerajaan Aetherlyn.

Apalagi Jake saat ini berjalan beriringan dengan Sunghoon yang memperhatikan setiap sudut lorong yang mereka berdua lewati secara bersama, lagipula pesta teh yang diadakan sudah selesai, semuanya sudah pergi ke kediaman mereka masing-masing namun tentunya tidak dengan Sunghoon.

Jake juga tadi sudah meminta pelayan untuk segera menyiapkan kamar untuk Sunghoon, semoga tidak ada yang kurang.

Bahkan jika memungkinkan dia akan membiarkan Sunghoon tinggal di kamarnya dan dia akan ke kamar yang lain.

Namun sepertinya itu tidak perlu, karena ketika Jake membuka pintu kamar di hadapannya.

Kamarnya sudah sangat rapi dan bahkan lebih dari cukup untuk ditempati oleh Sunghoon.

Tampaknya para pelayan disini juga berkerja keras untuk menyiapkan kamar ini.

"Silahkan masuk, Pangeran," ucap Jake mengajak Sunghoon agar segera masuk ke kamar yang sudah disiapkan.

Sunghoon melangkah masuk ke kamar tersebut dan memperhatikan setiap sudut kamar ini sebelum dia melihat Jake yang tampak tersenyum kepadanya.

"Apakah ada yang kurang?" tanya Jake dengan sopan ke Sunghoon yang memberikan gelengan atas pertanyaan dari Jake barusan.

Tidak ada yang kurang, lagipula kamar ini jelas sekali sangat disiapkan untuk ditempati olehnya.

Sunghoon memilih untuk duduk di atas kasur yang ada di belakangnya masih membiarkan Jake yang berdiri tidak jauh darinya.

"Kamarnya kelihatan sekali sangat dipersiapkan dengan baik," ucap Sunghoon sambil melipat kedua tangannya ke dada.

Jake mendengar perkataan Sunghoon mendadak kikuk, ya sebenarnya itu memang benar, namun entah mengapa Jake merasa Sunghoon sedang berpikir hal aneh-aneh saat ini.

"Tujuanku menginap disini bukan untuk melakukan pembahasan politik, perlu aku tegaskan untuk hal itu," lanjut Sunghoon yang berhasil membuat Jake dengan cepat menggerakkan tangannya.

"Tentu, tidak ada yang akan bahas tentang politik ataupun bahas tentang hal penting lainnya, kamu tidak perlu khawatir sama sekali, Pangeran," jawab Jake dengan cepat daripada dia hanya diam dan membuat Sunghoon tambah berpikir aneh-aneh.

Maka dari itu lebih baik dia langsung bicara saja.

"Bagus."

"Baiklah kalau begitu, aku akan segera pergi, jadi selamat beristirahat, Yang Mulia," ucap Jake sambil menunduk pelan dan berjalan keluar dari kamar Sunghoon.

Sunghoon hanya memperhatikan Jake yang keluar dari kamar yang dia tempati itu sebelum Sunghoon membaringkan tubuhnya ke kasur dibelakangnya itu.

Kembali dengan Jake yang meringis saat keluar dari kamar yang ditempati oleh sang Putra Mahkota itu.

Jake sepertinya perlu bersih-bersih dan istirahat, dia merasa tubuhnya sangat pegal hari ini, apalagi dia harus berurusan dengan Sunghoon.

"Jake!"

Langkah kakinya terhenti dan dirinya memilih menghela nafas panjang sebelum menoleh kearah belakangnya dimana dia bisa melihat ada Cerelia yang meletakkan kedua tangannya ke pinggang sambil menatap cemberut kearah Jake.

"Apa?"

"Bagaimana bisa Pangeran Sunghoon berakhir menginap disini? Kamu tidak tau apa aku itu benci dengannya," tanya Cerelia masih dengan memasang muka cemberut.

How to Propose to the Crown Prince? -sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang