Assalamu'alaikum, kembali lagi ☺️
Terima kasih sudah memberikan vote dan komen 🤗
Tandai typo!
Happy reading
•••
"Ayo Kak! Cepetan!"
Teriakkan itu berasal dari bibir cowok pemilik wajah imut dan gemas. Pemuda tersebut sedang menunggu sang istri yang katanya lagi kesakitan bagian bawah akibat kejadian semalam.
Entah sampai jam berapa sang istri bermain dengannya, yang jelas, dia sudah tepar duluan pas jam 12 malam.
"Makanya, semalam jangan main. Katanya cuma satu ronde. Rupanya sampai 10 jam. Gila," cibir Satria geleng-geleng kepala mengingat kejadian tadi malam dengan diakhir kalimat mengejek.
"Iya-iya. Namanya enak. Mau gimana lagi," balas Elysia mengungkapkan kenikmatan saat bermain sama suami sambil berjalan sedikit ngangkang.
Elysia akui, saat berhubungan sama Satria, dia mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Mungkin karena wanita cantik itu tidak pernah bermain sama laki-laki mana pun. Jadi pas main sama suami, dia keenakan. Ditambah dia sangat cinta sama Satria.
"Sakit itunya? Kalo masih sakit, biar Satria minta jemput sama Bang Zeon aja," tanya Satria merasa kasihan melihat cara jalan Elysia sambil menunjuk bagian bawah sang istri.
Elysia menganggukkan dan menggeleng. Memang sakit, tapi kalau suami kecilnya pergi sama orang lain, wanita hamil itu agak was-was.
"Biar aku aja yang ngantar Bang Satria."
Usulan itu berasal dari Arsen. Arsen yang melihat Elysia seperti kesakitan, berinisiatif mengantar abang kecilnya ke kampus. Mengingat sang abang ada praktek yang harus berangkat pagi.
"Mau naik motor? Enggak! Kakak enggak ijinkan," tolak Elysia tetap tak mengijinkan Arsen mengantar suaminya.
Satria sih mau aja, berangkat naik motor sama Arsen. Tapi istri posesifnya, geleng-geleng kepala aja lah.
"Naik taksi, kan bisa," usul Satria yang melihat sang adik cemberut sewaktu mendapatkan penolakan Elysia.
Arsen kembali senang begitu mendengar usulan sang abang. "Hah, betul itu! Biasanya di luar banyak taksi lewat," beber Arsen.
"Terserah lah. Yang penting suamiku selamat." Akhirnya Elysia mengijinkan Satria berangkat sama Arsen dengan naik taksi.
Arsen berjingkrak kesenangan saat mendapatkan ijin dari Elysia. Dia langsung menarik abang iparnya keluar apartemen dengan melupakan istri-istri Satria.
"Hei! Hei! Salaman dulu," panggil Elysia ketika kedua pemuda itu langsung pergi.
Arsen cengar-cengir saat dipanggil Elysia. Dia segera membawa kembali Satria pada wanita hamil itu untuk bisa bersalaman.
"Maaf, ya, Kak. Aku senang banget bisa berangkat bareng Bang Satria," ungkap Arsen memberitahu perasaannya saat ini.
Elysia menganggukkan kepala memaklumi perasaan Arsen saat ini. Lalu ia mengambil tangan sang suami untuk ia cium kemudian adik Ezy mencium tangannya.
"Kalian hati-hati, ya. Terutama buat Baby. Kalau ada apa-apa, langsung kabarin atau telpon kakak," ucap Elysia mengingatkan suaminya untuk selalu memberi kabar.
"Siap Kak!" Satria suka sama sifat posesifnya sang istri. Apalagi kalau sudah menyangkut keselamatan cowok menggemaskan itu.
"Ya udah, kami berangkat dulu. Assalamu'alaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu Punya Istri (END)
Любовные романы__________________________________ Cerita berawal dari permintaan seorang anak kesayangan atau disebut brothership dari keluarga Brahmananda. Anak itu adalah 'Satria Revin Brahmananda'. "Daddy, Satria boleh minta sesuatu?" "Minta apa Baby?" "Satria...