Jakarta.
Di tengah pesta yang sangat meriah ada dua wanita yang terhubung oleh perasaan yang saling berlawanan, namun begitu kuat. Shani, seorang gadis spesial yang dikenal sebagai sosok yang manly, tegas, dan sedikit badas. Namun di balik penampilannya yang garang, Shani adalah pribadi yang baik hati, perhatian, dan sangat setia kepada orang yang ia cintai.
Sementara itu, Gracia adalah cewek cantik dengan senyuman yang selalu membuat orang di sekitarnya terpesona. Dia imut, manja, dan lucu, dengan sifat yang selalu ceria, meskipun terkadang bisa menjadi sangat cemas jika sesuatu tidak sesuai dengan harapannya.
Mereka bertemu di sebuah acara pesta teman bersama, di mana Shani, yang biasanya menghindari keramaian, datang sebagai pendamping sahabatnya yang bernama Jinan dan Anin. mereka bertiga menghadiri acara pesta pemimpin perusahan tempat mereka bekerja.
Gracia, yang baru saja pindah ke kota tersebut, sedang mencari tempat duduk yang nyaman di tengah keramaian. Tanpa sengaja keduanya saling bertatapan, dan dalam sekejap, ada perasaan yang tumbuh di antara mereka, meski keduanya berbeda dunia.
"liatin siapa sih lo?" tanya Jinan yang keheranan melihat Shani yang sedari tadi dipanggil tidak bergeming.
"ah, nggak. kenapa? ada apa lo manggil gw?" sahut Shani mengalihkan pandangannya ke arah Jinan yang duduk di samping kirinya.
"gw tau, pasti lo lagi liatin tuh cewek kan? ngaku lo?!" kata Jinan ngeledek.
"gak! apaan dah,,," elak Shani salah tingkah sendiri.
"samperin aja sih daripada lo penasaran, keknya dia juga kerja di kantor kita deh cuman kok baru liat ya, apa beda divisi atau gimana Shan?!"
"ya mana gw tau Nan, gw juga gak kenal sama dia"
"yaudah sana kenalan! sekalian tanya nomor ponselnya hahaha,,," kata Jinan sembari tertawa mengejek.
Shani memutar bola matanya malas. ia beranjak dari duduk, entah keberanian dari mana kali ini Shani benar-benar langsung mendekati gadis yang ia perhatikan sejak tadi.
Shani mengajak berkenalan sekaligus menemani mengobrol hingga acara pesta selesai. bahkan Shani juga menawarkan tumpangan yang kebetulan di sambut dengan baik tawaran Shani.
***
Hari berlalu, entah sudah sejauh mana perkenalan mereka yang pasti mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama, menjalin persahabatan yang kemudian berubah menjadi perasaan lebih dalam.
dari banyaknya orang yang Shani dekati entah kenapa kali ini Shani merasa terikat dengan Gracia, namun dia tahu betul bahwa hubungan mereka tidak akan mudah, apalagi dengan statusnya sebagai gadis spesial yang masih jarang diterima di kalangan orang lain.
Gracia, yang meskipun tidak sepenuhnya mengerti hal itu, merasakan ketegangan yang berbeda dalam hubungan mereka. Namun, dia merasa nyaman dan diterima oleh Shani, sesuatu yang tidak bisa dia dapatkan dari orang lain.
Namun, ketika hubungan mereka mulai tumbuh lebih serius, Keluarga Gracia, yang konservatif dan terikat pada tradisi, menentang hubungan tersebut. Mereka tidak bisa menerima kenyataan bahwa putri mereka jatuh cinta pada seseorang yang dianggap "berbeda".
Papa Gracia adalah pria yang sangat tegas dan menjaga reputasi keluarga dengan ketat. Mama Gracia, meskipun lebih lembut, merasa ragu karena ketidakpahaman mereka tentang dunia Shani.
Suatu hari, Gracia dihadapkan dengan pilihan sulit. Papanya menuntut agar dia menjauh dari Shani, karena mereka dianggap tidak pantas bersama. Gracia terperangah, hatinya hancur karena dia tidak ingin kehilangan Shani, tetapi ia juga tidak bisa menentang kehendak orang tuanya.
"Gracia, kamu harus memilih," kata papanya dengan suara berat.
"Kamu akan mengikuti keinginan kami atau tetap bersama perempuan itu yang tidak sesuai dengan harapan kami?"
"tapi pa,,," Gracia menangis, bingung dan tertekan.
Di satu sisi, dia ingin menjaga keharmonisan keluarga dan tidak mengecewakan orang tuanya. Namun, di sisi lain, hatinya mengatakan bahwa Shani adalah orang yang paling membuatnya merasa diterima dan dicintai. Gracia tahu bahwa jika dia memilih untuk melawan, dia akan kehilangan keluarganya, tetapi jika dia memilih untuk melepaskan Shani, dia akan kehilangan dirinya sendiri.
Sementara itu, Shani, yang selalu tegar dan terlihat tak tergoyahkan, merasakan kegelisahan Gracia. Ia tahu bahwa keluarga Gracia adalah penghalang terbesar mereka. Namun, Shani juga tahu betapa pentingnya bagi Gracia untuk mendapatkan restu dari orang tuanya. Meskipun hatinya hancur, Shani berusaha untuk tidak menunjukkan kelemahannya di depan Gracia.
"Ge, aku tidak mau kamu memilih antara aku dan keluargamu," kata Shani dengan suara yang lembut namun penuh penekanan.
"Jika kamu memilih mereka, aku akan menghormatinya. Namun, jika kamu memutuskan untuk tetap bersamaku, aku akan berjuang untukmu, meskipun aku tahu itu sulit."
Gracia menatap wajah Shani sendu. Ia merasa terombang-ambing antara dua dunia yang berbeda. Bagaimana bisa ia memilih antara dua hal yang begitu penting dalam hidupnya? Di sisi lain, cinta yang begitu tulus dari Shani membuatnya merasa bahwa mungkin ada cara untuk mengubah pandangan keluarganya, tetapi itu akan membutuhkan lebih dari sekedar keberanian.
Hari demi hari berlalu, dan Gracia merasa semakin terjepit di antara rasa cintanya yang mendalam kepada Shani dan harapan orang tuanya. Shani, meskipun penuh dengan rasa sakit, tetap mendampingi Gracia, memberikan ruang bagi Gracia untuk memutuskan, tanpa menekan.
Pada akhirnya, setelah banyak pertimbangan, Gracia memutuskan untuk berbicara dengan orang tuanya. Dia menegaskan bahwa dia ingin tetap berada di sisi Shani, karena cintanya tidak bisa dipaksakan atau diubah begitu saja. Itu adalah perasaan yang tulus, dan meskipun dia sangat mencintai keluarganya, dia juga harus memilih untuk mencintai dirinya sendiri.
Namun, ketika Gracia dengan tegas mengungkapkan keputusan itu, keluarganya tetap menentang. Papanya, meskipun tidak setuju, akhirnya memberikan keputusan yang tak terduga.
"Jika ini yang kamu pilih, kami tidak bisa membiarkanmu begitu saja. Tapi kamu harus tahu, kami tidak akan pernah menerima hubungan ini," katanya dengan suara keras dan penuh penekanan.
"mama harap ini keputusan yang baik sayang,, mama persaya sama kamu" ucap sang mama menenangkan.
"makasih ma,," sahut Gracia lirih.
Meskipun ada restu yang terbatas dari keluarga Gracia, keduanya memutuskan untuk berjuang demi cinta mereka. Meskipun jalan yang mereka tempuh penuh dengan kesulitan dan rintangan, Shani dan Gracia tahu bahwa mereka akan saling mendukung, apapun yang terjadi.
Cinta mereka terhalang oleh restu yang tidak sempurna, namun keduanya memutuskan untuk tidak menyerah, karena mereka tau bahwa cinta yang sejati tidak mengenal batasan, dan hanya mereka yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri.
⏩⏩⏩⏩⏩
Hai hai ketemu lagi dengan gw Nova tentunya dengan cerita baru tapi pemeran utama masih orang lama pemenangnya wkwkw
oke ges gw ucapin welcome untuk judul cerita baru gw ini, harapannya semoga cerita kali ini lebih rame dan selalu menghibur kalian tentunya.
pokoknya stay disini dan nantikan updateannya selalu!!! semakin rame maka semakin semangat juga buat update 😉
gitu aja ges, moga kalian suka deh...
kalau misal gak suka paksa aja pokoknya 😁sampak ketemu di part selanjutnya wak 😗🤗
👋👋👋👋
Tinggalin jejak kalian ges jangan jadi hantu!!!!
TBC!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejauh Takdir Membawa
Fanfictionbaca langsung gak pake lama!!! _Cinta Menaklukkan Segalanya_