Antologi Puisi

1 0 0
                                    

Janji di Balik Kota

Kota megah, rumah bertingkat,
Tapi rakyat kecil terus sesak,
Yang kaya makin berkuasa,
Yang lemah hilang suara.

Janji manis tiap pemilu,
Tapi kenyataan tak pernah satu,
Kita bertanya, kita berharap,
Keadilan hanya jadi angan lelap.

Budaya yang Terlupakan

Budaya kita kian terlupakan,
Tradisi pudar, tak lagi dihargai,
Generasi baru sibuk dengan gadget,
Lupa pada warisan yang seharusnya dibagi.

Cerita nenek moyang terpendam dalam sunyi,
Seni dan lagu tak lagi dinyanyikan,
Sementara kita berlari mengejar mimpi,
Kehilangan makna dari setiap perjalanan.

Mari kita ingat, mari kita jaga,
Agar budaya tak hilang ditelan masa,
Dengan cinta dan rasa, kita bangkitkan,
Agar jejak kita terus dikenang sepanjang zaman.

Hati yang Gelap

Kota bersinar, tapi hati gelap,
Banyak yang menderita, sedikit yang peduli,
Suara kecil terbungkam di balik gaduh,
Kemanusiaan hilang dalam kesibukan diri.

Kita berlalu tanpa memberi makna,
Mengabaikan yang lemah, yang terluka,
Mari kita ingat, kita satu bangsa,
Bersama membangun, bukan hanya kata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antologi Puisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang