tiga

61 6 3
                                    

🌹

bnyk typo

****
“GEMI!!”

“BOCILLL!!!”

“GEMINI NARAWIN LERTRATKOSUM” teriak shoguun terus menggedor-gedor pintu kamar gemini. Namun tidak ada jawaban dari pemilik kamar tersebut

“GEMINI tadi gue liat fourth boncengan sama cowo lain!”

Ceklek.

Gemini membuka pintu kamarnya dan menatap shoguun dengan datar “kenapa?” tanyanya

“gue pikir udah mati lo di dalam kamar, udah kering tengorokan gue teriak-teriak” ucap shoguun memegang lehernya

“kenapa?” tanya lagi tanpa menangapi bacotan sang kakak

Shoguun mengeleng kepalanya heran mahluk spesies apa adiknya ini “kenapa-kenapa, turun sarapan papu sama papi tunggu, jangan lama awas sampe gue di suruh naik lagi, gue gigit lo tau rasa”

“hmm” 

“lo dengar gak bocil?”

“dengar bang turun duluan aja nanti gue nyusul”

“jangan lama”

Gemini masuk lagi ke kamarnya dan shoguun turun berjalan ke meja makan duduk Bersama orang tuanya “gemi mana?” tanya nara melihat anak sulungnya

“masih di kamar, bentar lagi turun katanya” ujar shoguun duduk di samping papunya

“abang mau makan” tanya phuwin
“apa aja yang penting papu yang masak” ucapnya sambil mengangkat alis dan mencium pipi phuwin

“heh Bocah! suami aku ngapain kamu cium-cium” nara

Melihat muka papinya shoguun jiwa jailnya meronta-ronta, dia memeluk phuwin dan mencium pipi phuwin beberapa kali “maaf ini papu aku”

Nara menarik tangan phuwin “sayang sini duduk di samping aku aja jangan dekat dia”

Shoguun menahan tangan phuwin “jangan, papu hari ini duduk dekat aku”

“kalian kenapa sih!, mau makan aja harus bertengkar” kesal phuwin

“abang duluan”
“papi duluan” ucap keduannya secara bersamaan

“diam atau kalian makan di dapur, gemi sini duduk sama papu” panggil phuwin dengan suara lembut saat lihat gemini berjalan ke arah mereka

Mereka melanjutkan acara sarapan dengan sedikit pertengkaran dari nara dan shoguun “gimana sekolah kamu?” tanya phuwin ke gemini

“baik, tapi sedikit capek”

“banya tugas?”

Gemini mengangguk kepalanya “iya pa, papu selesai sarapan gemi izin mau keluar sama fot”

Phuwin mengusap kepala gemini “iya boleh, hati-hati kamu bawa anak orang”

“siapp papu” ucap gemini dengan hormat

Nara menyenggol bahu shoguun “kamu juga mau keluar kan bang?”

“ngga, abang mau di rumah aja sama papu mumpung libur” ucap shoguun tanpa dosa, dia sudah tau kalau papinya ini mau berduaan sama papunya

“kamu cari pacar kek bang biar gak gangggu weekend papi sama papu, liat adik kamu aja punya masa kamu ngga” nara

“gemi? Punya pacar?, yang benar aja pi orang dia gengsinya segede gabah” ujar shoguun membuat phuwin tertawa pelan “papu mau jalan-jalan sama abang gak?” lanjut shoguun bertanya

Family Aydin and LertratkosumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang