tap tap 🔞

3 0 6
                                    

Hai perkenalkan nama ku Vincent adenca. Kalian tau, kalian juga bisa memanggil ku dengan nama; deven si tangan satu dari 5 abad lalu.

Aku mati dengan sebuah penyesalan, generasi sekarang hanya tau sosok ku dengan sebutan arc demon deven.

Namun, sekarang deven hanyalah legenda belaka. Sekarang hanya ada Vincent si tuan muda bodoh.

Julian, dia adalah pemilik raga ini sekaligus seorang yang memanggil ku kembali dari kekosongan.

Dia benar benar lemah. Namun otak nya sungguh licik bak seekor kancil dalam dongeng.

Ah benar, semua berkat dia.

Small god julian!

Dia lemah, bukan bodoh! Aku mencintainya setulus hati seorang pria dewasa.

Di kehidupan lama ku, aku tak bisa merasakan apa itu cinta, bahkan tak mengerti sama sekali.

Walaupun hidup dalam nama samion, pendidikan yang kudapat tak seluas anggota lain.

Aku tak pernah mendapatkan edukasi umum bahkan untuk ilmu berpedang pun aku mempelajarinya secara otodidak.

Hal penting seperti masa semburan kedewasaan (pubertas) tiba, aku malah tak mengerti. Hanya yang kutahu adalah suara dan penampilan ku akan berubah.

Saat para rekan sepantaran ku berbincang di waktu senggang, mereka akan membahas hal mesum. Pikirku.

Yang ku ingat dengan jelas adalah; alat vital laki-laki yang sedang ereksi akan membesar dua kali lipat, lalu mengeras seperti sebilah pedang.

Mereka lalu tertawa terbahak-bahak saat membahas hal tersebut.

Kajin ikut berbicara, ia bercerita bahwa tadi pagi ia mengalami hal gila. Sungguh aneh ia mau ikut berbincang bersama mereka.

Hal gila yang diceritakan kajin adalah sebuah mimpi erotis yang tak jelas.

Ia bersetubuh dengan seorang wanita yang rupanya tak mampu ia ingat. Lanjutnya, saat mencapai puncak? Ia merasa di pangkal penisnya ada sesuatu yang keluar dan itu menjijikan.

Cairan lengket berwarna putih.

Ia awalnya malu karena kencing saat tertidur, sama seperti bayi yang tak berdaya.

Namun setelah bercerita dengan seseorang yang paham, ia mengerti lalu bangga dengan dirinya sendiri yang sudah menjadi seorang pria.

Anak-anak ikut menyorakinya. "Memangnya se-special apa meniduri wanita di dalam mimpi?" Pikirku saat itu.

Saat berkata demikian kajin mendengarnya, ia menghinaku dengan mengatakan apakah aku bisa mendapatkan mimpi erotis itu atau tidak di usia ku yang sudah mencapai 12 tahun.

Sejujurnya aku tak peduli.

°^°}~

Dia berbohong, itu membuatnya tak fokus pada latihan. "Apa aku akan mengalami nya juga?" Ia mengunyahnya pedang kayu di genggaman tangan kirinya.

Sreet!

Satu.. dua.. tiga. Dan seterusnya.

Bagaimana prosesnya? Cairan apa yang akan keluar saat mencapai puncak? Dan puncak apa yang mereka maksud? Putih dan lengket tak terdengar seperti urin.

"Huff ... Lelah. Aku akan mandi lalu langsung beristirahat saja." Ia berkata seraya meletakkan pedang kayu tersebut.

Berjalan ke asrama ia segera sampai di bilik kamar mandi.

Ia melepaskan satu persatu kain yang menutupi tubuh bugar bocah 12 tahun. Sedikit melemaskan sendiri kaku saat usia latihan.

Dalam refleksi bayangan genangan air dingin dalam ember kayu. Ia melihat wajah serta tubuh bagian atas.

small wife or husband [Oneshort 21++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang