SYN 01. Penculikan
Di sebuah negara bagian di Amerika. Malam itu, sebuah ponsel yang di letakkan di atas meja berdering keras. Pemiliknya, yang sedang menghisap sebuah cerutu mahal, dengan gelas berisi alkohol dan es, mengambilnya dengan malas. Dia mengangkat telfon itu dan menunggu yang di seberang berbicara.
"Ada permintaan yang masuk, Bos!" Kata suara di seberang. Orang yang dipanggil bos ini hanya bergumam tanda mendengarkan.
"Ini dari mantan mentri. Dia meminta kita mengambil sebuah dokumen yang dicuri."
"Hmm.." si Bos bergumam lagi. Lalu dia berkata, "Apa dia mengancam kalau ada nama kita di dokumen itu?"
"Ya, Bos."
"Yah.. kalau begitu kita terpaksa harus serius mengambil kembali dokumennya." Jawabnya malas. "Menyusahkan saja."
Orang yang dipanggil bos itu menutup telfon dan kembali menghisap cerutu di tangannya. Di belakangnya, terdapat sebuah tulisan artistik dengan lampu latar yang menyala kuning keemasan, Lullaby.
***
Seminggu kemudian, Korea Selatan.
"Kita benar-benar kena kutukan." Gumam Seonghun di depan pintu keluar gedung ICO. Di sebelahnya ada Sarang dan Aeji menatap nanar ambulans yang bergerak menjauh.
"Tenangkan diri mu, Kadiv Cha." Kata Sarang dengan pandangan kosong. "Reaksi alergi bisa sampai pada kematian. Perusahaan bisa diminta ganti rugi."
"Itu bukan salah kita. Hanya si bodoh itu yang sudah tahu punya alergi tapi tetap makan sembarangan." Kata Aeji membicarakan Joohyuk. "Kalau punya mulut untuk makan, seharusnya dia punya mulut untuk bertanya."
"Yah.. karena Sora Kang mengantar Joohyuk ke rumah sakit, jadi.."
"Hanya aku yang bisa menjemput manajer baru kita, kan?" Kata Sarang menghela nafas. "Harus kah aku menjemput nya naik limo?"
"Tidak harus limo." Kata Aeji geleng-geleng kepala. Ekspresinya lebih ke pasrah daripada membantah.
"Maafkan aku, karena aku dan Aeji harus menemui klien, jadi.. ku harap kau mengerti."
"Tentu saja aku mengerti." Kata Sarang. "Aku tinggal menjemput dan mengantarnya ke ruang rapat, kan?"
"Ya. Kau bisa menggunakan mobil kantor."
"Baiklah!" Ucap Sarang seraya melihat ke sekeliling. Ada paman Taewong, pengawal pribadinya berdiri di balik pohon.
"Aku akan mengirimkan fotonya." Kata Seonghun. "Namanya.. Sieun Yeon."
Sarang mengucapkan kata makian saking kagetnya.
"Mulut mu kotor juga, nona muda." Kata Seonghun heran.
"Sieun siapa?"
"Sieun Yeon!"
Tidak mungkin Sieun yang itu, kan? Sarang membatin.
"Jungho Hyung sendiri yang merekomendasikan orang ini. Jadi dia cukup istimewa." Seonghun menunjuk ponsel di tangan Sarang. "Aku sudah kirim fotonya."
Dia merasa ragu untuk membuka pesan. Bagaimana jika orang ini benar-benar Sieun Yeon yang itu? Sieun Yeon yang adalah lawan terakhirnya Baekjin Na sebelum dia kecelakaan.
"Kenapa ragu-ragu?" Gerutu Seonghun kesal sendiri. "Karena aku buru-buru, aku serahkan pada mu, ok?"
"Hmm, yah baiklah."
"Ayo, Aeji!"
"Siap, Pak." Jawab Aeji langsung bergerak. Seonghun pun pergi meninggalkannya.
"Jadi.." Sarang akhirnya memutuskan untuk membuka pesan yang dimaksud Seonghun dan melihat foto yang dikirimnya. "Wah.. benar-benar orang itu, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending Buat Bias Ku
FanficBaekjin Na, tokoh antagonis utama di webtoon kesukaan Sarang, berakhir meninggal karena kecelakaan. Sosoknya yang over power dan tidak terkalahkan bahkan oleh pemeran utama cerita, membuat semua pembaca kecewa dengan ending cerita aslinya. Jadi, Sar...