Bab 1.

41 19 4
                                    

Siswa-siswa SMA negeri 2 Cahaya Bintang sedang dalam kegiatan yang biasa mereka lakukan setiap hari Senin. Upacara bendera. Semua siswa-siswi berdiri tegap sambil menghormat bendera merah putih yang sedang berkibar.
Brukkk

“Kyaaaa!” Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara teriakan melengking. Semuanya berlari pada satu tempat. Tempat di mana tubuh seorang siswi tergeletak dengan darah yang menggenang di lapangan. Kepalanya mengeluarkan darah yang sangat deras. Banyak siswi yang menjerit melihat hal itu. Ada beberapa yang pingsan.

“Semua menjauh, polisi akan segera datang!” itu adalah instruksi dari salah satu guru mereka. Semua orang panik. Apalagi orang yang melihat jelas bagaimana siswi itu melompat dari lantai 4 sekolah yang sangat tinggi. Dia jatuh tepat di lapangan dan kepalanya mengeluarkan darah.
Hal seperti ini baru pertama kali mereka saksikan di sekolah. Mereka terkejut bukan main, namun mereka juga tidak bisa melakukan apa-apa.

...

Kejadian di sekolah benar-benar sangat menggemparkan. Polisi telah datang dan langsung melakukan penyelidikan. Semua siswa-siswi yang dekat dengan siswi yang diduga melakukan tindakan menghilangkan nyawanya sendiri itu. Siswi bernama Sintia Ayu Arysta. Siswi yang dikenal ceria di sekolah. Dia juga merupakan salah satu siswi yang populer dan banyak disukai guru.

Polisi menyimpulkan jika hal yang terjadi adalah tindakan yang dilakukan orang lain, bukan karena melompat dari atas gedung. Terlihat dari bekas tali yang ada di tangannya dan beberapa luka pukulan. Karena hal itu, jasad korban akan dibawa untuk diselidiki lebih lanjut, dan SMA Cahaya Bintang ditutup sementara untuk penyelidikan. Para siswa-siswi diliburkan untuk waktu yang belum diketahui, tetapi mereka masih harus mengikuti homeschooling.

***

Saat ini, seorang pria tampan dengan tinggi 183 cm sedang berjalan pelan menyusuri setiap rak-rak yang ada di minimarket. Matanya menatap ke setiap produk yang tertata rapi di sana. Dia sibuk mencari hingga suara yang sudah sangat tidak ingin ia dengar malah menyapa gendang telinganya. Dirgantara langsung menutup matanya dan mengumpat dalam hatinya. Lalu ia berbalik dan menatap wanita yang paling ia benci, namun entah kenapa dulu dia sangat mencintainya. Vanessa.

“Why?” Hanya satu kata itu yang keluar dari mulutnya.

“Ketus banget sumpah, aku tuh cuma mau nyapa aja. Oh iya, nanti malam aku main ke rumah kamu ya.” Wanita  bernama Vanessa itu malah mendekati Dirga. Langsung saja Dirga mengambil langkah menjauh. Melihat hal itu, Vanessa berhenti dan tersenyum.

“Bilang sama Tante Bianca, bye Dirga ganteng!”

Akhirnya wanita busuk itu pergi. Dirga langsung saja kehilangan moodnya hari ini. Dia mengambil barang acak dan pergi ke kasir untuk membayarnya.





DIRGANTARA (Tragedi SMA Cahaya Bintang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang