What Kind Of Past

60 9 2
                                    

Perpustakaan kota adalah tempat yang aku tuju keesokan harinya. Alih-alih langsung memberi tahu informasi yang baru saja aku dengar dari perawat Ayumi kepada Akkinta, aku memilih untuk menyimpan semua cerita itu untuk diriku sendiri dulu dan menggali lebih banyak lagi sebelum aku menceritakan semuanya pada Akkinta.


Aku bertukar shift kerja dengan Reiko demi bisa mendatangi perpustakaan kota dan punya banyak waktu untuk mencari banyak informasi dari sana. Aku berharap perpustakaan kota tidak hanya memiliki berita dari dalam negeri, namun juga berita dari luar negeri. Aku tidak bisa mengandalkan internet dan mencari dengan mengetikkan kata kunci 'kecelakaan karena pengendara mabuk tiga belas tahun yang lalu'. Kalau penggemar Dream Oppadeul tidak tahu soal alasan hiatusnya Injun Oppa, itu berarti tidak ada informasi soal itu di dunia maya.


Dengan penuh tekad aku melangkah dari flat sederhana yang aku tempati menuju ke perpustakaan kota. Akan tetapi, semua rasa percaya diri itu sirna tiba-tiba ketika petugas perpustakaan menanyakan apa keperluanku di sana. Harus dari mana aku memulai pencarianku di sini ? Lebih dari itu, apa masuk akal mencari informasi di perpustakaan kota Tokyo tentang kecelakaan yang terjadi di Korea Selatan belasan tahun yang lalu ?


Mari berharap, kalau negara ini memang semaju yang diberitakan dimana-mana. Dan semoga saja, aku tidak mempermalukan diriku sendiri hari ini.


"Apa yang bisa kami bantu, Nona ?" tanya petugas perpustakaan sekali lagi kepadaku karena aku masih terdiam sejak petugas itu menyapaku di depan pintu masuk.


"Ehm.... Apa aku bisa menemukan berita-berita dari Korea Selatan di sini ?" tanyaku ragu-ragu.


"Berita tentang apa ?"


"Kecelakaan.... Kejadiannya sekitar tiga belas tahun yang lalu...." jawabku cepat.


"Tunggu sebentar....."


Aku menganggukkan kepalaku dan berdiri diam sembari menunggu petugas perpustakaan itu mengetikkan sesuatu di komputernya.


Kurang lebih lima menit berlalu, petugas perpustakaan itu akhirnya mendongakkan kepalanya dan kembali menatap ke arahku.


"Perpustakaan memiliki koleksi koran-koran lama dari Korea Selatan. Anda bisa naik ke lantai tiga dan menyampaikan lagi keperluan anda pada petugas yang berjaga di sana..."


"Ah, baik.... Terima kasih banyak...." Aku mengucapkan terima kasih atas bantuan petugas perpustakaan itu dan bergegas melangkah menuju ke tempat yang dimaksud.


Aku terpaksa menggunakan tangga untuk sampai ke sana karena lift yang tersedia sedang dalam perbaikan. Melewati lantai satu dan lantai dua, aku bisa melihat deretan rak yang dipenuhi dengan buku-buku berjajar rapi. Berbeda dengan dua lantai sebelumnya, lantai tiga terdiri dari bilik-bilik kaca yang mengelilingi ruangan lain yang berukuran lebih besar.


Seorang petugas menyapaku lalu aku memberitahu persis seperti apa yang aku beritahukan kepada petugas perpustakaan yang ada di lantai satu. Setelah paham dengan apa yang sedang aku cari, petugas itu mengantarku ke salah satu bilik kaca dan memintaku untuk menunggu sejenak di sana.


Dengan canggung, aku duduk di salah satu kursi yang berhadapan dengan meja yang tertempel di dinding. Beberapa saat kemudian, petugas itu kembali masuk dengan membawa sebuah kotak di tangannya dan meletakkan kotak tersebut di atas meja.



"Semua koleksi koran Korea Selatan yang anda cari ada di sini. Untuk mencegah rusaknya koran-koran tersebut, kami memasukkan ke dalam gulungan film-film ini....." petugas itu menunjuk ke arah gulungan film yang tersimpan rapi di dalam kotak.


Unmei no Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang