Setelah kejadian pagi itu Lex semakin menunjukkan perhatiannya kepada Hyunsik
Tak ada lagi keributan yang dibuat keduanya yang ada kemesraan mereka membuat murid lain jadi iri. Apa lagi dengan perhatian yang Lex berikan.
Pria yang biasa cerewet dan pemarah itu menjelma menjadi pria dewasa yang penuh kharisma. Lex
Status keduanya juga berubah menjadi sepasang suami istri. Satu bulan setelah kejadian dipagi itu Lex melamar Hyunsik.
Tentu tidak mudah karna kedua orang tua Hyunsik sempat menolaknya karna ketahuan menhamili anak mereka.
Hyunsik benar hamil dan itu menjadikan Lex bersikap dewasa dan penuh tanggun jawab seperti apa yang dia ucap kan. Mengetahui Hyunsik hamil dia tanpa ragu meminta kedua orang tuanya untuk menikahkan dirinya dengan Hyunsik.
"Jangan banyak tingkah"Lex menahan lengan Hyunsik yang ingin melompat melupakan kalau ada nyawa lain yang dia bawa. Mereka sedang pulang setelah seharian belajar
"Ayo masuk"
Terlalu biasa Hyunsik diperlakukan begini. Namun dia tetap bersemu saat Lex membukan kan pintu mobil dan menyuruhnya masuk. Bahkan Lex sampai memasangkan sabuk pengaman baru dia masuk sendiri kemobil.
"Lex kita mampir ke resto favoritku, aku ingin makan nasi goreng disana"
"Tentu saja aku juga sudah sangat lapar sekarang"mobil yang mereka tumpangi mulai melaju keluar dari gerbang.
"Masih sering terbayang mereka?"Lex mengenggam tangan Hyunsik saat melihat dia sedang memainkan boneka kecil yang mereka belikan dulu.
"Aku tak bisa melupakan mereka Lex, walau hanya sebentar merawat mereka tapi rasanya mereka masih ada disini disisiku"
Ibu jari Lex mengelus pelan punggung tangan Hyunsik. Menyadari kalau pasangannya kembali bersedih. Lex juga selama ini tak bisa melupakan kedua balita tersebut. Namun bagaimana lagi, keduanya memang tidak nyata. Karna saat Lex bertanya kepada teman sekolahnya tak ada yang melihat mereka membawa balita kesekolah. Jadi Lex bisa menyimpulkan kalau kehadiran dua balita itu memang hanya halusinasi mereka saja.
"Ayo turun kita sudah sampai"Lex menhapus sisa air mata dipipi pasangannya lalu turun dari mobil diikuti Hyunsik.
Mereka bergandengan tangan memasuki restoran favorit mereka dengan suasana hening. Ya beginilah keadaannya kalau sudah membahas kedua balita tersebut. Suasana sedih langsung menlingkupi mereka berdua yang benar merasa kehilangan
Hari-hari telah berlalu kini keduanya sudah lulus sekolah dan sudah melanjutkan kejenjang kuliah. Namun beberapa hari ini Hyunsik memilih kuliah dirumah saat perutnya sudah semakin membesar dan dia kesulitan berjalan.
Lex sendiri hanya keluar rumah saat kuliah saja selebihnya langsung kembali kerumah dan lebih memilih bekerja dirumah untuk menemani pasangannya. Lex hanya tak mau dia jauh dari Hyunsik disaat kandungannya semakin membesar.
Lex takut Hyunsik tiba-tiba melahirkan dan dia malah tak ada disisinya. Sebenarnya sudah ada art yang mereka pekerjakan namun Lex tetap tak tenang jika dia membiarkan pasangannya hanya ditemani oleh art saja. Orang tua mereka juga tidak bisa berkunjung setiap saat. Pekerjaan diluar kota membuat mereka hanya bisa berkunjung sebulan sekali. Begitu juga teman-teman mereka yang kuliah.
"Telpon aku jika ingin sesuatu atau merasakan perutnya keram lagi"Hyunsik hanya mengangguk dan memejamkan mata saat kecupan itu mendarat dibibirnya
"Aku pergi dulu"
"Hati-hati"
Lex tersenyum lalu mencium kembali dahi pasangannya sedikit lama. Entah kenapa Lex begitu berat meninggalkan Hyunsik dirumah namun kuliahnya tak bisa ditinggal sekarang jadi dia harus pergi kekampus.