Bagian 3

40.8K 460 14
                                    

Warning: Bisa saja mengandung explicit content.

Play: Big Girls Don't Cry - Fergie

*******

"Sial, Jhon. Harusnya tadi kau membawa wanita merah itu kemari". Wanita merah. Berpenampilan seksi dan memakai baju ketat berwarna putih. Seolah-olah baju itu menempel dikulit nya dan tidak akan pernah melepaskannya. Kenapa merah? Ia memakai bra berwarna merah.

"Bahkan aku tidak tidak tahu dimana ia". Jhon hanya menghembuskan nafasnya kasar. Didalam otaknya kini hanya ada gambaran wanita pirang memakai rok pendek dengan bra berwarna pastel membawa boneka teddy bear. Sial. Bahkan hanya membayangkan Cecilia membuatnya menegang.

"Jhon, apa kau oke?"
"Ya, ada apa?". Yamada menunjuk ke sudut club yang sedang mereka datangi. Apa mata kotornya kini tidak salah melihat? Itu adalah bidadarinya. Ya, Cecil sedang berada disudut club sedang bercanda tawa dengan teman-temannya. Jhon melihatnya secara detil lagi. Takut jika itu bukanlah Cecil seperti apa yang dibayangkannya.

"Aku kesana sebentar". Bahkan kawan band nya menghiraukannya. Mereka masing-masing sibuk dengan wanita dan minuman. Jhon harus melangkah dengan hati-hati. Mengingat ia baru saja menghabiskan 4 gelas wine.

Jhon memandang bidadarinya yang kini sudah berada di hadapannya. Nafasnya tidak beraturan. Mata biru itu kini memandangnya dengan innocent. Bulu matanya mengerjap dengan centil.

"Halo, Jhon". Cecilia menyapanya dan berdiri mengabaikan keterkejutan dari para sahabatnya. Cecilia memandang Jhon penasaran. Kenapa ia dipertemukan kembali dengan Jhon? Dan di club.

"Cecilia" bisik Jhon. Nafasnya beraroma mint dengan campuran wine menerpa wajah Cecilia. Malahan membuat Cecilia tertawa pelan. Tangan Jhon memegang pinggang Cecil dan mengajaknya pergi dari kerumunan serta pandangan dari sahabatnya yang serba ingin tahu.

Jhon mengajaknya kesudut club yang lain. Gelap dan sepi. Jhon menabrakkan punggung Cecilia dengan dinding club yang dingin. Cecilia mengerang pelan dikarenakan punggungnya yang terasa sedikit nyeri. Jhon meminta maaf.

"Bidadariku" bisik Jhon lemah dileher Cecilia.
"Siapa, Jhon?" Dari nada bicaranya terlihat jika Cecilia sedang mencoba untuk menggoda Jhon. Merupakan hal yang menyenangkan bisa menggoda salah satu anggota band rock terkenal di seantero Amerika.

"Jangan menggodaku, babyg" Cecilia sedikit menegang namun setelahnya ia dapat kembali tenang. Tidak mungkin Jhon mengidap daddy kink. Walaupun itu tidak terlihat menyeramkan, tetapi Cecilia takut jika ia akan sering dihukum karena sering melakukan kesalahan. Contohnya seperti menggoda Jhon.

"Apa aku akan dihukum, daddy?" Kini Jhon yang dibuat menegang. Ya, Cecilia mengetahuinya. Ia pikir Cecilia tidak akan tahu hal semacam itu. Jhon memejamkan matanya sebentar.

Jhon's POV

Sial. Cecil sudah mengetahui perihal daddy kink ku. Aku hanya mengira jika ia tidak mengetahui hal-hal seperti itu. Kupikir ia adalah ibu rumah tangga yang biasa saja. Tetapi ia pergi ke club.

"Kenapa kau berada disini? Di club, sayang?" Kucoba untuk mengalihkan perhatiannya perihal daddy kink. Ia terdiam sebentar sebelum menjawab dengan pelan.

"Temanku sedang merayakan ulang tahunnya" ia menunduk seraya memainkan kaosku yang bertuliskan nirvana didepannya. Kuremas pelan pinggangnya.

Kukecup bibir merah hatinya. Lengket. Ia memakai lipgloss ternyata. Kuusap lembut bibir bawahnya untuk menghilangkan lipgloss tersebut. Sebenarnya aku menyukainya, dengan aroma dan rasa yang manis. Tapi aku tak suka jika itu lengket. Kudengar helaan napas pelannya. Kudekatkan keningku dengan miliknya.

Kuraba pelan punggungnya keatas dan kebawah. Hembusan napasnya yang hangat mengenai leherku. Sekejap membuatku merinding. Kuremas pelan bokongnya yang seksi. Dari sekian wanita yang penah dekat denganku, hanya Cecilia yang mempunyai bentuk tubuh serta bokong yang benar-benar menjadi impianku sejak dulu. Kudekatkan ereksiku dengan miliknya. Aku tidak bisa melakukan dry sex. Kusenggol kepalanya kesamping untuk bisa mencium lehernya yang putih dan wangi. Kugigit pelan hingga kudengar napasnya yang mulai cepat. Tangannya mencoba untuk meraih punggungku dan meremas kaosku. Sial. Ini sangatlah seksi dan aku menginginkan Cecilia. Tidak hanya untuk sekarang, mungkin seterusnya.

"Panggil aku daddy"

"Daddyyyyyy" rintihan seksi keluar dari bibirnya. Sial.

******************
Omg omg omg :D it's been a long time guys :( yeay akhirnya bisa bikin cerita ini berunsur Daddy kink gitu hehe. Aku masih bikin part ini pendek karena tahu kalau masih banyak yg mengharapkan Affair yg akan diupdate. Affair update besok ya.

Please leave vote.comment.follow^^

CECILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang