flashback

0 0 0
                                    

Seorang gadis cantik yang baru sampai di apartemen mewah nya sedang minum air sambil bermain benda pipihnya,
Tiba-tiba ada telfon masuk

Drrt drrt drrt

"Hallo" Serunya

"...... "

"Apa ngga mungkin" Serunya lagi dengan tangan bergetar dan wajah pucat pasih antara panik dan ketakutan

"..... "
   

"Iya aku pulang sekarang" Serunya dengan air mata sudah menetes

Tutt
Panggilan terputus
Buru buru dia menyambar dompet kunci mobilnya lalu dia langsung pergi pulang ke rumahnya.
Sesampainya dirumah dia, sudah melihat banyak orang berpakaian hitam, dia langsung masuk, mobilnya diparkir asal yang d pikiran nya saat ini hanya orang yang paling di cinta nya di dalam sana.
Setibanya didalam dia melihat tubuh orang yang d cintai sudah terbungkus dengan kain kafan, air matanya tumpah dengan derasnya ketika melihat itu.

"Ibuuuuuuu" Teriak nya dengan hati yang hancur serasa seperti ada yang pecah dalam hatinya dan menusuk begitu menyesakkan.

"Jangan tinggalin aku bu aku mohon aku masi sekolah hiks  cuman ibu yang hiks sayang sama aku, siapa yang akan dengerin hiks aku lagi jika aku punya masalah hiks" Serunya dengan tangisan menyedihkan nya

Orang-orang melihat itu hanya bisa iba apalagi keluarga nya dan sepupunya dari pihak ibu dan ayahnya.

"Sudah dek ikhlasin yah, dengan begini ibu udah ngga sakit lagi, kasian ibu nahan sakit nya udah 2 tahun, kita sayang sama ibu tapi allah lebih sayang sama ibu, jadi ikhlasin ibu ya sayah" Seru kaka perempuan nya bernama Ririn madinsa

"Iya dek ikhlasin ibu yah" Seru sang kaka pertama riswan madinsa

Dan sang kepala keluarga, hanya melihat entah apa yang di pikiran nya, tapi di lihat dari mata sang kepala keluarga itu dia terlihat hancur melihat istri nya yang suda tiada dan terbujur kaku.
Dia adalah Rusdihardjo madinsa
Ayah dari IKAYA GLORA DEVANYA MADINSA ANAK anak terakhir dari 3 bersaudara dan istrinya riyanti madinsa yang sudah meninggal dunia.

"Ayo almarhum harus di kebumikan sekarang karena udah mau sore Pak rusdi" Ujar warga yang ikut membantu

"Iya Pak" Ujar pak Rusdihardjo

Ikaya hanya melihat dengan tatapan kosong air matanya sudah mengalir tanpa henti sejak tadi




HAMPIR MENYERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang