Jangan lupa Vote dan Coment yang banyak Lur❣️
Selamat membaca❤️
Semoga perkenalan kita hari ini akan bertahan selamanya dan bukan sementara di bumi yang luas ini
***
Dua puluh menit kemudian Atlas dan Alana telah tiba di depan gerbang rumah mewah bertingkat dua. Setelah itu keduanya turun dari motor.
"Makasih ya udah nganter pulang," ujar Alana memulai percakapan.
"Sama-sama," balas Atlas dengan senyum tipis yang terukir dibibirnya.
"Oh, iya, kita 'kan belum kenalan," ujar Alana. Kemudian dengan segera Alana mengulurkan tangannya pada Atlas. "Kenalin nama gue Anindya Alana, lo bisa panggil gue Alana."
Atlas lantas segera meraih uluran tangan itu. "Gue Atlas Aiden Erlangga, lo bisa panggil gue Atlas."
"Salam kenal Las," ujar Alana seraya mengukir senyum tipis pada Atlas. Atlas hanya mengangguk dan membalas senyum Alana.
"Kita satu sekolah ya? Kok gue nggak pernah ngeliat lo?" tanya Alana yang penasaran mengapa dia tidak pernah melihat Atlas di sekolah.
"Mungkin tuhan belum ingin untuk kita bertemu," balas Atlas.
Alana lantas mendongak dengan pandangan bingung.
"Maksudnya?" tanya Alana yang tidak mengerti.
"Bumi itu luas, dan di bumi yang luas ini kita sudah berada di jarak yang dekat, tapi masih belum bertemu. Kita berdua masih menjadi individu yang tidak tau kapan dan apakah kita akan saling mengenal atau tidak," jelas Atlas dengan nada lembut dan tatapan yang meneduhkan pada Alana.
"Gue harap pertemuan dan perkenalan kita hari ini dapat bertahan selamanya dan bukan hanya sementara Na," lanjutnya.
"Semoga," balas Alana dengan nada yang begitu semangat. Atlas hanya mengangguk menanggapi perkataan Alana.
"Yaudah gue pulang dulu ya, besok gue jemput dan kita pergi ngambil mobil lo besok," ujar Atlas yang sudah berada di atas motornya.
"Oke," balas Alana dengan kedua tangan mengacungkan jempol. "Hati-hati Las," lanjut Alana.
"Iya." Setelah itu Atlas mulai menyalakan mesin motornya dan perlahan mulai menjalankannya pergi dari kediaman Alana.
Setelah melihat kepergian Atlas, Alana kemudian berjalan masuk ke dalam rumahnya. Papa udah pulang?
Setelah tiba di ruang tamu Alana melihat di sana ada Papa dan Mamanya beserta adiknya yang sedang bercanda. Alana lantas mendekat ke arah ketiga orang yang terlihat asyik mengobrol itu dan tidak menyadari kedatangannya.
"Pa, Ma, Dek," sapa Alana dengan bibir yang mengukir senyum lebar.
"Iya kenapa?" tanya David seraya menengok sekilas ke arah Alana.
"Kalian kapan pulang?"
"Tadi, kamu apa kabar Na?" tanya Rania.
"Baik kok Ma," balas Alana dengan nada pelan.
"Kenapa kakak masih di sini, sana naik ganti baju," ujar Vina dengan nada yang terdengar mengusir Alana.
"Kamu tidak dengar kata adikmu, sana kekamar ganti baju," sahut David sembari menunjuk lantai atas.
Alana hanya mengangguk dan berjalan pergi menjauhi keluarganya, sesekali Alana menoleh dan terkekeh ringan melihat betapa bahagianya mereka tanpa adanya dirinya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANA (ON GOING)
Jugendliteratur"Untukmu gadis penyuka senja dan tulip, kamu adalah tujuan yang sedang ku usahakan untuk dapat ku miliki selamanya" ini tentang Atlas Aiden Erlangga, laki-laki dengan postur tubuh tinggi dan paras rupawan yang jadi pelengkapnya. Dikenal sebagai pri...