Lavinia duduk di tepi jendela kamarnya, pandangannya menerawang keluar ke arah kebun bangsawan yang luas. Kecantikan yang membentang di depannya tidak lagi mengesankan; justru, semua ini terasa seperti jebakan yang megah.
Kehidupan dalam dunia bangsawan, dengan segala gemerlapnya, adalah tempat di mana ia tidak pernah benar-benar merasa menjadi dirinya sendiri.
Kini, dengan semakin jelasnya pengkhianatan Alistair, Lavinia tahu bahwa ia harus segera menyelesaikan semuanya, atau selamanya terperangkap dalam kehidupan yang bukan miliknya.
Lavinia sudah memutuskan. Dia harus pergi-bukan hanya dari Alistair, tetapi juga dari kehidupan keluarga Ravenswood yang mewah dan penuh intrik ini.
Namun, bagaimana caranya? Setiap langkahnya seperti diawasi, dan Alistair selalu berada di dekatnya, mencoba memanipulasi dan mengendalikannya.
Pikirannya terus kembali ke Lavinia Ravenswood yang asli, dan bagaimana perempuan itu memilih untuk melarikan diri dari kehidupannya sendiri. Pertukaran jiwa yang tidak disengaja, yang kini menghubungkan mereka, mulai terasa masuk akal bagi Lavinia Everleigh.
Lavinia Ravenswood pasti telah sampai pada titik putus asa yang sama-terjerat dalam dunia penuh intrik dan penipuan, dikendalikan oleh para bangsawan dan pria yang berpura-pura melindunginya.
Mungkin itu sebabnya Lavinia Ravenswood begitu ingin keluar, bahkan jika itu berarti bertukar tempat dengan jiwa lain.
Lavinia memejamkan mata, berusaha meredakan kegelisahannya. Ia mengerti, jika ia ingin keluar dari semua ini, ia harus lebih cerdas dari Alistair.
Dan lebih penting lagi, ia harus memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh Lavinia Ravenswood.
Ketika Lavinia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya memegang surat-surat rahasia yang sebelumnya dia abaikan. Di balik kata-kata tersirat dan kode-kode yang ditulis oleh Lavinia Ravenswood, tersimpan rahasia yang mungkin bisa membantunya. Dia mulai membaca surat-surat itu lebih cermat, mencoba memahami pesan tersembunyi yang ditinggalkan oleh pemilik tubuh ini.
Semakin dalam Lavinia membaca, semakin jelas bahwa Lavinia Ravenswood telah berencana untuk melarikan diri jauh sebelum pertukaran jiwa itu terjadi.
Dalam surat-surat itu, tertulis keinginan Lavinia Ravenswood untuk melepaskan diri dari kekuasaan keluarganya dan terutama dari pernikahan dengan Alistair yang penuh manipulasi.
Ternyata, Alistair telah mengkhianati pernikahan mereka sejak lama, menjalin hubungan dengan wanita lain di belakangnya, bahkan sebelum Lavinia Everleigh datang ke dalam tubuh ini.
"Dia ingin pergi..." gumam Lavinia, menyadari bahwa Lavinia Ravenswood sudah merencanakan pelarian dengan sangat hati-hati.
Pertukaran jiwa yang terjadi mungkin adalah caranya untuk benar-benar kabur dari dunia yang mencekiknya ini. Lavinia Ravenswood telah berusaha menyelamatkan dirinya sendiri dari Alistair, dari keluarganya, dari dunia bangsawan ini.
Dan kini, Lavinia Everleigh merasa beban yang sama-keharusan untuk melarikan diri sebelum terjebak selamanya.
Lavinia berdiri, pandangannya mantap. Dia sudah tidak bisa mundur lagi. Alistair bukanlah pria yang bisa dipercaya, dan pengkhianatannya semakin memperjelas bahwa hubungan ini tidak akan pernah bisa diselamatkan.
Pernikahan ini hanyalah kedok, alat bagi Alistair untuk terus mengendalikan hidupnya dan mempermainkannya.
Tapi sekarang, Lavinia tahu persis apa yang harus ia lakukan. Dia akan menggunakan rencana yang sudah dibuat oleh Lavinia Ravenswood. Dia akan menjalankan pelarian ini, dan ia akan melakukannya dengan cerdik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duchess's Deception (END)
RomansaSaat Lavinia terbangun, perasaan aneh menyelimuti dirinya. Tubuhnya terasa berbeda, dan lingkungan di sekitarnya terasa asing. Dia membuka matanya dan melihat ruangan dengan perabotan mewah, penuh dengan dekorasi antik. Kepala Lavinia terasa berat...