11. Clingy

102 12 24
                                    

.

.


Pergantian jam pelajaran biologi ke olahraga di hari senin. kelas livy mulai sibuk berganti seragam olahraga nya di ruang ganti

Livy sudah selesai lebih dulu, namun ia masih setia menunggu Sylvia yg sedang mengantri toilet sebentar

Usai melepaskan hajat kecilnya, Sylvia dan livy berlari kecil menuju tengah lapangan dimana teman kelas mereka sudah pada berbaris disana

Pelajaran olahraga kali ini hanya  materi tentang permainan dodgeball. Tak lama karena pak hilman sekedar menjelaskan dalam waktu 15 menit saja, selebihnya murid-murid bebas melakukan apa saja kecuali ngantin dan bolos

Okay..

Disaat semuanya sibuk main bola, lari, rumpi dan becanda. Ada sylvia yg tengah asyik memperhatikan arhan dari kejauhan, dia mulai menyukai arhan sejak awal sekelas dengannya 5 bulan yg lalu.

Livy tau itu dan dia mendukung penuh aksi fangirling si Sylvia ke mantan crush nya

" Btw. Lo udah nyatain perasaan lo ke Juan belom?" Tanya Sylvia pada livy.

Livy mengerucutkan bibirnya menoleh. Huhu.. Ia lupa belum menceritakan kejadian kemarin pagi

" Juan meluk gue anying. Tapi gue ga mau berharap lebih karena orang bestie an aja bisa pelukan kok.. Huhu.. Sadar diri aing"

Sylvia tergelak tawa lalu mengapit kedua pipi livy. " Jangan menyerah! Gue yakin Juan punya rasa yg sama ke lo"

Livy menaikkan bahunya tak percaya. " Etapi.. Gue takut banget"

" Takut kenapa lo?"

" Entah sengaja apa nggak, pas meluk gue kemarin dia sempet sempetin nyium tengkuk leher gue sampe 6 menitan. Gue takut banget Sylvia.."

Sylvia ingin tertawa namun melihat wajah livy yg benar-benar khawatir membuatnya berubah iba.

" Udah tanya kenapa Juan lakuin itu ke elo?" Tanyanya

Livy menggeleng samar. " Udah gue lupain. Dia juga kek b aja setelahnya"

" Dih... Clingy bener tuh anak. Emang selama ini lo ga pernah digituin sama juan?" Tanya sylvia lagi

" Digituin apasih co'? Yg jelas kalo ngomong. Ambigu bener ah elah"

Sylvia menepuk jidat sembari menahan tawanya. " Ya cium leher maksud gue"

" Ga pernah cuy. Makanya gue gemeter abis pas dicium begitu! Kesambet setan dah tu bocah!" Balas livy merengut

" Auuuch.. Kek nya Juan mulai ada rasa sama lo deh liv. Baru pertama sekarang dia seberani itu kan sama lo?"

" Jangan bikin gue berharap Sylvia. Gue ga mau ber ekspektasi tinggi"
Sanggah livy

Sylvia berdecak decak menatap teman karibnya yg sedang galau brutal. Kasian.. jatuh cinta tapi dilema dengan pertemanan nya sendiri

" Udah mau istirahat nih. Ke kantin dulu yuk? Mau beli air mineral gue. Hauss.." Ajak livy. Namun Sylvia meminta waktu sebentar buat merhatiin crushnya.

Ya sudah lah, livy menurut

Sylvia tampak begitu sumringah memperhatikan teman-teman kelasnya yg sedang bermain basket di tengah lapangan.

Begitu pula dengan livy. Akan tetapi lambat laun ia merasa pandangannya berkunang-kunang hingga pusing mulai menyerang kepalanya.

" Sylvia.. Tolong anterin gue ke UKS pliss.." Pinta livy lemas

Sylvia pun menoleh dan panik saat menyadari wajah livy yg memucat. Dengan penuh hati-hati ia menuntun livy berjalan menuju koridor penghubung

Namun baru memasuki koridor tubuh livy langsung tumbang dan tak sadarkan diri dalam dekapan Sylvia. Sylvia langsung panik begitupun dengan siswa lain yg sedang melintas





















OUR BIG HEART! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang