Dalam sekejap saja, semua kembali terasa normal dengan Damien yang memanggil personal chef yang bekerja untuknya setiap kali ia berada di kota ini untuk menyiapkan makan siang untuk mereka berlima. Ya, Damien—dengan bujukan kecil dari Stella—memintanya untuk tidak makan siang di luar dan seperti biasa, Damien mengiyakan permintaan Stella.
Menunggu hidangan utama siap, mereka berlima duduk melingkari meja makan untuk mengobrol, walaupun lebih banyak didominasi oleh Valerie, Stella, dan Greyson. Sebenarnya Damien tidak ingin menanyakan soal bagaimana Valerie meluruskan berita ini sekarang, tetapi baginya hal itu sungguh mendesak mengingat Ryke adalah anak buahnya dan anak buahnya itu sedang menjalankan misinya dengan CIA, yang dimana tidak membutuhkan semua drama ini.
"Jadi, apa yang kalian lakukan di New Haven?" tanya Valerie sambil meminum jus hijaunya.
"Damien mengajakku untuk mencari rumah sementara kami disana," jawab Stella yang kemudian meraih tangan tunangannya itu setelah menjawab pertanyaannya.
Valerie mengangguk. "Untuk apa? Maksudku, apa yang mengharuskan kalian untuk tinggal disana? Apa yang bisa dilihat disana?"
"Yale!" seru Stella dengan bersemangat.
Awalnya Valerie bingung dengan jawaban Stella itu, tetapi setelah ia menggali lagi ingatannya baru lah ia ingat kalau Stella akan melanjutkan pendidikannya disana.
"Bagaimana aku dapat melupakannya? Kau akan berkuliah disana," kata Valerie. " Ya Tuhan, aku sangat bangga padamu, Stell!"
"Sorry to interrupt," sela Damien ditengah percakapan yang sedang dilakukan oleh Valerie dan juga Stella. Semua perhatian tertuju padanya. "Aku tahu aku tidak seharusnya mengungit soal berita ini lagi, apalagi di meja makan. Tetapi, aku ingin tahu apa yang akan kau sampaikan ke media mengenai hal ini. Lupakan masalah media, bagaimana dengan ibumu?"
Wanita berambut pirang itu menghela napasnya. Untuk beberapa saat tadi ia sudah melupakannya karena kalau mengingat akan masalah ibunya itu dapat membuatnya gila dan suasana hatinya memburuk. Ia hanya ingin bersenang-senang sekarang, dengan Damien yang sudah menerima hubungannya dan Ryke.
"Aku akan berbicara pada manajerku dulu setelah ini dan baru setelahnya aku akan meluruskan semuanya pada media," jawab Valerie. "Aku akan mengatakan pada manajerku, Giandra, kalau
"Dan ibumu?" tanya Damien.
"Bukan urusannya," kata Valerie. "Aku sudah besar, D. Apakah semua hal harus menjadi urusannya? Aku tahu apa yang akan ia lakukan. Ia tidak akan membiarkan hubungan ini terjadi. Aku tahu itu!"
"Bukan ide yang bagus, Valerie. Kau tahu ibumu," kata Damien.
Kini meja makan didominasi oleh Valerie dan juga Damien.
"Aku tahu ibuku bisa melakukan apa saja yang membuat aku gila, termasuk dengan memaksaku untuk menikah dengan Jassim Fahd!"
Semuanya terdiam.
Semuanya terdiam karena mereka cukup terkejut dengan apa yang baru saja diserukan oleh Valerie dengan menggebu-gebu. Selain Ryke.
"Ya Tuhan, kenapa?" tanya Stella dengan suaranya yang lembut sambil meraih tangan Valerie untuk menenangkannya.
"Aku tidak tahu," jawabnya. "Mungkin dia melihat adanya peluang bagiku atau baginya untuk lebih kaya dan terkenal? Fuck the fame. Fuck the money."
Greyson yang mendengarnya saja sudah hampir gila. Ia selalu tahu kalau Lexi Branson ini bukanlah ibu yang baik, tetapi baginya wanita itu sudah keterlaluan.
"Kalau begitu, lupakan ibumu. Apa yang akan kau katakan pada manajermu dan awak media?" tanya Damien.
Itu yang sedang Valerie pikirkan juga karena ia harus memberikan jawaban yang terbaik dan yang terutama adalah yang tidak merugikan Ryke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible Sight | Irresistible Series #2
Romansa[ 18+ ] TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA YA! IRRESISTIBLE SERIES #2 Valerie-Ann. Memiliki hak istimewa yang diterimanya sejak lahir ke dunia dari rahim seorang Aktris papan atas tidak membuat hidupnya berjalan mulus. As a Nepo Baby, memang membuatnya memi...