•Chapter 22

724 45 5
                                    

🧛🏻


"Aku mau Sunoo kak hiks...hiks... Sunoo dimana hiks ..kenapa dia tidak pulang hiks..."

Mingyu menatap sedih Jungwon yang terus menangis menginginkan sahabatnya kembali, Mingyu bingung,apa yang harus dia lakukan sekarang

"Aku ingin Sunoo kembali hiks...dia kemana kak hiks"tanya Jungwon sedikit tidak jelas karena di barengi dengan tangis yang cukup keras

Tidak tega, Mingyu berdiri dari duduknya dan menarik tubuh Jungwon, membawanya ke dalam pelukan hangatnya

"Kita akan segera menemukan Sunoo, tenang saja,bawahan kakak dan teman-teman kakak sedang berusaha mencarinya"ujar Mingyu, berharap Jungwon akan tenang

"Kenapa lama sekali kak hiks...apa Sunoo baik-baik saja hiks...apa Sunoo akan baik-baik saja?"tanya Jungwon tak sabaran, dirinya sendiri meragukan keselamatan Sunoo,ini sudah terbilang cukup lama,ia khawatir sesuatu yang tidak di inginkan terjadi pada Sunoo

Mingyu sendiri diam dengan pikiran buruknya,apa... Sunoo baik-baik saja?, pikirnya sama-sama tidak yakin,rasa bersalah kepada mendiang Wonwoo semakin membesar di lubuk hatinya,ia menyesal tidak bisa menjaga putra kesayangan temannya itu dengan baik

"Kak"Jungwon mendongak menatap Mingyu yang terlihat.... menahan tangis?

Mingyu langsung melihat Jungwon"kenapa hm?"tanyanya, tangannya terangkat untuk menyusut air mata Jungwon yang deras

"Tenang ya,kita akan segera menemukannya"

Hanya itu yang bisa Mingyu katakan, meskipun tidak begitu yakin tetapi harapannya sangat besar

"Kamu makan dulu,terus minum obat,biar kalau Sunoo sudah ketemu,kamu sudah sembuh"

Mingyu melepaskan pelukannya lalu beralih mengambil mangkuk bubur dari nakas

"Sunoo juga pasti sedih kalau lihat kamu sakit seperti ini,jadi,kamu harus cepat-cepat sembuh"ucapnya sambil menyodorkan sesendok buburnya

Jungwon menatap tak minat bubur itu,ia tahu semua kata-kata yang orang-orang lontarkan padanya hanyalah untuk menenangkannya saja

Mingyu tersenyum kecil dan lebih mendekatkan sendoknya supaya Jungwon segera menerima suapannya

Air mata Jungwon kembali lolos, dengan berat hati ia melahap buburnya

"Makan yang banyak ya"ucap Mingyu dan mengusap air mata Jungwon lagi

"Berhentilah menangis,lihat matamu bengkak begini, nanti kepalamu juga pusing"omel Mingyu, walaupun ia merasakan apa yang Jungwon rasakan juga,namun tetap menahannya

"Papamu menyuruhku untuk menjagamu, katanya maaf, tidak bisa menemanimu saat kamu sakit, mereka malah meninggalkanmu tanpa sempat melihat terlebih dahulu..."ucap Mingyu sambil kembali menyuapi Jungwon dengan telaten

"Kakak tahu kamu pasti kesal karena ini...,tapi tenang saja kakak dan teman-teman kakak akan menjagamu, katakan saja apa yang kamu butuhkan,jangan sungkan,kita keluarga kan"

Jungwon hanya diam mendengarkan apa yang laki-laki dewasa itu ucapkan

Mingyu memang benar, Jungwon sangat kesal pada orang tuanya yang malah pergi tanpa melihatnya terlebih dahulu,apa pekerjaan mereka sepenting itu?, Jungwon merengut kesal

Melihat itu Mingyu mengusap lembut rambutnya"kakak tidak mau apa yang terjadi pada Sunoo terjadi juga padamu,jadi jika ada apa-apa hubungi kakak"ucapnya menatap Jungwon serius

Mingyu sangat menyayangi dua anak dari temannya itu,dia sudah menganggap mereka seperti anaknya sendiri juga,kapan ya dia punya?-_-

Tidak tahu saja, seorang laki-laki dengan mata yang tajam memandangi mereka dari luar,dia terlihat geram melihat interaksi keduanya, rasanya ingin sekali memotong tangan laki-laki dewasa itu yang menyentuh rambut orang kesayangannya

ENHYPEN BITE (Holy-blooded Human)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang