(01)

8 4 0
                                    

°o0o°




Hening

Seketika suasana yang semula ribut itu berubah mencekam saat seorang gadis berusia dua belas tahun itu menginjakan kakinya di sebuah ruangan mewah

Seorang laki-laki dengan tubuh tinggi menatap gadis itu nyala seperti singa yang hendak menerkamnya, kilatan amarah terlihat jelas di mata tajamnya

Sedangkan tiga laki-laki lain menatap terkejut gadis itu, mereka meringis melihat betapa berantakannya penampilan gadis itu

Seragam sekolah yang di kenakan gadis itu basah kuyup dan kotor, beberapa luka lecet terdapat di kaki dan tangannya, pipinya memerah terlihat seperti bekas tamparan,tangan mungilnya meremat kuat tas ransel yang sudah terlihat rusak di dekapannya

Jera Aulia Fleria,tubuh ringkih gadis itu bergetar kecil menahan takut dari sang Kakak yang terus menatapnya tajam,mata hazelnya yang sudah sembab terus mengeluarkan cairan bening membuat pipi putihnya semakin basah

Gavin Alteza Bumantara, laki-laki dewasa itu mendengus kasar, rasanya sangat jengah terus melihat keadaan adiknya yang tidak jarang pulang dengan keadaan seperti ini

Entah harus melakukan apalagi dia untuk menghentikan perundungan pada adiknya itu,segala cara ia sudah lakukan bahkan mendatangi sekolah gadis itu

"Ma..af.."cicit Jera dengan suara parau, tangannya semakin meremat kuat tas yang di peluknya

"Gak guna!"sentak Gavin membuat gadis itu terhenyak, begitupun dengan tiga teman temannya yang hanya memperhatikan

"Bisa gak sekali aja Lo jadi manusia gak nyusahin gue!"tekannya sambil menatap garang Jera yang menundukkan kepalanya ketakutan

"Sepertinya Lo emang seneng deh jadi bahan bulian,sampai Lo gak pernah mau berubah kayak gini,dasar cupu!"cercanya

"B..bukan begitu kak...hiks..."lirih Jera dan menangis sesenggukan,siapa juga yang senang menjadi bahan bulian,tentu saja itu tidak benar

Sedikit kesal pada kakaknya itu karena malah memarahinya

Tetapi gadis itu tahu jika semua ini akan terjadi,entah kenapa setelah kepergian orang tuanya dua tahun yang lalu,Jare selalu mendapat perundungan di sekolah bahkan di luar sekolah

Gavin sendiri tidak diam saja, dengan bantuan teman-temannya,dia melaporkan kasus ini

Namun setelah dua Minggu hal ini berhenti kini mulai terjadi lagi, Gavin sangat kesal dibuatnya

"Apa?!, faktanya Lo masih aja kayak gini gak pernah berubah!,mau sampai kapan?!,gue udah muak ngurusin Lo yang sama sekali gak berguna, buang-buang waktu!"kecam Gavin membuat Jera semakin terisak

"Pergi,males gue liat muka jelek Lo"usirnya,sama sekali tidak ada rasa kasihan pada gadis yang berstatus sebagai adik kandungnya sendiri itu

Jera menurut, dengan langkah yang terpincang-pincang ia pergi dari sana, menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya

Gavin menatap kesal gadis itu lalu kembali duduk di tempatnya yang sempat ia tinggalkan tadi

Menyelipkan sebatang rokok di bibir lalu membakarnya membuat asap mengepul dan mengudara di sana

"Gav,Lo kok galak banget sama adik Lo"ujar Fazrin, menatap aneh Gavin, walaupun ia sudah tahu bagaimana sikap Gavin pada adiknya itu

Fazrin Maheswara, laki-laki keturunan Australia dan sikapnya yang ramah membuat orang-orang sangat menyukainya, walaupun terkadang menyebalkan dan menyusahkan

Gavin tidak menghiraukan ucapan Fazrin dan memilih sibuk dengan rokoknya

"Tahutuh,kasian banget adik Lo sampai tubuhnya bergetar kayak abis liat setan"sahut Faro,ia benar-benar aneh pada Gavin, bisa-bisanya laki-laki itu bersikap kasar pada adiknya sendiri

Mine forever (The Girl Is Mine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang