Azellia Revenge of hatred [END]

Hancur Seperti Kaca

"Selamat pagi anak-anak!"
"Pagi pak!

"Seperti yang kemarin bapak bilang, kalo hari ini kalian satu persatu akan maju untuk membacakan puisi yang kalian buat."

"Pak, maaf, kalo misalkan ngak cukup waktunya gimana? " Tanya Azellia

"Tumben Lo Nanya, biasakan Lo anti nanya nanya. " Sindir Kenzie pada Azellia

"Heh ikan bawel! Lo pikir gue apa? Gue juga manusia ya, kalo ngak mengerti ya gue ngomong. Emang kayak Lo, banyak ngomong tapi kaga pintar pinter!!" Bales Azellia

"Maksud Lo!"
"Apa ngak terima? Emang kenyataan nya begitu."

"Udah udah, jangan pada berantem, baik kalo nanti waktunya ngak cukup, bisa di lanjutkan Besok, ataupun nanti pas bel pulang kalian bisa ke ruang guru ya."

"Ohhh, oke pak!"

"Baik bapak akan panggil secara acak ya. Dimulai dari Canva Leandra, Canva silahkan maju dan bacakan puisi yang kamu buat."

"Saya bakal membacakan puisi hasil buatan saya sendiri, yang berjudul kamu."

Kamu

Kamu, kehadiranmu dalam hidupku, adalah anugrah yang tak terbandingkan.
Aku tak bisa berhenti kagum akan bagaimana dirimu begitu penuh kasih,
Begitu penuh pengertian terhadap setiap hal yang aku lakukan.

Denganmu, aku merasa seperti dalam dongeng yang indah, di mana setiap momen kita bersama terasa begitu magis dan tak terlupakan.
Kamu, ada sesuatu yang begitu memukau tentang dirimu.

Bagaimana caramu begitu tulus dalam setiap tindakan dan kata-katamu?
Kau menghiasi hidupku seperti lukisan
Indah yang tak pernah kusangka ada. Setiap kali kita bersama, aku merasa seperti melihat keajaiban yang nyata di depan mataku.

Semua anak anak di kelas menepuk tangan sekeras kerasnya itu, puisi yang indah aku tau puisi itu untuk siapa. Emang bener Canva di beri nama dengan raja puisi, terus siaap ratu puisinya?

"Thank va puisinya, aku suka, aku tau kamu membacakan puisi itu untuk siapa. Thank ya va, gue senang punya kekasih sepertinya kamu. " Ucap Azellia dalam hatinya ia bangga dengan puisi yang dibacakan oleh kekasihnya itu

Canva memberikan senyum manisnya kepada Azellia, Azellia yang ditatap Canva langsung salah tingka, Azellia membalas senyuman Canva dengan senyuman hangatnya itu.

"Lo suka sama puisi yang gw bikin? Bisik Canva pada Azellia

"Of course I like it." Jawab Azellia

"selanjutnya zella!"
"Buset Santai pak." ucap Azellia dalam hatinya

"Natap nya jangan kayak gitu juga kali pak." Kata Azellia

"Kan bapak Mangil, lagian kamu sama Canva kenapa? Pake natap natap gitu." Ucap pak Fakhri

"Gapapa pak, saya langsung baca puisinya aja ya, ya ya!"
"Iya lah, dah cepet baca!

Puisi untuk sebuah nama

Puisi ini kutulis tentangmu. Tentang senyummu yang menawan hati. Seperti cahaya fajar yang menerangi pagi. Menghangatkan setiap sudut jiwaku yang sepi.
Dalam setiap tawa yang kau hadiahkan. Ada kehangatan yang meluruhkan dingin. Kau adalah kisah indah yang selalu ingin kutulis.
Cerita cinta yang tak pernah usang oleh waktu.