Chapter 5

322 47 23
                                    

Hadiah malam minggu, selamat baca! hihi

Hadiah malam minggu, selamat baca! hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sudah hampir tiga bulan lamanya ia tinggal dirumah megah ini, banyak sekali perubahan dalam hidupnya, kabar bahwa dirinya dan Heeseung mempunyai status kakak dan adik tiri tapi Gawon tidak mau memikirkan omongan mereka.

Bahkan sahabatnya Song Harin pun terkejut karena baru mengetahui kabar ini setelah tiga bulan lamanya, banyak sekali pertanyaan yang di lontarkan Harin untuk Gawon, dan sialnya ia sudah berjanji akan cerita tentang semuanya malam ini.

Gawon dengan perlahan-lahan keluar dari kamarnya, ia berjalan sangat pelan agar bisa sampai menggapai tangga, malam ini rumah ramai karena ada tiga orang teman Heeseung yang berada di dalam kamar kakaknya itu, dan Gawon memutuskan untuk keluar bersama Harin yang memintanya untuk menemani datang ke pesta.

Pintu kamar Heeseung yang tak tertutup rapat itu bisa ia intip isinya, Heeseung benar-benar cinta sekali ternyata dengan musik, bisa ia lihat ada beberapa gitar yang terpajang serta suara irama perlahan terdengar.

Mungkin mereka tengah berdiskusi tentang musik baru, Gawon memandang undakan anak tangga yang siap menyambutnya, sial sekali ia mendapatkan kamar di lantai tiga, dengan tangan yang memegang heels miliknya Gawon mulai menuruni satu persatu anak tangga.

Ponselnya kembali bergetar pasti itu Harin sengaja ia abaikan karena akan membuatnya makin lama untuk sampai di lantai utama jika meladeni Harin.

“Loh Gawon?”

Demi Tuhan? Baru saja tiga anak tangga apa ia sudah ketahuan? Rasanya ia ingin menangis saja, dengan tubuh yang mematung bak benda mati itu Gawon berusaha menetralkan nafasnya dan gemuruh di dadanya, sialan kenapa harus ketahuan dengan Heeseung sih?

“Ka─ Kak Jay tolong, jangan kasih tau Kak Heeseung kalo aku pergi ya.” Gawon memohon sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

Gawon sedikit lega saat melihat bahwa seseorang yang memergokinya adalah sosok Jay bukan Heeseung, ia memohon pada Jay agar memberinya pertolongan dengan tidak memberi tahu Heeseung perihal kepergiannya.

“Tapi,” ucapa Jay terpotong kala Gawon makin berjalan mendekat guna memohon pada Jay.

Please kak, tolong.” pinta Gawon lagi dengan bibir yang tertekuk sedih.

“Tapi Heeseung ada disitu,” tunjuk Jay pada sebuah pilar dan Heeseung tengah menyandar santai sambil tersenyum manis.

Gawon membeku lagi dengan tanpa dosanya Jay berlari masuk kedalam kamar Heeseung sambil tertawa senang, Gawon meracau kesal kemudian kakinya berjalan pelan hingga berhenti tepat di depan Heeseung yang masih setia menyandar.

Dengan tshirt hitamnya Heeseung menyisir surainya ke belakang, lalu seketika berdiri tegak menghadap Gawon yang kini memakai dress berwarna hitam.

“Mau kemana?” tanya Heeseung membuat Gawon mengangkat kepalanya dan menatap Heeseung dengan berani.

Step Brother • LHSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang