Bab 5: Di balik Topeng

6 0 0
                                    

Perjalanan Yue Hanna membawa dirinya ke sebuah kota besar di tepi laut. Kota itu ramai, penuh dengan pedagang dan pengunjung dari berbagai tempat. Namun, di balik keramaian itu, tersembunyi kegelapan. Sejumlah orang hilang tanpa jejak, dan desas-desus menyebar tentang makhluk jahat yang berkeliaran di malam hari.

Yue berjalan melewati pasar yang ramai, matanya waspada terhadap setiap gerakan mencurigakan. Meski dia berbaur dengan para pendekar lain yang berkeliaran di kota itu, dia tetap menyembunyikan identitasnya sebagai seorang setengah dewa. Seperti biasanya, ia hanya ingin membantu tanpa menarik perhatian.

Sementara itu, di tempat yang tidak jauh dari situ, Xiou Win berjalan dengan sikapnya yang dingin dan tak acuh. Meski seringkali terlihat tidak peduli, ia selalu memiliki tujuan yang jelas. Xiou dapat merasakan aura jahat di kota ini, dan itu membawanya ke tempat yang sama dengan Yue.

Di tengah penyelidikan mereka, takdir kembali mempertemukan mereka. Saat Yue sedang memeriksa lorong gelap di bagian kota yang sepi, Xiou tiba-tiba muncul di ujung jalan. Dengan cara yang sama seperti sebelumnya, ia berjalan tanpa suara, hanya menatap lurus ke depan, seolah tahu ada sesuatu yang akan terjadi.

"Xiou Win," Yue memanggil namanya dengan sedikit senyum. "Aku sudah menduga kau akan berada di sini."

Xiou berhenti beberapa langkah di depannya, matanya memandang ke dalam kegelapan lorong. "Ada sesuatu yang besar di sini," ujarnya tanpa basa-basi.

Yue mengangguk. "Aku juga merasakannya." Ia menoleh ke arah Xiou, merasa ada yang berbeda. Meskipun pria itu masih seperti biasanya.dingin dan tidak terbuka, ada aura yang lebih berat di sekitarnya. "Apa kau sudah menemukan apa yang kau cari?"

Xiou tidak menjawab, hanya berjalan melewatinya, memasuki kegelapan. Yue menahan napas, lalu mengikutinya.

Setelah beberapa saat berjalan dalam diam, Xiou tiba-tiba berhenti di depan sebuah gedung tua yang terbengkalai. "Di sini," katanya singkat.

Yue memeriksa sekeliling, merasakan sesuatu yang aneh di udara. "Kau yakin?"

Xiou mengangguk, matanya tetap fokus. "Ada sesuatu yang tersembunyi di sini. Dan itu bukan makhluk biasa."

Yue menghunus pedangnya perlahan. "Kau selalu berbicara sedikit, tapi aku mulai terbiasa."

Xiou tidak merespons, hanya melangkah ke depan dengan penuh keyakinan. Di dalam gedung, kegelapan semakin tebal, namun ada suara samar yang berbisik di antara bayangan suara yang terdengar seperti jeritan dari dunia lain.

Ketika mereka mencapai bagian terdalam gedung, tiba-tiba dari bayangan muncul sesosok makhluk besar dengan tubuh hitam pekat dan mata yang menyala merah. Yue segera memasang kuda-kuda, sementara Xiou hanya berdiri tenang, tanpa tanda-tanda rasa takut.

Makhluk itu mengaum, menyerang dengan cepat. Yue bergerak gesit, menghindar dan menyerang balik dengan pedangnya. Namun, serangan-serangannya tampak tidak terlalu efektif. "Aku tidak bisa menggunakan kekuatan penuh... Xiou akan curiga," pikirnya.

Sementara itu, Xiou hanya mengamati, tidak segera bertindak. Yue mulai merasa kewalahan. Dia tahu bahwa dia harus mengambil risiko.

"Aku butuh bantuan!" seru Yue, berharap Xiou akan melakukan sesuatu.

Xiou akhirnya bergerak, hanya dengan satu gerakan, ia mengangkat tangannya dan sebuah energi dingin menghantam makhluk itu, membekukannya seketika. Tanpa suara, makhluk itu jatuh ke tanah dan hancur menjadi serpihan.

Yue terdiam, sedikit terkejut. "Kekuatanmu... sangat besar."

Xiou menatap Yue dengan tatapan dingin, namun ada sesuatu di matanya yang berbeda kali ini seperti ia menyadari ada sesuatu yang disembunyikan Yue. "Kau juga bukan pendekar biasa," ujarnya pelan, suaranya seperti tuduhan yang samar.

Yue menahan napas, merasa seolah Xiou bisa melihat langsung ke dalam dirinya. Namun, ia tetap mempertahankan topengnya. "Aku hanya seorang pendekar yang beruntung berada di tempat yang tepat."

Xiou tidak membalas, hanya memandanginya beberapa saat sebelum berbalik dan berjalan keluar dari gedung. Namun, sebelum ia menghilang ke dalam kegelapan, ia berbisik tanpa menoleh, "Kau bisa menipu yang lain, tapi tidak aku."

Yue terdiam, merasakan beban rahasianya semakin berat. Untuk pertama kalinya, ia merasa Xiou Win mendekati kebenaran. Dan di balik dinginnya pria itu, ada rasa penasaran yang mungkin berbahaya baginya.

---

Whispers of the Immortal moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang