━☆・*。
・゜
°。+ * 。
.・゜
゜。゚゚・。・゚゚。
゚。Happy Reading ❀
゚・。・゚𐙚˙⋆.˚ ᡣ
"Ku beri 3 detik untuk kamu minta maaf. Satu.. du—”
“—Tolong percaya [Name]. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, wanita yang ada di bingkai fotomu itu berdiri di depanku dengan tubuh yang sehat.”
Mika merogoh sakunya, terlihat sebuah amplop putih disana. Dia meraih tangan [Name] lalu meletakkan amplop itu di tangannya. “Ini adalah bukti dari perkataanku barusan. Bukalah saat kamu benar-benar sendirian.. kamu tau maksudku kan?”
[Name] menarik tangannya dari genggamannya, menatap amplop itu sejenak. Matanya beralih menatap Mika datar, tangan kanannya terangkat untuk menggenggam lengan kiri bermaksud menyembunyikan tubuhnya yang bergetar.
Mika nggak mungkin bohong tentang hal sepenting ini..
[Name] menunduk menyembunyikan wajahnya. “Aku akan hubungin kamu 3 hari lagi untuk pertemuan selanjutnya, sampai jumpa.”
Sebelum dia pergi meninggalkan pria itu, dia sempat berkata. “Sedikit terlambat tapi.. selamat datang di kota kriminal ini, Mika.”
Pria itu tersenyum simpul. “Aku yakin kamu bukan orang biasa di kota ini, [Name].”
“Jangan cari tahu tentang identitasku, ini perintah,” ucap [Name] menoleh menatap Mika tajam.
Mika tersenyum, kali ini lebih manis. “Perintah diterima,” tangannya terangkat menyelipkan anak rambut [Name] ke belakang telinganya. “Obat nya jangan lupa diminum. Kalau sampai kamu masih sakit di pertemuan kita selanjutnya.. aku nggak bakal bolehin kamu pulang sebelum kamu bener-bener sembuh.”
“Itu penculikan!”
Mika terkekeh. “Kalau nggak mau diculik harus cepet sembuh.”
[Name] berbalik beranjak pergi karena mengingat ada seseorang yang dia tinggal. “Iya-iya aku tahu itu.. kamu lupa berapa umurku sekarang?”
“Jangan lupa untuk temui Mika kucing juga, [Name]!”
.
.
.
.
.
“Maaf Mommy nunggu lama ya? Di dalam antrian nya panjang banget huhu.”
[Name] terkekeh gemas lalu memberi pat-pat ke Garin. “Nggak kok, makasih udah mau ngantri buat aku,” Garin mengangguk semangat.
Sesampainya dirumah [Name] segera membersihkan dirinya dikamar. Setelah selesai ia memutuskan untuk ke dapur karena dari tadi siang ia belum makan apa pun.
Saat [Name] membuka pintu kamar, ia dikejutkan dengan Caine yang sudah berdiri disana dengan nampan berisi bubur dan susu hangat, tak lupa dengan senyum manis andalannya yang bisa membuat wanita diluar sana salah paham.
“Boleh aku masuk?” [Name] dengan ragu mengangguk.
Karena ucapan Caine yang layaknya sihir dapat membuat [Name] menurut tanpa sadar. Sekarang ia tengah duduk di kasur dan Caine duduk di kursi yang ada di samping kasurnya dengan semangkuk bubur ditangan.
Ya.. [Name] sedang disuapi Caine.
[Name] ingin berteriak saking malunya, ia berdoa semoga anggota lain tidak masuk dan melihat adegan yang seperti aib bagi [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lee
FanfictionRion Kenzo X Fem!Reader Tentang aku, dia dan keluarga. "Kalian bisa taruh sumpah kalian disini, kalian nggak bakal mengkhianati keluarga." "Kami Bersumpah" ʚ ✩ ɞ 🥇#mikazuki [28-09-2024] 🥈#tnf [09-09-2024] 🥈#rionkenzo [24-09-2024] 🥉#Vtuber [26-09...