prolog

17 7 1
                                    

Sebelum membaca cerita ini.
Aku cuma mau bilang, ke kalian kalau baca jangan lupa di vote dan komen.
Tujuan nya biar aku tambah semangat aja bikin cerita nya aku ngak maksa kok, dan panggil aja aku xxi sebenarnya itu nama samaran bukan nama asli, dan terimakasih banyak yang udah mau mampir dan baca cerita aku. 😊🙏

Maaf jika ada typo dan ada kesamaan dalam cerita karena ini tidak di sengaja.

Jangan lupa rekomendasiin cerita ke teman kamu🤗🌷.

Happy Reading

🌧🌧🌧🌧🌧🌧

Hujan turun membasahi kota jakarta, malam itu cukup dingin hanya saja ada seseorang yang baru pulang dari kerja kelompok. Gadis cantik rambut terurai, di kelopak mata nya yang terlihat sembab siapa lagi kalau bukan cella.

Gadis itu tengah berdiri di samping trotoar jalan dia menunggu kendaraan lewat namun nihil tidak ada satupun kendaraan yang lewat.

Ia lalu mengambil ponselnya yang ada di saku baju. Dan langsung mengotak atik nomor di ponsel nya.

Ya ia mencoba menghubungi 'Mildan' pacarnya itu.

"Mil, angkat dong"Gugam Cella, ia menggigit bibir bawahnya. Dan menunggu mildan yang berstatus sebagai pacarnya itu mengangkat telpon.

Sementara mildan sendiri tengah asik bermain game video bersama teman-teman nya dia tak mendengar panggilan telpon dari kekasih nya itu.

'Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat di hubungi. Cobalah beberapa saat lagi' Tidak sampai di situ saja cella akhirnya memutuskan untuk menghubungi kia sahabat kepercayaan nya.

"Kia, aku mohon angkat", Pinta Cella. Dan sesuai Permohonanan gadis itu, kia langsung mengangkat nya.

"Apa?"Tanya Kia, Yang baru bangun tidur.

"Jemput Aku kia, kendaraan di sini gaada yang lewat. mildan juga ngak angkat telpon ku cuma kamu satu satu nya harapan aku kia"Jawab Cella, Kia yang mendengar jawaban Cella mendengus dan berteriak dari sembarang sana.

"Enak aja emang gue supir pribadi lo apa, pulang aja sendiri sana gausah nyuruh gue buat jemput lo!"Teriak Kia gadis itu langsung mematikan ponsel nya dan kembali tidur, sedangkan Cella dia terbujur kaku. Ia hanya melihat hujan hujan yang turun tiada hentinya.

"Kenapa sekarang disaat aku butuh, mereka ngak mau bantuin. Di saat ini diriku kedinginan, aku ingin pulang. Tapi apalah daya ku yang seorang di anggap beban.",Lirih Cella.

Hingga akhirnya gadis itu merenung sendirian di bawah hujan di temani payung nya.

Tiba-tiba terpikirkan olehnya yaitu bermain hujan, di tengah jalan.

Cella melemparkan payung nya ke sembarangan arah dan berlari ke jalan dia merentang kan tangannya dan menatap keatas langit.

Hujan hujan  itu cukup mengerti kondisi yang dialami gadis muda itu.

"Hujan aku capek!"

"Aku ngak kuat"

"Aku mau pulang"

"Aku mau bebas hujan"

"Aku ngak mau nyusahin orang orang lagi"

"Bawa aku hujan"

Cella berteriak di bawah hujan, mungkin jika ada orang di sana maka ia akan di anggap orang gila. Hujan memang tidak bisa berbicara, namun mereka adalah obat terbaik dari segala masalah.

Dan baru saja Cella meminta dirinya di bawa hujan, sebuah truk tronton panjang yang membawa alat alat berat berkecepatan tinggi menabrak gadis itu hingga terpental ke arah pembatas jalan.

Tubuh nya kejang kejang, seluruh tubuh Cella di penuhi darah. Dia tersenyum kecil ke arah langit yang mendung menjadi saksi dari hari nya yang suram.

"Terimakasih udah mau bawa aku"Papar nya dengan suara yang parau.

...

TBC
Ini prolog dulu yaa🤗🌷

Me and the rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang