Part 3

112 15 1
                                    

Happy Reading





"Kakak cantik.. maafin adek ya sudah buat kakak cantik terluka"

"Jangan sedih , tidak masalah adek. Kakak juga sudah di obatin oleh oleh papamu kan"

"Kakak cantik belum memberitahu aku, siapa nama kakak cantik. Kakak cantik namanya siapa?" Tanya Fourth

"Nama kakak Peat"

"Nama yang bagus, oh ya rumahmu di mananya?"

"Belakang restoran bakmi GM di ujung sana.

"Oh oke baiklah. Maaf saya lancang bertanya . Ada apa dengan wajahmu nak?."

"Oh ini, saya di pukul oleh papa saya karna tidak sengaja merusak barang Abang saya"

"Di pukul sampai segitunya? Apa papa mu itu sudah gila memukul anaknya seperti ini"

"Tidak kok, tapi saya memang pantas mendapatkan pukulan seperti ini. Saya sudah sering mendapatkannya. Dah sampai tuan , berhenti di sini saja. Terima kasih tuan sudah mengantarku pulang, saya permisi dulu ya . Da da adek manis , kakak pergi ya" ucap Peat tersenyum sambil melambaikan tangan sebagai perpisahan

"Sungguh berat pasti kehidupan yang dia hadapi , saat melihat dia tersenyum entah kenapa membuat hatiku sangat sakit. Badannya sangat kurus dan sorot matanya sangat sayu sekali. Seperti seseorang yang sangat menderita tapi mencoba untuk terlihat baik-baik saja" lirih Apo

"Papo.. benerkan yang di katakan adek. Kakak cantik itu beneran cantik ya walaupun wajahnya masih terlihat lebam dan masih ada bekas lukanya. Adek suka banget sama senyum kakak cantik itu Papo" ucap Fourth antusias

"Iya , yang adek katakan benar. Maaf ya waktu itu Papo sempat tidak percaya, dan berfikir kalau kakak cantik yang adek temui itu orang jahat. Ternyata dia sangat baik , dia tidak marah ketika adek tidak sengaja nabrak dia"

"Iya , dia sangat baik. Padahal adek udah bikin kakak cantik itu terluka tapi kakak cantik itu tidak marah sama sekali sama adek."

"Adek tau gak nama kakak cantik itu siapa?"

"Tau.. Tadi kakak cantik bilang namanya kakak Peat tapi Fourth tetap panggilnya kakak cantik aja hehheeh"

"Nama yang bagus , ya sudah ayo kita pulang"

Di rumah Romsaithong

"Yuhuuuuu adek yang ganteng dan manis ini pulang" teriak Fourth semangat sambil menenteng 2 kantong plastik berisi cemilan

"Tidak usah teriak bocah kecil , ini bukan hutan." Tegur Fort

"Biarin weeekkkk.. minggir, adek capek mau duduk" ucap Fourth

"Dasar bocah kecil , itu apa yang kamu bawa? bagi dong?"

"Gak mau.. Abang Fort resek sama adek, gak seperti kakak cantik yang perhatian sama adek" sindir Fourth

"Ohh jadi sudah ada yang gantiin posisi Abang nih sekarang. Tadi bilang apa? Kakak cantik? Siapa tuh beraninya dia merebut adek Abang ini"

Eccedentesiast || FortPeat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang